Ditinggal orangtua, dua bocah ini dicekoki obat tidur oleh pengasuhnya!
Seorang baby sitter tega meracuni dua bayi yang diasuhnya dengan memberikan obat tidur dan obat penenang.
Saat ini mulai banyak pengasuh anak atau baby sitter yang membuka jasa penitipan anak di rumah, karena harus mengasuh lebih dari satu anak. Sayangnya, ada saja pihak yang menyalahgunakan hal ini dengan tega bayi diberi racun berupa obat tidur dan obat penenang.
Pada tahun 2020 ini memang masih ada jasa pengasuh yang terpercaya mengasuh anak. Namun, ada juga jasa pengasuh anak yang tujuannya hanya demi meraup keuntungan pribadi, sehingga membuat khawatir orangtua yang ingin menitipkan anak ke tempat penitipan anak.
Misalnya, ketika Parents memberikan syarat tertentu terkait penjagaan anak, biasanya pengasuh cenderung setuju dengan syarat itu dan seakan mengiyakannya. Namun, terkadang hasilnya justru tidak sesuai dengan harapan Parents di awal.
Artikel terkait: Waspadai 10 Tanda-tanda Pengasuh Anak yang Buruk ini
Kasus bayi diberi racun saat orangtua menitipkannya di tempat pengasuhan anak
Belum lama ini, di Malaysia terjadi kasus menyedihkan, yaitu ada dua bayi yang diduga diberi racun oleh pengasuhnya. Di dalam tubuh dua bayi perempuan itu ditemukan beberapa jenis obat, di antaranya obat tidur dan penenang.
Meskipun Sa’diah menampik tuduhan tersebut, tapi persidangan di Mahkamah Malaysia mengungkapkan bahwa kepolisian telah menemukan satu obat Zolpidem di rumah Sa’diah. Zolpidem adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati masalah susah tidur.
Selain itu, ditemukan juga 10 tablet obat jenis chlorpheniramine dan antihistamin. Bahkan, yang mengejutkan, ditemukan juga sapu tangan yang mengandung Diazepam.
Diazepam biasanya digunakan untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Pada botol susu bayi tersebut juga terdapat efek obat Zolpidem yang juga dikenal dengan nama Stilnox.
Peradilan Malaysia telah mengetahui bahwa pada November dan Desember lalu, Sa’diah mendapatkan obat-obat tersebut dari pusat pengobatan Everhealth untuk mengobati penyakit yang dialaminya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh kedua bayi ini juga ditemukan obat jenis Ephedrin.
Artikel terkait: Kesal karena rewel, pengasuh gigit balita 2,5 tahun, ini kata KPAI
Kronologi bayi diberi racun oleh pengasuhnya
Kisah ini berawal dari unggahan salah satu orangtua bayi di grup Facebook “Mummy’s Group”. Dia menuliskan jika sedang membutuhkan pengasuh anak.
Ibu berusia 22 tahun tersebut kemudian dihubungi oleh Sa’diah sang pelaku. Akhirnya, pada siang hari tanggal 25 Desember, ibu muda itu mengantar anaknya ke rumah Sa’diah.
Kemudian, pagi hari tanggal 26 Desember, tepatnya pukul 6 pagi waktu setempat, orangtua bayi tersebut menjemput anaknya dari rumah pengasuh anak. Ia berpikir anaknya baik-baik saja, tapi terlihat sangat mengantuk ketika dibawa pulang.
“Saya coba bicara dengannya pakai bahasa-bahasa bayi, ia terlihat sangat berbeda dan matanya terus tertutup rapat,” ungkap Ibu bayi.
Sang buah hati terlihat mengantuk dan kelelahan
“Setelah dia bangun tidur, reaksinya normal sambil bermain namun kelihatannya dia masih mengantuk,” jelasnya lagi.
Sore harinya, sekitar pukul 5, sang ibu memutuskan untuk membawa bayi ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan diketahui terdapat kandungan obat-obat terlarang pada urine dan darahnya.
Efek Samping Obat
Dari kasus terseut, diketahui jika obat yang diberikan kepada bayi oleh pengasuhnya itu semestinya digunakan untuk mengatasi penyakit tertentu. Namun, obat itu juga memiliki manfaat dan risikonya tersendiri.
Dengan demikian, walaupun obat dapat menyembuhkan, tapi tetap saja ada efek samping kepada pasien. Efek samping ini maksudnya efek samping yang tidak diinginkan apabila konsumsi obat tidak sesuai dosis yang tepat.
Oleh karena itu, penggunaan obat-obatan dapat memberikan dua kemungkinan. Yakni, manfaat, jika dikonsumsi secara tepat, dan efek samping yang merugikan jika penggunaannya tidak tepat atau tidak sesuai dosis.
Efek samping yang ditimbulkan seperti muntah, sakit kepala, atau pendarahan di saluran pencernaan. Ini bisa terjadi beberapa saat setelah mengonsumsi obat.
Bisa juga efek sampingnya muncul beberapa minggu atau beberapa bulan setelah konsumsi obat. Jika efek samping obat tidak hilang dalam beberapa hari, disarankan untuk segera periksakan ke dokter.
Demikian informasi terkait bayi diberi racun oleh pengasuhnya. Semoga Parents dan buah hati terhindar dari kasus seperti itu, ya.
Artikel ini disadur dari tulisan Nurul Halifah di theAsianparent Malaysia
Baca juga :
Sering Menitipkan Anak ke Orangtua? 15 Hal Ini Sering Jadi Curhatan Kakek Nenek