Setuju tidak, jika selama ini boneka sering kali dikemas dengan tampilan yang begitu cantik dan sempurna? Tidak percaya? Coba perhatikan etalase toko kerap memajang beragam boneka yang menarik perhatian anak-anak. Bentuk yang mereka pamerkan rata-rata sama; wajah boneka dipoles apik, serta anggota tubuh utuh yang membuat ia berdiri tegap di balik kaca. Namun, pernakah Parents membayangkan apabila ada boneka untuk disabilitas?
Boneka untuk Anak Disabilitas, Inovasi untuk Kesetaraan
Mungkin saja, selama ini akan terbersit dalam benak anak-anak disabilitas sebuah pertanyaan yang mengganjal seperti, ‘Kenapa boneka itu berbeda dengan kondisiku?’, ketika melewati etalase tersebut. Boneka-boneka itu terlalu sempurna, sehingga tak jarang mereka pun merasa berbeda.
Hal inilah yang kemudian mendorong Amy Jandrisevits, perempuan asal Winconsin, Amerika Serikat, berinisiatif membuat boneka unik dan khusus untuk anak disabilitas.
“Sulit rasanya memberitahu anak-anak spesial ini bahwa mereka itu sebenarnya sempurna apa adanya, jika tidak ada sesuatu hal yang merefleksikan hal tersebut dalam bentuk nyata seperti mainan,” ungkap Amy seperti yang dilansir dari laman Inspire More.
Oleh karena itu, perempuan yang pernah bekerja sebagai relawan di unit onkologi pediatrik sebuah rumah sakit pun membuat usaha kecil bernama “A Doll Like Me”. Usaha tersebut merupakan sebuah projek di mana Amy membuatkan boneka yang disesuaikan dengan karakter pemilik yang memiliki keterbatasan fisik atau kondisi yang langka.
Artikel terkait: 3 Manfaat Bermain Boneka untuk Anak Perempuan Maupun Laki-laki
Menunjukkan keberagaman lewat boneka khusus untuk anak disabilitas
Setiap anak tentunya ingin merasa menjadi bagian dari lingkungan sosial yang ada. Namun, merupakan suatu hal yang sulit untuk mewujudkannya apabila mereka sedikit atau bahkan tidak menemukan representasi nyata tentang keberadaan mereka dalam benda-beda yang ada di sekitarnya, termasuk mainan.
Oleh karena itu, tujuan proyek “A Doll Like Me” milik Amy ini dibuat untuk menciptakan sebuah keberagaman.
Amy ingin menunjukkan bahwa mainan yang cantik tidak selamanya harus memiliki penampilan yang sama. Adanya perbedaan dalam bentuk mainan akan menciptakan keberagaman yang sempurna. Sebuah keberagaman yang membuat anak disabilitas merasa menjadi bagian penting dalam lingkaran sosial mereka.
“Saya pikir penting, ya, menyediakan mainan seperti boneka untuk anak-anak. Setiap dari mereka harus memiliki pegangan. Pegangan yang membuat mereka percaya bahwa, ‘Oh, ternyata ada yang seperti saya’. Setiap orang perlu memiliki hal tersebut,” tulis Amy dalam akun Facebook miliknya.
Artikel terkait: Boneka Salam Sisters, cara asik ajarkan anak konsep berhijab sejak dini
Dibuat untuk menemani perjalanan perawatan medis bagi anak disabilitas
Dalam membuat boneka yang menyerupai kondisi masing-masing anak, Amy harus memerhatikan berbagai detail. Perempuan pegiat sosial tersebut harus memasukkan setiap identitas penting seperti tanda lahir hingga perbedaan anggota tubuh. Hal itulah yang membuat masing-masing boneka unik. Meski demikian, boneka yang dibuat Amy juga memiliki satu persamaan yakni, semua boneka memiliki senyuman.
Setiap boneka sebenarnya memiliki harga 100 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1.500.000. Namun, jika keluarga tidak sanggup membayar, maka Amy akan menanggungnya dengan biaya yang dia galang di sebuah situs sosial.
Selain itu, Amy juga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit. Dia akan memberikan boneka buatannya untuk menemani anak-anak tersebut dalam menjalani perawatan medis.
Dengan demikian, anak bisa semakin semangat karena memiliki teman yang akan menemani perjalanannya. Teman yang serupa dengannya, sehingga ia akan merasa lebih nyaman dan merasa bahwa perbedaan yang mereka miliki merupakan hal yang indah dan tidak perlu ditakuti.
Dan berikut merupakan dokumentasi kebahagiaan beberapa anak dengan boneka buatan Amy dari laman Facebook A Doll Like Me:
“Saya ingin memberikan boneka ini secara gratis. Saya berharap boneka ini bisa membuat mereka bahagia, dan semoga bisa membuat kondisi psikologis mereka tetap stabil meski tengah menjalani berbagai perawatan,” tutup Amy.
***
Referensi: Inspire More, Bored Panda
Baca juga:
5 Cara ajarkan konsep perbedaan pada anak, salah satunya lewat boneka Barbie