Musim hujan sudah tiba, udara jadi lebih dingin dari biasanya. Apakah Bunda merasakan juga, jika bayi jadi lebih gampang sakit dan rewel karena suhu tubuhnya meningkat?
Jangan anggap sepele, ya, Bun! Sebab jika tidak diberikan perlindungan ekstra, hal ini bisa memicu terjadinya berbagai penyakit pada tubuh si Kecil, lho.
Mengapa Bayi Lebih Gampang Sakit Saat Musim Hujan?
Faktanya, bayi belum memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya secara otomatis. Terlebih lagi, bayi juga belum memiliki banyak lemak tubuh di bawah kulitnya yang berfungsi menghangatkan tubuhnya secara alami. Dengan begitu, saat terjadi perubahan suhu yang sangat dingin, tubuh bayi juga akan kedinginan dan suhunya akan menurun secara drastis.
Penurunan suhu ini juga akan berpengaruh pada sistem imunnya. Apalagi, sistem imun bayi juga masih dalam tahap perkembangan. Akibatnya, daya tahan tubuh bayi akan menurun dan menyebabkan bayi menunjukkan gejala demam, masuk angin, hingga infeksi saluran pernapasan.
Jika sistem imun bayi menurun, artinya bayi akan banyak kehilangan antibodi di dalam tubuhnya. Hal ini membuatnya rentan terkena penyakit, terutama penyakit menular.
Apalagi, saat musim hujan tiba, kelembapan udara juga ikut meningkat. Tingkat kelembapan yang tinggi juga bisa memicu virus dan kuman penyebab penyakit bertahan lebih lama dan menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa.
Jika orang dewasa saja rentan, apalagi si Kecil yang sistem imunnya belum matang? Nah, hal inilah yang wajib kita antisipasi sejak dini ya, Bunda, agar si Kecil tetap sehat khususnya selama musim hujan tiba.
Penyakit Apa Saja yang Paling Sering Dialami Bayi Saat Musim Hujan Tiba?
Daya tahan tubuh bayi yang menurun membuatnya tidak kuat dengan suhu dingin. Suhu tubuh bayi pun tidak stabil, dan biasanya diikuti dengan penyakit berikut ini.
1. Masuk Angin
Biasanya ditandai dengan gejala perut kembung pada bayi. Umumnya, bayi juga jadi lebih sering menangis daripada biasanya akibat gas yang menumpuk pada perutnya. Tentu saja hal ini membuatnya tidak nyaman, dan menangis adalah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Genangan air di sekitar rumah menjadi sarang nyamuk yang punya waktu berkembang biak lebih banyak saat musim hujan tiba. Salah satunya adalah nyamuk Aedes Aegypti si pembawa virus demam berdarah. Pastikan Bunda selalu membersihkan rumah serta menghindari adanya genangan air di sekitar rumah, ya!
3. Common Cold
Bayi juga bisa batuk dan pilek! Bukan suhu dingin yang jadi penyebabnya, melainkan virus dan bakteri penyebab batuk pilek yang bisa bertahan lebih lama saat kelembapan udara meningkat. Nah, si Kecil yang sedang menurun daya tahan tubuhnya, mudah sekali terkena infeksi virus dan bakteri ini.
4. Kolera
Kolera disebabkan karena infeksi kuman dari air yang kotor. Gejala yang ditunjukkan ialah gangguan pencernaan, diare, mual serta muntah. Hal ini tentu memengaruhi nafsu makan bayi yang menurun atau penurunan keinginan bayi untuk menyusu.
5. Demam Tifoid atau Tifus
Tifus terjadi karena tubuh bayi terinfeksi bakteri yang didapat dari makanan atau minuman. Pada bayi ASI, hal ini juga bisa dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi oleh Bunda. Gejalanya ditunjukkan dengan demam, mual dan muntah, nyeri sendi, nyeri perut, hingga gangguan pencernaan.
Apa yang Harus Bunda Lakukan untuk Menjaga Kesehatan Si Kecil Saat Musim Hujan Tiba?
Melihat besarnya risiko anak terpapar virus dan kuman penyebab penyakit di musim hujan, penting bagi Bunda untuk mengantisipasinya dengan matang. Tujuannya, tentu ialah untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi agar ia tak gampang sakit.
Yuk, Bun, lakukan ketujuh langkah di bawah ini untuk mengantisipasinya, ya!
1. Lebih Sering Menyusui
Bunda, ASI adalah sumber utama yang paling bermanfaat untuk menambah jumlah antibodi di dalam tubuh bayi. Jika jumlah antibodi tercukupi, sistem kekebalan tubuhnya otomatis akan meningkat.
Nah, bagi Bunda yang bayinya sudah mulai MPASI, pastikan juga nutrisi dan vitamin untuk si Kecil terpenuhi lewat menu makannya sehari-hari, ya! Hal ini sangat berpengaruh, lho, pada kekebalan tubuhnya.
2. Gunakan Baju yang Hangat
Pilih baju dengan bahan yang tebal namun tetap breathable. Bunda bisa memilih bahan wol, tencel, atau pun kaos tebal. Hindari penggunaan baju yang berlapis-lapis karena akan membuat bayi gerah dan rewel, Bun.
