Bayi lahir stillbirth karena kondisi medis langka, ibu ini berikan peringatan

Bayi lahir stillbirth adalah mimpi buruk bagi semua ibu. Brooke membagikan kisahnya sebagai peringatan agar ibu hamil selalu waspada dan memeriksakan kondisi kesehatannya secara rutin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi lahir stillbirth atau meninggal dalam kandungan adalah duka tak terkatakan bagi ibu manapun yang mengalaminya. Termasuk Brooke Campbell. Ibu asal Brisbane, Australia ini, harus merelakan kepergian anak keduanya yang lahir stillbirth. 

Selain bayi lahir stillbirth, Brooke juga hampir tidak terselamatkan, saat ia mengalami perdarahan dan kehilangan darah hampir 1,7 liter pada akhir Agustus lalu. Brooke segera dilarikan ke rumah sakit, dan berharap anak keduanya yang diberinama Darcy, masih bisa diselamatkan.

Akan tetapi, takdir berkata lain. Sesampainya di rumah sakit, dokter kandungan menyatakan, detak jantung bayi di kandungannya sudah tidak ada.

"Aku melihat layar USG, dan bisa melihat tubuh Darcy yang tak bernyawa ada di sana, di dalam diriku," ungkap Brooke kepada Daily Mail Australia.

"Aku tidak mampu berkata apapun, selain rasa sakit dan gambaran di kepalaku yang tidak akan pernah bisa kulupakan. Semua sudah terlambat, karena Darcy sudah pergi untuk selamanya."

Penyebab bayi Darcy tak mampu bertahan hidup di dalam kandungan adalah abrusio plasenta. Suatu kondisi yang terjadi ketika ari-ari terlepas dari rahim, sebagian atau seluruhnya, yang kemudian memutus asupan oksigen dan nutrisi bayi di kandungan dan juga menyebabkan perdarahan.

"Ari-ari itu terlepas dari dinding rahim, menyebabkan Darcy terkena serangan jantung. Dan dia meninggal karena tidak mendapat asupan oksigen," ujar Brooke seperti dikutip dari Mouths of Mom.

Darcy, bayi lahir stillborn dipeluk oleh sang ibu yang berduka atas kepergiannya yang terlalu dini.

"Aku benar-benar terkejut dan tidak bisa memercayainya. Tapi, aku sudah menyadari ketika kami sedang menunggu ambulan di rumah, banyaknya jumlah darah yang keluar dari tubuhku, dan aku tidak bisa merasakan pergerakan Darcy. Sesuatu yang buruk telah terjadi," kenang Brooke dengan sedih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Brooke memutuskan untuk melakukan persalinan normal, meski dia tahu Darcy sudah tidak bernyawa. Bayi lahir stillbirth memang masih bisa dilahirkan secara normal tanpa perlu bedah cesar.

"Kami memilih untuk tidak melakukan bedah cesar, aku melahirkan Darcy lewat persalinan normal. Seperti ketika aku melahirkan kakaknya."

"Sungguh hal yang sangat kejam, ketika aku harus menjalani persalinan, dengan mengetahui bahwa Darcy tidak akan pernah menghirup napas pertamanya di luar rahim. Semua ini sangat menyakitkan, namun harus tetap dilakukan."

Tangis Brooke pecah ketika Darcy akhirnya lahir, dengan berat 3,3 Kg dan panjang 53cm. Mirip dengan kakaknya saat lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Darcy terlihat sehat dan tampan, kecuali dia tidak menangis seperti umumnya bayi baru lahir. Dia nampak sedang tertidur. Dan itu membuat hatiku hancur berkeping-keping, karena aku sangat ingin dia menarik napas pertamanya."

Setelah melakukan tes darah, diketahui bahwa Brooke memiliki kondisi medis langka yakni kelainan genetik yang disebut Faktor V Leiden yang menimpa 20-25 orang.

"Jika saja tes ini menjadi hal yang diwajibkan dalam pemeriksaan kehamilan untuk semua wanita, aku mungkin tidak akan pernah kehilangan bayiku yang sehat dan tampan," ujar Brooke penuh sesal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila tes dilakukan lebih awal, dan ibu hamil diketahui memiliki Fator V Leiden. Maka dokter akan memberinya suntikan penguat kehamilan, yang mencegah terjadinya abrupsio plasenta.

Artikel terkait: Mencegah Stillbirth, kematian bayi di dalam kandungan

Brooke menekankan bahwa semua wanita harus memiliki pilihan untuk melakukan tes ini. Dengan mengetahui ada atau tidaknya kelainan genetik tersebut bisa mengurangi risiko terhadap bayi, ibu hamil, juga anak keturunan mereka.

Brooke membagikan kisahya kehilangan Darcy untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya dan kemungkinan kelainan genetis pada orang lain tanpa mereka sadari yang bisa membahayakan ibu hamil dan bayi.

"Aku tidak ingin orang lain membahayakan nyawa mereka, juga nyawa anak-anak yang belum dilahirkan. Jadi, aku ingin menyampaikan pesan ke semua orang, bahwa kelainan genetis seperti ini benar-benar ada."

Turut berduka cita atas kepergian si kecil Darcy. Semoga Brooke dan keluarganya diberikan ketabahan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani