Mencapai kesuksesan finansial menjadi impian bagi semua orang. Namun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencapai kesuksesan finansial. Salah satunya adalah melakukan budgeting keuangan yang sehat.
Belum lama ini, tengah ramai istilah doom spending di kalangan milenial dan gen Z. Doom spending adalah kondisi ketika seseorang memilih menghamburkan uang untuk barang-barang mewah dibandingkan dengan menabungnya.
Biasanya, doom spending ini dilakukan dengan tujuan sebagai bentuk ‘penghargaan diri’ atau ketika sedang stres.
Nah, tentunya doom spending ini perlu dihindari apabila ingin mencapai kesuksesan finasial. Doom spending mendorong seseorang untuk mengeluarkan uang secara impulsif sehingga dinilai tidak sehat untuk kondisi keuangan.
Lalu, bagaimana seharusnya budgeting keuangan yang sehat? Berikut penjelasannya.
Artikel Terkait: Cara Atur Keuangan Rumah Tangga agar Tujuan Finansial Tercapai
Tips Budgeting Keuangan yang Sehat
1. Membuat Rencana Anggaran
Tips pertama untuk budgeting keuangan yang sehat adalah membuat rencana anggaran.
Rencana anggaran adalah rencana untuk pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.
Rencana anggaran ini bisa kita jadikan sebagai panduan untuk menyisihkan uang dan sebagai pembelajaran.
Yang harus kita lakukan untuk merencanakan anggaran adalah menghitung berapa banyak pemasukan yang didapatkan serta kisaran pengeluaran yang nantinya akan dikeluarkan.
Dengan membuat rencana anggaran, kita bisa mengetahui estimasi anggaran kita pada setiap waktunya.
Baca juga: 4 Cara Mengatur Keuangan untuk Investasi Jangka Panjang
2. Menentukan Prioritas Keuangan
Tips kedua untuk budgeting keuangan yang sehat adalah menentukan prioritas keuangan. Prioritas keuangan ini akan memudahkan kita untuk mengatur budgeting keuangan.
Beberapa hal yang masuk ke dalam prioritas keuangan adalah biaya kebutuhan untuk makan sehari-hari, tagihan air dan listrik, biaya transportasi, serta biaya-biaya cicilan.
Dengan menentukan prioritas keuangan kita akan lebih mengetahui apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi segera.
Jika nantinya kebutuhan dalam daftar prioritas telah dipenuhi, maka sisa dananya dapat kita alokasikan terhadap kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Baca juga: 7 Perbedaan Tabungan dan Asuransi, Serupa tapi Tak Sama
3. Catat Setiap Pengeluaran
Tips ketiga untuk budgeting keuangan yang sehat adalah mencatat setiap pengeluaran.
Agar terhindar dari pengeluaran yang membengkak, akan lebih baik jika kita selalu mencatat setiap pengeluaran.
Catatlah setiap pengeluaran dengan rinci agar kita dapat memantau keuangan dengan baik.
Banyak orang mengabaikan hal ini, namun ternyata mencatat setiap pengeluaran bisa menjadi salah satu cara budgeting keuangan yang sehat. Karena pada dasarnya pengeluaran pada setiap bulan atau bahkan pada setiap hari tidak selalu sama.
Dengan mencatat pengeluaran, kita dapat lebih bijak dalam berbelanja dan dapat menganalisis kebiasaan belanja kita. Mencatat pengeluaran juga dapat meminimalisasi kita terhadap kebiasaan belanja impulsif.
Dana-dana yang dikeluarkan bisa kita catat secara manual dengan membuat tabel seperti pembukuan akuntansi sederhana maupun secara digital dengan menggunakan aplikasi keuangan.
Baca juga: Tips Mengatur Cicilan Agar Tak Memberatkan dan Malah Terjerat Hutang
4. Siapkan Dana Darurat
Tips keempat untuk budgeting keuangan yang sehat adalah menyiapkan dana darurat.
Dana darurat merupakan salah satu komponen penting yang harus dipikirkan.
Dana darurat adalah tabungan yang dipersiapkan untuk hal-hal yang tidak terduga dan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Dana darurat juga bermanfaat untuk menghindari kebiasaan berutang. Ketika memiliki dana darurat, kebutuhan mendadak dan mendesak bisa kita tutup tanpa harus berutang.
Baca juga: Financial goals Keluarga Bisa Terwujud Jika 6 Hal Ini Dilakukan
5. Mengurangi Penggunaan Kartu Kredit
Tips kelima untuk budgeting keuangan yang sehat adalah mengurangi penggunaan kartu kredit.
Penggunaan kartu kredit yang sangat mudah terkadang membuat kita terlena untuk membeli sesuatu yang bukan menjadi prioritas utama.
Jika kita menggunakan kartu kredit dengan bijak, kita dapat memanfaatkan promo-promo yang ditawarkan oleh kartu kredit.
Namun, jika tidak bijak, kartu kredit dapat membuat kita terjebak dalam hutang dengan jangka panjang. Penggunaan kartu kredit tidak menjadi masalah jika kita bisa mengontrol.
Bila dirasa sulit untuk mengontrol, tidak disarankan untuk menggunakan kartu kredit, karena selain membayar total belanjaan, kita juga harus membayar bunga dan biaya administrasi dari kartu kredit tersebut.
Baca juga: 8 Tips Agar Bebas Hutang, Lakukan Sekarang agar Segera Lunas Semua
6. Terapkan Konsep 50-30-20
Tips keenam untuk budgeting keuangan yang sehat adalah menerapkan konsep 50-30-20.
Konsep 50-30-20 adalah konsep yang dibuat oleh akademisi ekonomi dari Harvard University yaitu Elizabeth Warren.
Dasar dari konsep ini ialah membagi rasio keuangan sesuai dengan persentase 50, 30 dan 20.
Konsep 50-30-20 terdiri dari:
- 50% Needs atau Kebutuhan Primer.
- 30% Wants atau Keinginan.
- 20% Savings atau Tabungan.
50% bisa kita gunakan untuk kebutuhan primer seperti biaya untuk makan sehari-hari, biaya air, biaya listrik, transportasi hingga biaya sewa tempat tinggal.
30% kita gunakan untuk keinginan yang sebenarnya jika kita tidak penuhi kita masih tetap bertahan hidup. Contohnya seperti pengeluaran untuk hobi, liburan, atau hangout.
20% pemasukan bisa kita simpan sebagai tabungan. Baik untuk tabungan pensiun maupun tabungan lainnya.
Artikel Terkait: 7 Tanda Orang Cerdas Finansial, Hidup Sesuai Kemapuan Salah Satunya
Demikianlah informasi mengenai tips budgeting keuangan yang sehat agar hidup tenang meski di akhir bulan.
***
Baca juga:
Daftar Pengeluaran Bayi Per Bulan Beserta Perkiraan Harga, Parents Sebaiknya Tahu!
6 Strategi Atur Uang demi Tercapainya Financial Goals Keluarga