Cara Mendapatkan Anak Laki-laki dengan Metode Shettles, Seberapa Besar Peluangnya?

Jika Anda ingin sekali memiliki anak laki-laki, ada metodenya, loh. Penasaran? Ini dia cara mendapatkan anak laki-laki dengan metode Shettles.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap orangtua memiliki dua kemungkinan mengenai jenis kelamin anak yang akan dilahirkannya. Kalau tidak perempuan, ya laki-laki. Namun jika Anda ingin sekali memiliki anak laki-laki, ada metodenya, loh. Penasaran? Ini dia cara agar hamil anak laki-laki dengan metode Shettles.

Cara Agar Hamil Anak Laki-Laki dengan Metode Shettles, Seberapa Besar Peluangnya?

Metode Shettles: Cara Mendapat Anak Laki-laki

Image: Unsplash

Melansir Healthline, metode Shettles dikembangkan oleh dokter asal Amerika Serikat bernama Landrum B. Shettles dan sudah ada sejak tahun 1960an.

Metode ini bekerja dengan cara memelajari posisi seks, sperma, waktu saat melakukan hubungan seksual, pH cairan tubuh. Semua ini bertujuan untuk bisa mengetahui apa yang mungkin memengaruhi sperma dan sperma mana yang akan mencapai sel telur lebih dulu. Bagaimana pun juga, sperma yang berhasil membuahi sel telurlah yang pada akhirnya menentukan jenis kelamin bayi.

Shettles mengembangkan semua hal tersebut pada penelitiannya. Secara lengkap, hasil penelitiannya ditulis dalam bukunya How to Choose the Sex of Your Baby (revisi terakhir tahun 2006).

Artikel terkait: Ingin hamil anak laki-laki? Ini posisi bercinta yang wajib Parents coba!

Bagaimana Aktivitas Seks Menentukan Pembuahan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: Unsplash

Tiap sperma membawa kromosom yang berbeda: kromosom Wanita X dan kromosom Y laki-laki. Dan jenis kelamin bayi Anda ditentukan dengan cara yang paling mendasar, yaitu sperma dengan kromosom mana yang pertama kali bertemu sel telur. Dari jutaan sperma yang dihasilkan pria saat ejakulasi, tentunya sulit bagi Anda untuk memilih atau menentukan sperma dengan kromosom Y yang sampai lebih dulu pada sel telur Anda.

Sperma dengan kromosom Y kemungkinan akan menghasilkan bayi laki-laki (XY). Sedangkan, sperma dengan kromosom X kemungkinan akan menghasilkan bayi perempuan (XX).

Ciri Sperma ‘Laki-laki’ dengan ‘Perempuan’

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: Unsplash

Shettles juga sampai memelajari perbedaan sel sperma berkromosom X dan Y. Ini dia hasil pengamatannya:

  • Fisik sperma: Sperma Y (laki-laki) lebih ringan, lebih kecil, dan memiliki kepala bulat. Sedangkan sperma X (perempuan) lebih berat, lebih besar, dan memiliki kepala berbentuk oval.
  • Karakter sperma: Sperma X cenderung berenang lebih cepat di lingkungan basa, seperti di leher rahim dan rahim. Dan sperma Y bertahan lebih lama dalam kondisi asam di saluran vagina.

Dari pengamatan ini maka Shettles mengambil kesimpulan: Untuk menentukan anak perempuan atau laki-laki, semua ditentukan oleh waktu dan kondisi lingkungan saat pasangan melakukan hubungan intim. 

Artikel terkait: Detak Jantung Janin Bisa Deteksi Jenis Kelamin Bayi, Benarkah?

Perhatikan Jadwal Berhubungan Intim

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari kesimpulan di atas, cara mendapatkan anak laki-laki yang paling tepat berdasarkan metode Shettles adalah dengan mengatur waktu berhubungan intim sedekat atau bahkan setelah ovulasi, yaitu pada hari ovulasi dan hingga 2 – 3 hari setelahnya.

Dengan kata lain, jika ingin mendapatkan anak laki-laki, Anda harus menghindari berhubungan seks pada waktu antara periode menstruasi dan hari-hari sebelum ovulasi.

Hitungan waktu dianggap paling ideal agar sperma dengan kromosom X berada sedekat mungkin dengan leher rahim. Dan posisi seks yang disarankan Shettles adalah doggy style, di mana suami memasukkan penisnya dari belakang sehingga memungkinkan penetrasi paling dalam.

Oleh karena sperma ‘pria’ sangat menyukai lingkungan yang basa, Shettles juga menyarankan perempuan melakukan douching. Yaitu pembersihan atau pencucian vagina dengan cara menyiram atau menyemprotkan bagian dalam vagina menggunakan cara larutan khusus sebelum berhubungan intim. Misalnya, dengan campuran soda dan air. Caranya, ambil 2 sendok makan soda kue, lalu campur dengan 1 liter air. Buka vagina dan semprotkan campuran ini ke dalamnya. Katanya campuran ini dapat menurunkan pH vagina.

Perhitungkan Waktu Orgasme

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: Unsplash

Hello Sehat menjelaskan bahwa belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat douching bagi kesehatan reproduksi wanita. Yang ada, metode ini justru berbahaya dan bisa menyebabkan beberapa masalah pada organ intim wanita, seperti penyakit radang panggul hingga infertilitas.

Pada vagina terdapat bakteri baik dan bakteri jahat yang jumlahnya seimbang. Keseimbangan inilah yang menjaga tingkat keasaman normal vagina, dan keasaman diperlukan untuk mencegah iritasi dan infeksi pada vagina.

Dokter kulit dan kelamin juga American College of Obstetricians and Gynecologists juga tidak menyarankan douching.  

Selain memerhatikan jadwal berhubungan seks, satu lagi yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan anak laki-laki adalah kapan harus orgasme.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kata Shettles, akan lebih baik jika perempuan mendapatkan orgasmenya terlebih dahulu. Hal ini berkaitan dengan alkalinitas, di mana sekresi vagina menjadi lebih basa setelah orgasme dan kondisi itu akan sangat membantu sperma X berenang menuju sel telur.

Artikel terkait: Berapa lama waktu yang dibutuhkan perempuan untuk orgasme? Ini jawabannya!

Pro dan Kontra Cara Mendapatkan Anak Laki-laki Ala Shettles

Image: Unsplash

Ditulis Healthline, Shettles mengklaim dalam bukunya bahwa tingkat keberhasilan metodenya mencapai 75 persen.

Namun dalam dunia kedokteran, cara mendapatkan anak laki-laki dengan metode Shettles ini tidak sepenuhnya diterima. Memang ada beberapa orang yang mencobanya, dan berhasil. Seorang Blogger bernama Genevieve Howland di laman Mama Natural mengatakan di kehamilan pertamanya ia berhasil mendapatkan anak laki-laki setelah berhubungan seks tepat pada hari ovulasi.

Sebuah tinjauan studi di tahun 1991 justru membantah klaim Shettles. Dalam studi tersebut, peneliti juga memperhitungkan waktu berhubungan seksual dan ovulasi (perubahan suhu tubuh basal dan puncak lendir serviks). Kesimpulannya, ada lebih sedikit bayi laki-laki yang dikandung selama waktu puncak ovulasi. Sebaliknya, kehamilan dengan jenis kelamin janin laki-laki cenderung terjadi di 3 – 4 hari sebelum ovulasi, bahkan dalam beberapa kasus 2 – 3 hari setelah ovulasi.

Penelitian tahun 1995 mengatakan, seks 2 – 3 hari setelah ovulasi tidak selalu mengarah pada kehamilan sama sekali.

Dan studi tahun 2001 menentang temuan Shettles yang menyebutkan ada perbedaan fisik dan karakter antara sperma dengan kromosom X dan Y.

Bagaimana menurut Bunda? Apakah metode Shettles ini bisa dijadikan cara agar hamil anak laki-laki?

Baca juga:

7 Cara Alami Hamil Anak Laki-Laki yang Bisa Parents Lakukan, Berminat Mencoba?

Ingin Cepat Hamil Bayi Laki-laki? Ikuti Tips Ini

Rahasia agar hamil bayi laki-laki, benarkah Bunda harus orgasme duluan?