Salah satu perlengkapan yang masuk dalam list dan perlu Parents lengkapi tentu saja car seat untuk bayi. Penting untuk diingat, bahwa car seat untuk bayi bukan sekadar akseseori, namun perlengkapan yang dibutuhkan untuk melindungi si kecil saat berkendara.
Car seat untuk bayi memang telah terbukti bisa melindungi bayi apabila terjadi kecelakaan saat berkendara. Jika terjadi tabrakan atau tiba-tiba saja mobil berhenti secara mendadak, penggunaan car seat bayi bisa mencegah anak terkena benturan atau terpelanting.
Di beberapa negara seperti Eropa dan Amerika, penggunaan car seat telah diwajibkan. Jika tidak menggunakan, artinya mereka melanggar peraturan sehingga akan dikenakan sanksi tegas hingga dibawa ke pengadilan atau dihukum.
Bagaimana di Indonesia sendiri? Sayangnya, peraturan penggunaan car seat ini memang belum tegas. Padahal, bukankah kewajiban kita sebagai orangtua, melindungi anak? Tentunya, termasuk ketika sedang di dalam kendaraan.
Selain itu, bagi yang sudah menggunakan car seat pun ternyata masih banyak yang melakukan beberapa kesalahan. Untuk mengurangi beragam risiko yang bisa terjadi, tak ada salahnya jika Parents lebih dahulu mengetahui beberapa hal yang wajib diperhatikan.
Artikel terkait : Peringatan: Car Seat Bayi di Bawah 1 Tahun Harus Menghadap Belakang
Pedoman memilih car seat untuk bayi
Memilih car seat yang berkualitas bukan berarti harus yang mahal, tapi harus sesuai dengan standar keselamatan. Melansir dari KidsHealth, inilah beberapa pedoman memilih car seat untuk bayi.
- Pilih car seat dengan label yang menyatakan memenuhi standar keselamatan kendaraan. Hal ini sangat penting untuk Parents perhatikan.
- Bila membeli car seat bekas, periksalah kualitasnya dengan hati-hati. Jangan membeli car seat yang sudah lebih dari 6 tahun atau yang pernah mengalami kecelakaan meskipun bentuknya terlihat masih bagus.
- Hindari memberi car seat yang tidak lengkap atau ada bagian yang hilang. Selain itu, cek lebih dulu apakah car seet tersebut memiliki label tanggal pembuatan dan nomor model atau tidak.
- Periksa kapan ‘tanggal kedaluwarsa’ yang direkomendasikan pabrik. Jika Parents ragu mengenai car seat atau jika ada keretakan atau menunjukkan tanda-tanda keausan, maka lebih baik tidak memilihnya.
- Saat membeli car seat pastikan ada kartu registrasi produk. Sehingga ketika produk itu sudah tidak layak dipakai, maka akan segera diberitahu untuk ditarik oleh pabrik.
Artikel terkait: Peringatan: Car Seat Bayi di Bawah 1 Tahun Harus Menghadap Belakang
Ketentuan menggunakan car seat untuk bayi
Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan, saat ingin membeli car seat, Parents harus sesuaikan ukuran car seat dengan berat badan, tinggi badan, dan usia anak. Biasanya, car seat bisa digunakan untuk bayi baru lahir hingga usianya 4 tahun, hal ini pun sesuai dengan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP).
Kemudian, ketika Parents hendak memasang car seat di mobil, posisi yang tepat yaitu harus menghadap bagian belakang mobil. Seorang anak kecil jauh lebih kecil kemungkinannya meninggal atau terluka parah ketika car seat menghadap ke belakang.
Hal ini dikarenakan bagian belakang akan mengayunkan kepala, leher, dan dada bayi saat tabrakan. Pasalnya, bayi baru lahir hingga usia 4 tahun memiliki leher yang tidak cukup kuat untuk menopang kepala saat tabrakan.
Lalu, jangan memasang car seat pada bagian kursi depan. Pasalnya airbag yang berfungsi melindungi pengemudi dan penumpang di kursi depan, itu tidak berlaku untuk bayi.
Oleh karena itu jangan pernah menempatkan anak di kursi depan. Paling aman, bayi harus ditempatkan di bagian tengah kursi belakang. Sehingga, jika Parents mengendarai mobil sendiri, tentap bisa diawasi atau dilihat.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya, Parents. Dengan begitu, kesalahan yang kerap dilakukan saat menggunakan car seat pun bisa dicegah.
Referensi : KidsHealth
Baca juga :
Inilah sebabnya kenapa anak-anak wajib pakai Car Seat saat berkendara