Campbell Remess masih berumus 9 tahun ketika pertama kali mengunjungi rumah sakit. Empati mendalam terhadap pasien anak di rumah sakit menggerakkannya untuk berbuat sesuatu, yaitu menjahit boneka untuk pasien anak.
Menyadari dirinya masih kecil dan tak punya banyak uang, maka ia menyampaikan ide itu pada ibunya. Ia ingin ibunya dapat memberikan hadiah natal para pasien anak di rumah sakit tersebut.
“Saat itu saya menjawab, ‘Maaf Bumble. hadiah untuk para pasien di luar kemampuanku. Karena aku masih harus membeli hadiah untuk 9 orang anak di rumah’, dan dia mengerti situasi kami.” Jelas Ibu Bumble, Son Whittaker.
Tak ingin tinggal diam dengan hanya berempati saja, ia memutuskan untuk membuat hadiah sendiri kepada anak-anak di rumah sakit.
Menjahit boneka untuk pasien anak
Campbell memutuskan untuk membuat boneka beruang dari kain bulu. Ia berharap, boneka tersebut dapat membuat anak-anak di rumah sakit merasa punya teman dan dapat tersenyum lagi.
Dengan uang saku sekolahnya, ia berhasil membeli sendiri mesin jahit dan bahan baku boneka. Sedangkan, cara membuat boneka dan pola kain yang dibutuhkan didapatkannya dari intenet.
“Boneka pertama yang aku buat memakan waktu selama 5 jam. Makin lama, durasi pembuatannya makin cepat. Sekarang, aku bisa membuat satu boneka hanya dalam waktu saju jam.” ujanya dalam wawancara bersama Feed.
Semua boneka yang ia jahit sendiri tersebut ia bagikan secara gratis pada pasien anak di rumah sakit. Ia memilih hari Kamis sebagai jadwal rutin kunjungannya ke rumah sakit.
Bumble menghabiskan waktunya dengan menjahit boneka untuk pasien anak setiap hari dan menjadikan hal tersebut sebagau hobi. Sampai-sampai, ia tak pernah tergoda untuk bermain dengan anak-anak seusianya di luar rumah.
“Campbell lebih memilih untuk menjahit boneka ketimbang main video games. Ia bahkan sanggup duduk di depan mesin jahitnya seharian.” Terang ibunya sambil tersenyum.
Selama tiga tahun, Campbell sudah membuat boneka hingga 8 ribuan.
Kebiasaan menjahit boneka untuk pasien anak ini membuatnya jadi tampak berbeda dari anak-anak seusianya. 8 saudaranya yang lain sering berperan sebagai orang yang menghitung hasil produksi Bumble.
Setelah waktu sekolah usai, anak asal Acton Park, Tasmania ini biasanya langsung pulang ke rumah dan menjahit boneka. Satu-satunya waktu bergaul yang ia gunakan secara maksimal adalah bertemu dengan pasien anak di rumah sakit untuk memberikan bonekanya.
Tidak hanya kebiasaan Bumble yang dianggap ajaib. Bahkan, bonekanya juga dianggap ajaib oleh ayahnya.
Keajaiban tersebut dirasakan oleh Ayahnya yang sempat terkena kanker dan harus menjalani perawatan intensif. Suatu hari, Campbell datang dengan memberikan boneka Teddy bear jahitannya sendiri.
“Entah mengapa, saya merasa jadi lebih kuat setelah itu. Saya pikir, boneka dari Bumble punya kekuatan misterius untuk membantu penyembuhan orang-orang sakit.” Kata ayahnya.
Setelah aksinya direkam oleh Feed, ada banyak orang yang ingin ikut menyumbang peralatan jahit, bahan baku boneka, maupun uang padanya. Sebelumnya, Campbell selalu menjahit boneka untuk pasien anak dari uang saku pribadinya.
Kini, ia telah membuat lebih dari 1000 boneka dan berkomitmen akan meneruskan proyek bonekanya. Ia dapat dihubungi di grup Facebook Project 365 by Campbell.
Baca juga :
Olivia: Gadis Cilik yang tak Bisa Merasakan Lapar, Takut, dan Sakit