Sudah menjadi kebiasaan umum, setelah memandikan si Kecil, Bunda akan mengolesi tubuhnya dengan minyak telon kemudian bedak untuk bayi.
Namun, perlukah pemakaian bedak untuk bayi? Simak penjelasan dokter anak mengenai perlu tidaknya bedak untuk bayi berikut ini.
Apa Itu Bedak Bayi?
Dilansir dari Verywell Health, bedak bayi terbuat dari bedak mineral atau tepung jagung.
Sebenarnya, tidak ada kegunaan medis untuk menaburkan bedak bayi di kulit bayi.
Namun beberapa orang tua menggunakannya pada bayi dan balita mereka untuk menjaga kulit di bagian bokong tetap kering dan bebas ruam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan bedak untuk bayi dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi, akibat partikel bubuk halus yang masuk ke paru-paru.
Penelitian lain telah mengaitkan penggunaan bedak untuk jenis kanker tertentu.
Pendapat Dokter Anak tentang Penggunaan Bedak untuk Bayi
Dokter Arifianto, Sp. A, dalam sebuah unggahannya di media sosial Instagram menjelaskan tentang penggunaan bedak untuk bayi.
Ia menyatakan bahwa bayi tidak memerlukan bedak tabur.
“Bayi perlu diberi bedak tabur (talcum powder)? Jawabannya singkat, yaitu tidak. Pemberian bedak tabur berisiko menyebabkan terhirupnya partikel-partikel kecil bedak ke dalam saluran napas dan menyebabkan gangguan pernapasan, hingga kematian,” ungkapnya.
Banyak orang yang beranggapan bahwa bedak dapat mengatasi gatal. Namun dokter Arifin lebih menyarankan untuk mencegah gatal tersebut, daripada mengobatinya dengan bedak.
“Bukankah bedak tabur dapat mengatasi gatal akibat biang keringat? Jawabannya, hindari terjadinya biang keringat dengan mengenakan pakaian tipis dan pendek pada anak, supaya tidak banyak berkeringat. Sering-sering juga mengganti baju anak,” jelasnya.
Bagaimana dengan Penggunaan Minyak Telon?
Selain penggunaan bedak untuk bayi, dr. Apin juga membahas tentang penggunaan minyak telon untuk bayi.
Dalam hal ini, ia juga menyatakan bahwa penggunaan minyak telon juga tidak terlalu penting bagi bayi.
“Tapi boleh kan pakai minyak telon? Jawabannya, sudah banyak dibahas di linimasa status Facebook sebelumnya, bagaimana pengalaman ibu-ibu dengan minyak telon. Tidak sedikit yang mengalami dermatitis kontak akibat minyak telon dan berbagai minyak serta kosmetik bayi. Ini adalah kebiasaan yang kebetulan ada di negara kita,” tambahnya.
Dr. Apin juga mengingatkan bahwa orang tua tidak perlu khawatir jika tidak mengoleskan minyak telon pada bayi, sebab bayi akan baik baik saja.
“Tidak perlu khawatir bayi akan kembung jika tidak dibalurkan minyak telon. Bentuk perut bayi dan batita memang buncit, bukan berarti ‘masuk angin’. Ya sudah, pakai minyak telon supaya hangat badannya. Hmmm, pakaikan saja pakaian tebal dan berlengan panjang jika khawatir kedinginan,” jelasnya.
Di samping itu, dr. Apin juga kembali mengingatkan pada setiap ibu untuk memerhatikan reaksi kulit anak setelah diolesi minyak telon.
“Sebagian anak bisa mengalami dermatitis kontak akibat paparan minyak dan kosmetik bayi apa pun. Salah satunya minyak telon. Hindari penggunaan minyak telon, terutama jika menimbulkan masalah kulit anak seperti kering, kemerahan, dan gatal,” tutupnya.
***
Bagaimana Bunda, apakah kamu tetap akan menaburkan bedak atau mengoleskan minyak telon pada bayi?