Normalkah Jika Bayi Tak Bisa Lepas dari Gendongan Orangtua? Ini 4 Faktanya
Beberapa bayi tak bisa lepas dari gendongan sepanjang hari. Padahal tak semua bayi begitu. Normalkah? Temukan jawabannya di dalam artikel ini.
Saat bayi Anda lahir ke dunia ini, dia begitu sempurna. Anda menyukai aroma, ekspresi, suara, dan senang dengan segala sesuatu yang ada padanya hingga ingin selalu memeluknya. Sampai akhirnya Anda menyadari bahwa si bayi tak bisa lepas dari gendongan Anda.
Harus terus menerus menggendong bayi akan bisa sangat melelahkan. Terutama jika ia langsung menangis ketika dilepaskan dari gendongan ibunya.
Keadaan akan makin tertekan jika ada yang berkomentar bahwa kita sebagai orangtua dianggap terlalu memanjakan bayi sehingga ia susah dilepas. Dalam istilah bahasa Jawa, hal ini biasa disebut dengan mambu tangan atau bayi yang bau tangan alias tidak bisa dilepas sama sekali.
Pelajari beberapa fakta yang perlu Anda tahu seputar bayi tak bisa lepas dari gendongan ibunya berikut:
1. Bayi belum terbiasa di luar kandungan
Rahim masih jadi tempat ternyaman untuknya. Selain hangat, tempat tersebut terasa aman untuknya. Ia tak perlu khawatir didatangi oleh sesuatu yang asing dan tak perlu berpindah-pindah tempat.
Bagi bayi yang baru lahir, dunia tempat kita tinggal ini adalah sebuah kehidupan alien yang tidak ia kenal. Maka, begitu ia tidak merasakan gendongan sebagai ganti ‘pelukan rahim’, ia akan langsung kaget dan terbangun.
2. Bayi tak bisa lepas dari gendongan karena rindu hangatnya rahim
Suhu di dalam rahim sangat hangat. Sedangkan, di luar kandungan, sukunya bisa sangat dingin karena salju maupun hujan, dan bisa juga sangat panas terutama di negara tropis seperti Indonesia.
Pemasangan Air Conditioner (AC) memang banyak membantu bayi untuk lebih nyaman. Namun, beberapa bayi justru kedinginan. Padahal, tanpa AC, dia juga bisa jadi kelelahan.
Solusinya? Bedong bayi. Bedongan bayi membuatnya akan terasa seperti dipeluk dan hangat. Tapi jangan memakaikannya jangan terlalu ketat ya. Pakaikan juga baju dengan kain yang tipis pada bayi agar ia tak kegerahan saat digedong.
Lihat cara bedong bayi yang aman di sini: Video Tutorial Cara Bedong Bayi yang Benar Untuk Menghindari Hip Dysplasia
3. Komunikasi
Karena keterbatasan komunikasi, bayi hanya dapat mengekspresikan perasaannya dengan tangisan. Ia sangat mencintai Anda dan tak ingin dilepaskan sama sekali.
Untuk itu, jika bayi minta digendong terus, ketahuilah bahwa itu ekspresi bondingnya dengan Anda. Anda bisa membiasakannya digendong oleh orang lain agar Anda juga tak capek karena si bayi hanya ingin digendong oleh ibunya seorang.
Jangan sampai, Anda membiarkannnya menangis hanya karena sudah terlalu malas menggendong. Karena, menurut Psychology Today, bayi yang terbiasa dibiarkan menangis tanpa ditolong akan berpotensi membuatnya depresi saat dewasa nanti.
4. Setiap bayi unik
Mereka punya kebiasaan masing-masing. Tak semua bayi ingin digendong terus. Namun jika ia ingin digendong terus menerus, hal itu juga normal.
Jika Anda lelah, maka sudah saatnya berganti tugas dengan suami. Membedong adalah satu cara yang patut dicoba. Jika gagal, maka Anda bisa mencoba dengan ayunan. Namun, pastikan dulu keamanannya sebelum benar-benar mempercayakan bayi Anda di sana.
Selamat mencoba.
Baca juga:
Penelitian: Aroma Bayi Baru Lahir Bisa Membuat Otak Lebih Bahagia