Makan buah pepaya saat menyusui buat ASI cepat basi? Ini penjelasan dokter
Ini jawaban tegas dokter terkait kepercayaan mengonsumsi pepaya saat menyusui dapat membuat ASI cepat basi.
ASI merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi di awal kehidupan si kecil. Agar ASI semakin bernutrisi, ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai macam buah dan sayuran. Namun sayangnya, beberapa buah justru dipercaya dapat membuat ASI menjadi cepat basi dan kurang baik untuk sang bayi. Salah satunya buah pepaya untuk ibu menyusui, beberapa orang meyakini bahwa buah pepaya tidak baik bila dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Lantas benarkah hal itu? Berikut ini penjelasan dari dokter.
Benarkah buah pepaya untuk ibu menyusui bisa membuat ASI basi?
Dilansir dari laman Alo Dokter, dr. Annes Waren menegaskan bahwa hingga sampai saat ini belum ada penelitian yang melaporkan efek negatif buah pepaya untuk ibu menyusui.
“Justru ada beberapa penelitan yang melaporkan mengenai daun pepaya yang mengandung zat yang dapat mengaktifkan reseptor hormon menyusui (hormon prolaktin), sehingga kemudian akan meningkatkan produksi ASI,” tegasnya.
Menurut Annes, pepaya merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan nutrisi. Terutama kandungan vitamin A dan vitamin C di dalamnya. Tidak hanya itu, pepaya juga mengandung vitamin B, K, E, dan berbagai mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
“Organisasi PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan bagi Ibu dan Anak di negara berkembang yaitu UNICEF, justru memasukkan buah pepaya ke dalam sumber makanan penting untuk ibu saat hamil dan menyusui,” tambahnya.
Artikel terkait: Makan pepaya bisa memicu keguguran? Bumil wajib tahu fakta pepaya berikut ini!
Manfaat buah pepaya untuk ibu menyusui
Ada beberapa manfaat pepaya untuk ibu menyusui seperti dilansir dari laman Parenting Firstcry berikut ini:
1. Melindungi dari penyakit jantung
Mengonsumsi pepaya selama menyusui dapat mencegah kolesterol menumpuk di pembuluh darah. Hal ini karena tingginya kalium di dalam satu buah pepaya yang dapat membantu mengatur detak jantung dan tekanan darah. Ini juga mengurangi kemungkinan penyakit jantung dan mempromosikan sistem peredaran darah yang sehat.
2. Membantu mengontrol berat badan pasca melahirkan
Pepaya membantu mencegah perkembangan selulit. Ini memiliki efek detoksifikasi dan membantu membakar lemak. Buah ini juga terkenal sebagai salah satu buah yang rendah kalori, tidak mengandung kolesterol, dan membantu dalam pengelolaan berat badan.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh
Makan pepaya matang selama menyusui adalah pilihan yang sangat baik karena manfaatnya bagi kesehatan. Pepaya segar dan matang mengandung vitamin C yang merupakan agen penambah kekebalan tubuh. Ini memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat yang mempromosikan penyembuhan dan mencegah infeksi.
4. Meningkatkan produksi ASI
Pepaya diketahui memiliki efek laktogenik yang membantu dalam meningkatkan produksi susu. Pepaya hijau lebih memiliki lebih banyak laktogenik. Oleh karena itu, ibu menyusui dianjurkan untuk rutin mengonsumsi buah ini.
5. Membantu menyehatkan usus
Pepaya mengandung serat makanan yang membantu mencegah sembelit dan wasir. Mengonsumsi pepaya secara teratur dapat bekerja sangat baik untuk sistem pencernaan. Ini juga menurunkan kadar kolesterol tinggi dan mengatur kadar glukosa darah.
Kapan harus menghindari pepaya selama menyusui?
Pada umumnya, buah pepaya aman dikonsumsi oleh siapa saja. Namun ada beberapa kondisi yang perlu berhati-hati sebelum mengonsumsi pepaya, seperti:
- Mereka yang memiliki alergi terhadap pepaya.
- Kulit pepaya mengandung enzim yang dapat menjadi alergen, jadi sebelum makan harus dikupas dan dicuci bersih.
- Pepaya harus dikonsumsi dalam jumlah sedang. Kelebihan konsumsi dapat menyebabkan reaksi alergi pada ibu muda.
Gejala alergi pepaya yang perlu diperhatikan ialah:
- Gangguan pernapasan
- Ruam gatal
- Diare
- Muntah
- Sensasi terbakar
- Pingsan
Segera hentikan konsumsi pepaya bila Anda mulai menunjukan gejala alergi. Segera lakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat.