Betrand Peto mau disunat, Ruben Onsu lakukan ini agar putranya tidak takut
Agar putranya tidak trauma, ini beberapa hal yang dilakukan Ruben Onsu.
Baru-baru ini Ruben Onsu mengatakan kalau putranya, Betrand Peto disunat pekan depan. Namun, sebelum melakukannya Ruben ingin putranya menjalankan beberapa tes kesehatan terlebih dahulu.
“Minggu ini saya masih persiapkan dia mau sunat. Jadi baru cek kesehatan dia, baru sunat di minggu ini. Nggak ada acaralah,” kata Ruben seperti dikutip dari laman Kompas.com.
Betrand Peto disunat, ini yang dilakukan Ruben Onsu
Bagi sebagian anak, proses sunat mugkin akan menimbulkan rasa takut dan cemas. Mengingat ia akan menjalankan operasi kecil pada alat kelamin yang merupakan bagian sensitif tubuh. Rasa was-was ini pun dirasakan oleh Betrand.
Memahami apa yang dirasakan putranya, Ruben pun mencari cara untuk membantunya lebih tenang. Caranya, dimulai dengan memberikan penjelasan mengapa sunat perlu dilakukan oleh remaja berusia 13 tahun itu.
“Nah, saya jelaskan ke dia kenapa mesti sunat, ‘Ini demi kesehatan, loh, kak’, dia enggak takut. Kalau dijelaskan dengan tenang di pikiran dia nggak akan lawan itu,” terang Ruben.
Artikel terkait: Anaknya belum mau tidur sendiri, Sarwendah jadi galau
A post shared by Ruben Onsu (@ruben_onsu) on
Ruben Onsu dan Sarwendah berjanji akan menemani Betrand saat sunat
Agar proses sunat berjalan dengan lancar dan membantu Betrand lebih tenang, ayah tiga orang anak ini pun berjanji untuk selalu menemani putranya.
Ruben mengatakan kalau dirinya dan Sarwendah akan selalu di sebelah kakak, sebutan Betrand untuk anak sulungnya ini.
“Saya selalu bilang, ayah bunda selalu di sebelah kakak. Jadi kata-kata itu yang dia pegang. ‘Jadi nanti pada saat kakak sunat gimana, ayah di sebelah kakak?’ Jadi gimana lagi? Dia mamang nggak mau sendiri,” ujar Ruben.
Menurut Ruben, mendidik anak remaja bukanlah hal yang mudah. Karena itu ia rela untuk meluangkan waktunya untuk menjaga Betrand.
“Kalau teenagers ini yang susah karena harus ekstra lagi, saya banyak mengurangi kegiatan buat saya menjaga Betrand. Saya tidak mau ada sesuatu yang dia nggak tahu, tapi ada yang salah menyampaikannya. Jadi memang harus tahunya dari orangtua,” ungkap Ruben.
Artikel terkait: Cerita Sarwendah saat menyiapkan MPASI, “Aku ibu yang sedikit lebay”
Cara agar anak tidak trauma saat disunat
Tindakan yang Ruben lakukan, dengan menjelaskan dan menemani anak menjelang sunat tentu saja merupakan bentuk dukungan yang memang perlu diberikan. Hal ini bisa membantu anak mengatasi rasa takut dan cemas.
Pasalnya, jika anak tidak mendapat penjelasan dan mengetahui apa saja manfaat sunat, serta bagaimana prosedur yang ada ia jalankan, bukan tidak mungkin ia akan menimbulkan trauma.
Dalam hal ini Psikolog anak, Firesta Farizal, MPsi, menerangkan ada beberapa langkah penting yang perlu Parents lakukan menjelang anak sunat. Apa saja?
Mengutip dari Liputan6, Firesta mengatakan kalau orangtua sebaiknya tidak menambahkan persepsi negatifnya tentang sunat.
“Persiapkan anak. Ingat rasa sakit dipengaruhi persepsi. Jadi, kalau mau membantu anak, usahakan agar dia tidak menambah persepsi negatifnya,” ungkapnya.
Firesta menambahkan, persepsi negatif anak soal sunat ditambah lagi dengan faktor psikologis yang terlibat dapat menimbulkan rasa sakit semakin parah sehingga memunculkan trauma. Karena itu, sebaiknya Parents membantu si kecil untuk membangun persepsi positif untuk mengurangi rasa takutnya.
Artikel terkait: Kedekatan Betrand Peto dan Thalia bikin Ruben Onsu terharu, begini potretnya!
Jangan berbohong pada anak
Selain membangun persepsi positif, Firesta mengatakan sebaiknya orangtua jangan berbohong pada anak. Orangtua haruslah menjadi figur yang dipercaya oleh anak, karena perasaan percaya ini juga akan memengaruhinya saat dewasa nanti.
“Anak jangan dibohongi. Orangtua harus menjadi figur yang harus dipercaya oleh anak. Kalau terus berlanjut dibohongi, anak bisa berkembang menjadi mudah cemas, takut, gangguan kecemasan, anak tidak lagi percaya dengan orangtua, menarik diri,” papar Firesta.
Artinya, penting untuk memberikan gambaran proses atau metode sunat yang akan dilalui anak. Bahkan, jika anak bertanya terkait rasa sakit yang akan mucul, Parents pun sebaiknya tidak membohonginya dengan mengatakan kalau sunat tidaklah sakit.
Beri penjelasan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami anak. Sikap kita sebagai orangtua sebaiknya mengakui dan menerima apa yang anak rasakan, misalnya dengan mengatakan, “Iya dek, memang sakit, sabar ya”.
Poin penting lainnya, jangan sampai memberikan ancaman. Kemudian, yang tidak kalah penting, berikan dukungan dan berikan pujian atas keberaniannya.
Bila Parents sedang atau akan melalui hal ini, jangan lupa menerapkannya untuk membantu anak lebih tenang saat menjalani sunat.
***
Baca juga
Heboh Betrand Peto mencoba ASI Sarwendah, bagaimana hukumnya dalam agama Islam?