Ketika sedang mengunjungi anggota keluarga yang baru lahir, mungkin Anda akan mendengar larangan untuk menggendong bayi terlalu lama, karena akan membuatnya ‘bau tangan’, sehingga si bayi akan terus minta digendong dan menangis jika diletakkan di tempat tidur. Padahal, bayi butuh dipeluk agar perkembangan fisik dan mentalnya tumbuh dengan baik, lho.
Ungkapan bayi yang digendong menjadi bau tangan tersebut merupakan satu dari sekian banyak mitos yang masih dipercaya oleh sebagian orang. Kenyataannya, ada penelitian ilmiah mengenai alasan baik sebaiknya dipeluk dan digendong lebih lama.
Artikel Terkait: Penelitian; Bayi Prematur yang Segera Dipeluk Orangtuanya Akan Lebih Cepat Pulih
Penjelasan ilmiah mengapa bayi butuh dipeluk dan digendong
Dilansir dari laman Breastfeeding Today, Mohrbacher dan Kendall-Tackett, penulis buku Breastfeeding Made Simple: Seven Natural Laws for Nursing Mothers, menjelaskan bahwa otak bayi manusia yang baru lahir seukuran 50% otak manusia dewasa. Sedangkan hewan mamalia lain kebanyakan lahir dengan 80% otak mamalia dewasa.
Mengapa bayi manusia lahir dengan 50% otak? Karena jika otak bayi telah berkembang 100% sebelum lahir, kemungkinan kepalanya akan lebih besar, sehingga tidak bisa diakomodasi oleh area pelvis untuk melahirkannya.
Oleh sebab itu, bayi manusia lahir dengan otak yang belum sempurna, dan melanjutkan tumbuh kembang otaknya di luar rahim. Dan kandungan ajaib dalam ASI berperan penting dalam hal ini.
Artikel Terkait: Penelitian; Otak Bayi ASI Terbukti Berkembang Lebih Cepat
Ketika berada dalam kandungan, bayi tidak pernah merasa kelaparan, kesepian ataupun kedinginan. Suara-suara dari dunia luar akan tersaring oleh tubuh ibu. Setelah lahir, tentunya bayi juga ingin merasakan pengalaman yang sama seperti ketika ia berada dalam rahim ibu. Inilah yang membuat bayi sebaiknya sering dipeluk dan digendong ketika ia sudah lahir.
Lebih daripada itu, ASI memiliki kandungan lemak dan protein yang paling rendah di antara hewan mamalia lainnya. Sehingga bayi manusia harus lebih sering disusui dan dipeluk, untuk memastikan dia mendapat asupan nutrisi dan perkembangan mental yang baik dari kedekatan bersama ibu.
Tak perlu ragu sering memeluk dan menggendong bayi
Bayi butuh dipeluk oleh orangtuanya, agar dia bisa merasakan sensasi serupa seperti ketika dirinya berada di dalam rahim. Kebiasaan inilah yang juga bisa membantu meningkatkan ikatan antara orangtua dan bayi sejak dini.
Dalam kesehatian pun, hendaknya tak hanya ibu yang memeluk bayi. Ayah pun amat disarankan untuk turut serta memeluk sang bayi lebih sering, misalnya saja saat sang bayi tengah menyusu.
Saat menyusu, bayi bisa mendengar detak jantung ibu atau ayahnya, juga merasakan aman dan nyaman karena mendapat perlindungan lewat pelukan.
Sayangnya, banyak orangtua yang salah memahami ketika bayi merengek dan meminta menyusui lebih sering. Hal ini bisa jadi bukan karena ASI yang tidak keluar, melainkan karena bayi butuh dipeluk agar merasa aman, agar dia tahu bahwa orangtuanya takkan pernah meninggalkannya seorang diri.
Pada kasus ibu yang kesulitan menyusui, atau melakukan pelekatan. Memeluk bayi bisa sangat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan, dan membantu bayi merasa lebih tenang.
Jadi Parents, tidak perlu ragu untuk sering-sering memeluk si kecil yang baru lahir. Tidak mengapa jika nantinya dia jadi ‘bau tangan’ dan ingin terus terusan digendong. Bayi butuh dipeluk untuk merasa aman, dan Anda juga bisa menjalin ikatan yang erat dengan bayi ketika memeluknya.
Terutama bagi ibu yang memiliki masalah menyusui, tetap peluk bayi Anda meski tidak bisa menyusui. Karena pelukan orangtua adalah segalanya bagi bayi, sebagai tempat bernaung juga membantu tumbuh kembang otak serta mentalnya.
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga:
Penelitian: Semakin Sering Memeluk Bayi, Semakin Pintar Mereka