Awal tau kehamilan kedua ini sempat merasa stres karena memang kehamilan keduaku ini tidak direncanakan sama sekali alias kebobolan.
Saat tau hamil, rasanya pengen nangis karena niatnya tambah anak kedua itu 2 tahun lagi saat anak pertamaku sudah 5 tahun. Tapi, Tuhan sudah memberi Rezeki. Akhirnya, aku diberikan anak perempuan yang berarti aku punya sepasang anak.
Kembali kecerita awal, saat tau hamil berharap baik-baik saja dan tidak mengalami mual-muntah. Ternyata, sepanjang kehamilan saya mengalami muntah parah sampai sama sekali makanan tidak bisa masuk, tiap makan pasti muntah terus.
Ya, itu berlangsung selama kurang lebih 5 bulan di awal kehamilanku, hingga akhirnya saya infus di rumah.
Kenapa infus dirumah? Karena saat itu covid lagi tinggi dan anak pertamaku tidak bisa ditinggal. Akhirnya diinfus di rumah dan tiap habis infus dan mau suntik obat injeksi harus bolak-balik ke Rumah Sakit karena saat itu suster yang memasangkan infus di rumah tidak dapat datang ke rumah karena kondisi rumah sakit lagi ramai dengan covid.
Hingga akhirnya bulan ke-5 saya sudah bisa makan dengan normal, tapi masalah bukan hanya sampai disitu.
Setelah itu, selama kehamilan saya selalu merasakan sakit pinggang yang luar biasa, sangat merasa pegal dan selama kehamilan sangat tidak ingin melakukan apapun selain tidur, padahal saat hamil anak pertama saya tidak pernah mengalami ini.
Akhirnya, konsumsi obat kalsium karena katanya saya kurang kalsiun yang menyebabkan pinggang belakang merasa sakit. Hari-hari kehamilan dilalui dengan sakit pinggang sambil mengurus rumah dan anak.
Saat kehamilan menginjak kehamilan 7 bulan keatas, saya suka merasakan sakit perut di bagian bawah dan merasa tiap malam bayi di dalam perut menendang sangat kuat sampai kadang saya merasakan sakit.
Hingga usia kehamilan 8 bulan saya tiba-tiba mengalami flek. Akhirnya sayapun melakukan check-up ke dokter dan bersyukur tidak ada masalah, hanya diberikan obat dan disuruh istirahat jangan terlalu banyak bergerak.
Bayiku Terlilit Tali Pusar 2 Kali
Hingga memasuki akhir-akhir kehamilan, saya pun checkup lagi ke dokter untuk menanyakan kondisi kandunganku apakah bisa lahir melalui proses normal lagi seperti anak pertama, saat dicek semua bagus awalnya. Ketuban cukup, plasenta pun bagus.
Hanya saja, kata dokter bayi di dalam perutku terlilit tali pusar sebanyak 2 kali yang akhirnya dokter memberikan waktu lagi seminggu. Kalau seminggu kemudian tidak terlepas, mau tidak mau harus menjalani operasi.
Seminggu kemudian pun kita kembali untuk kontrol. Dan hasil pun tetap sama. Rasanya shock. Saya pun pergi ke dokter lain untuk mendapatkan opsi yang lain.
Dokter kedua mengatakan bisa melahirkan normal, dengan catatan bayi masih aktif bergerak. Sedangkan, bayi di dalam perutku sudah kurang bergerak, hanya bergerak di dalam perut itu saat malam hari dengan tendangan yang super sakit.
Rasanya gelisah, saya dan suami memikirkan jalan apa yang harus dilalui, karena sebenarnya melahirkan dengan normal risiko sangat tinggi. Akhirnya, dengan berat hati kita sepakat operasi 3 hari kemudian.
Ya, bersyukur saat itu melahirkan dengan operasi, karena ternyata bayiku tidak hanya terlilit 2 kali dileher, tapi juga terlilit dari tangan hingga kaki.
Itulah pengalaman kehamilan keduaku yang luar biasa. Semoga bisa menjadi pelajaran juga untuk Mom semua dalam melewati masa kehamilan. Semoga lancar-lancar sampai persalinan ya, Bunda semua.
***
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.