Pastikan juga model baju yang digunakan dapat menutupi seluruh bagian tubuh bayi ya, Bun. Bunda bisa menggunakan pakaian bayi model jumpsuit, baju lengan panjang dan celana panjang, serta sweater bayi.
3. Pastikan Suhu Ruangan Tetap Hangat
Usahakan jangan terlalu sering membuat bayi mengalami perubahan suhu yang drastis. Bunda bisa memastikan suhu ruangan tempat bayi banyak menghabiskan waktunya tetap hangat dan nyaman. Pastikan juga sirkulasi udara tetap baik dan terjaga.
Jika kamar bayi menggunakan AC, stabilkan suhunya di angka 25 derajat Celcius. Jika suhu kamar sudah terlalu dingin, matikan AC beberapa saat agar suhunya normal kembali.
Bunda juga bisa menggunakan air humidifier untuk menjaga kelembaban udara di dalam kamar lebih baik. Dengan begitu, risiko berkembang biaknya kuman serta virus penyebab penyakit bisa dicegah.
4. Upaya Ekstra untuk Jaga Kebersihan
Tak hanya bayi yang dijaga, orang-orang yang berinteraksi dan mengurus bayi secara langsung pun sama pentingnya. Pastikan tidak ada yang mengalami penyakit menular, ya.
Bunda, Ayah, serta orang-orang lainnya yang berinteraksi dengan bayi secara langsung juga wajib menjaga kebersihan tangan dan badan agar tidak menghantarkan virus, kuman, dan bakteri pada tubuh bayi.
Selain itu, Bunda juga perlu memastikan kebersihan kamar dan rumah selalu terjaga. Hindari genangan air di dalam rumah untuk mencegah perkembangbiakkan nyamuk, khususnya nyamuk penyebab demam berdarah.
5. Lebih Efektif Memandikan Bayi
Mungkin Bunda akan bertanya, perlukah bayi mandi 2 kali atau lebih sering dalam sehari saat musim hujan? Jawabannya, satu kali saja cukup kok, Bun! Asalkan, bayi tidak berkeringat dan tidak terkena kotoran, ya!
Nah, jika bayi berkeringat dan terkena kotoran, Bunda wajib memandikannya kembali. Jangan sampai kotoran dan keringat justru menjadi media penyebaran kuman penyebab penyakit pada tubuh bayi.
Urusan mandi, lakukan seefektif mungkin ya, Bun. Bunda bisa melakukannya maksimal 10 menit pada satu kali sesi mandi.
6. Skin-to-Skin Contact dengan Bayi
Ingin menjaga bayi tetap hangat sekaligus meningkatkan bonding? Bunda bisa melakukan skin-to-skin contact. Ayah juga bisa melakukannya, lho.
Skin-to-skin dilakukan dengan menempelkan tubuh bayi ke dada Bunda atau Ayah. Sentuhan kulit secara langsung dapat membantu mengalirkan suhu hangat pada tubuh si Kecil sehingga suhu tubuhnya meningkat. Tutupi punggung bayi dengan selimut tipis agar skin to skin berjalan dengan maksimal.
7. Pijat dan Hangatkan Tubuh Bayi dengan Minyak Telon
Pijat bisa membuat tubuh bayi merasa nyaman. Nah, sekaligus untuk menghangatkannya, Bunda bisa menggunakan minyak telon untuk memijat bayi dengan lembut.
Siapa sih, yang tidak tahu keunggulan minyak telon untuk bayi? Aromanya yang harum dan lembut, serta formulanya yang menghangatkan, teruji efektif membuat tubuh bayi lebih hangat. Bunda bisa membalurkan minyak telon untuk bayi kapan saja agar si Kecil merasa nyaman dan hangat sepanjang hari.
Seperti dengan menggunakan Zwitsal Minyak Telon Plus yang juga efektif untuk meredakan gejala masuk angin, salah satunya ialah perut kembung. Hmm, hal ini sangat berpotensi terjadi saat musim hujan tiba, kan? Pastikan Zwitsal Minyak Telon Plus selalu siap sedia di kamar si Kecil ya, Bun.
Selain menghangatkan tubuh, Zwitsal Minyak Telon Plus juga dapat melindungi si Kecil dari gigitan nyamuk, lho! Musim hujan begini, nyamuk memang lebih sering muncul dan mengganggu. Nah, Zwitsal Minyak Telon Plus bisa menjadi pilihan Bunda untuk melindungi si Kecil agar tidak digigit nyamuk.
Jangan khawatir, formula Zwitsal Minyak Telon Plus ini sangat aman untuk bayi, bahkan untuk bayi dengan kulit sensitif sekalipun. Formulanya sudah teruji secara dermatologis dan juga tidak menyebabkan alergi. Saat digunakan, formulanya juga lembut di kulit dan tidak menyebabkan kulit si Kecil menjadi panas.
Zwitsal Minyak Telon Plus hadir dengan tutup botol flip yang anti tumpah, lho, Bun. Ukurannya juga praktis, sehingga Bunda juga bisa membawanya bepergian.
Musim hujan tiba, perlindungan ekstra untuk si Kecil sudah ada jawabannya! Sudah membalurkan Zwitsal Minyak Telon Plus untuk si Kecil hari ini, Moms?
Itulah 7 hal yang bisa dilakukan agar bayi tak gampang sakit. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bun.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.