Menetap di Indonesia, Ini Kisah Bule Swiss yang Jadi Penjual Ikan di Pangandaran

Belakangan ini, seorang bule Swiss penjual ikan menjadi viral. Pasalnya, di Indonesia ia memutuskan untuk berjualan ikan. Seperti apa kisahnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akhir akhir ini, seorang bule Swiss penjual ikan menjadi viral. Pasalnya, tidak seperti bule pada umumnya yang pergi ke Indonesia untuk berlibur saja, bule satu ini tinggal di Indonesia dan menjadi seorang penjual ikan. Diketahui bule Swiss penjual ikan tersebut bernama Michael. Pria asal Swiss ini jatuh cinta kepada Indonesia dan kini menetap di Kampung Golempong, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Artikel terkait: Viral Bule Prancis Menikah dengan Pria Aceh, Begini Awal Kisah Cinta Mereka

Keseharian Bule Swiss Penjual Ikan

Salah seorang Youtuber pun sempat merekam keseharian Michael dan mengabadikannya di kanal Youtube Petualanagan Alam Desaku. Jerry Orca, pemilik kanal Youtube tersebut mengikuti aktivitas Michael sehari-hari, mulai dari kesehariannya di Kampung Golempong sampai ia berjualan ikan di pasar. Michael biasa memulai kesehariannya dengan berbelanja ikan di pasar. Ikan tersebut nantinya akan dijual kembali.

Dalam video tersebut, tampak Michael yang membeli ikan seberat 50 kg. Uniknya, meski masih berstatus sebagai seorang warga negara asing (WNA), Michael sangat fasih berbahasa Indonesia dan Sunda. Dagangan ikan seberat 50 kg tersebut menurutnya cukup sedikit karena biasanya, sebelum pandemi Covid-19 terjadi, omzet penjualannya lebih besar dari angka tersebut. 

“Sedikit, masih pandemi, belum normal. Ya, paling, masih mungkin 50 kiloan," kata Michael. Dalam video panjang tersebut, juga digambarkan ketika Michael menimba air dan memilih ikan yang ada di empang. Diketahui, ikan-ikan yang ia jual berasal dari Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Setelah memilih dan menimbang ikan, ia pun mengangkut dagangannya dengan sepeda motor. Jerry pun sempat merekam momen saat Michael sarapan roti dan kopi. Kebiasaan sarapan roti dan kopi ini masih ia pertahankan meskipun saat ini ia sudah tinggal di Indonesia. Ia pun sempat berkelakar dalam bahasa Sunda dan mengatakan bahwa sarapan roti merupakan upaya agar jati diri sebagai seorang bule masih tetap ada.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Dia bilang, 'Makan roti, takut lupa Bahasa Inggris'," kata Jerry menerjemahkan apa yang dikatakan Michael.

“Itu bahasa zaman dulu. Zaman dulu begitu, tuh. Kalau kepingin pinter bahasa Inggris, makan roti,” lanjutnya.

Artikel terkait: 6 Potret Keluarga Nadia Vega dengan Suami Bule Mualaf

Tidak hanya berjualan ikan, tetapi Michael juga melakukan berbagai kegiatan yang tak pernah jauh dari ikan. Ia membeli, mengolah, bahkan terkadang membakarkan ikan orang-orang yang pesan kepadanya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Memilih ikan, bakar ikan, di Homestay 28 Desa Ciliang, Kabupaten Pangandaran," ujar Michael.

Video yang dibuat Jerry ini pun menjadi viral. Sejak diunggah pertama kali, video tersebut sudah mendapatkan atensi publik yang lumayan besar. Hal ini terlihat dari jumlah penonton yang mencapai 400 ribu kali. Selain itu, video ini juga mendapatkan berbagai komentar dari para warganet. 

Bule Lain yang Jualan di Indonesia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain Michael, masih ada beberapa bule yang jatuh cinta dengan Indonesia dan memilih untuk menetap. Mereka pun berjualan berbagai macam makanan. Awal tahun ini, ramai diberitakan seornag bule yang berjualan mi ayam seharga Rp 7 ribu di Yogyakarta. Dilansir dari Okezone, diketahui bule tersebut bernama Charlotte Peeters yang akrab disapa Mbak Charlie.

Perempuan asal Belanda itu sudah tinggal di Yogyakarta selama 11 tahun. Ia terpaksa banting setir berbisnis kuliner karena usaha sang suami dalam bidang wisata sedang terdampak Pandemi Covid-19. Sebuah ruangan yang berada di Jalan Moses Gatotkaca yang dahulu merupakan garasi dan tempat menginap karyawan, disulap menjadi warung mi ayam.

“Kami terpaksa harus rumahkan karyawan karena pandemi, jadi kami ubah ruang ini jadi tempat jualan mie ayam. Kami berinama Mi Ayam Bakso Telolet,” ungkap Charlie, dikutip dari KRJogja. Ia mematok harga murah untuk mi ayam yang dijual agar dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 5 Potret Kebersamaan Rianti Cartwright dan Ayahnya yang Bule

“Saya ingin buat makanan murah agar semua orang bisa makan, karena kami tahu pandemi ini begitu luar biasa, kami merasakan langsung. 17 Agustus kami buka, ya naik turun karena memang masa pandemi ya. Tapi sejak viral beberapa hari ini, meningkat lumayan,” imbuhnya.

Selain Charlie, di Bali ada pula bule yang memutuskan untuk berjualan roti goreng. Perempuan blasteran Jepang - Prancis tersebut diketahui bernama Ikumi. Makanan yang dijual oleh Ikumi ini pun bisa dikatakan tidak biasa karena berisi makanan anjing dan makanan kucing. Harga roti goreng yang dijual pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu. Melansir dari Suara.com, ia memutuskan untuk berjualan roti goreng karena mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tempat ia bekerja.

Demikian kisah bule Swiss penjual ikan dan beberapa bule dari berbagai negara yang menjadi viral karena berjualan berbagai makanan di Indonesia. Bagaimana tanggapan, Parents?

Baca juga:

id.theasianparent.com/anak-jono-bule

id.theasianparent.com/semakin-tua-semakin-ganteng

id.theasianparent.com/anak-anggun-c-sasmi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan