Terpapar merkuri saat dalam kandungan, bayi lahir dengan satu mata

Kamis lalu, warga Kabupaten Mandailing Natal dihebohkan oleh kelahiran bayi bermata satu. Bayi malang ini lahir dari seorang ibu berinisal S melalui prosedur operasi caesar, dan berat lahir 2,4 kg.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila ibu hamil terpapar radiasi bahan kimia atau virus berbahaya, risiko bayi lahir dengan kondisi cacat atau tak sempurna bisa terjadi. Seperti halnya bayi bermata satu yang lahir di Mandailing Natal, Sumatera Utara. 

Bayi bermata satu ini lahir pada Kamis, 13 September 2018 pukul 15.25 waktu setempat di RSUD Panyabungan, Kab. Mandailing Natal.

Bayi berjenis kelamin perempuan ini belum sempat diberikan nama. Orangtuanya juga sulit dihubungi media karena masih syok dengan kondisi bayinya yang terlahir dengan satu mata.

Bayi malang ini lahir dari seorang ibu berinisal S melalui prosedur operasi caesar, dan berat lahir 2,4 kg. Bayi ini hanya memiliki satu mata, dan mulut, tanpa hidung. Sedangkan organ tubuh lainnya masih lengkap.

Harapan hidup bayi bermata satu sangat rendah

Bayi bermata satu lahir di Mandailing Natal. Sumber: Riau Air

Pihak rumah sakit menyatakan, harapan hidup bayi malang ini sangat tipis,. Karena dari kasus-kasus sebelumnya, bayi dengan kondisi cacat lahir seperti ini mengalami gangguan pernapasan dan detak jantung, sehingga hanya mampu bertahan hidup 1-3 hari. 

Para dokter menduga kondisi bayi bermata satu tanpa hidung ini karena sang ibu terpapar merkuri atau virus rubella saat hamil. Dugaan paparan merkuri kuat karena ayah si bayi merupakan perantau dari Jawa dan bekerja di salah satu tambang ilegal di Sumatera.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dokter berencana akan membawa bayi tersebut ke rumah sakit kota Medan yang berjarak 515 kilometer, jika kondisi bayi stabil. 

Bayi bermata satu meninggal dunia

Bayi bermata satu tidak bisa bertahan hidup lama. Sumber: Makassar Terkini.

Sayangnya, bayi malang ini hanya mampu bertahan hidup selama kurang lebih 8 jam. Dilaporkan bahwa ia meninggal pada hari Kamis, 13 September 2018 pukul 22.55 waktu setempat. 

Kondisi kesehatan yang kurang baik, dan kesulitan bernapas karena tidak memiliki hidung membuat bayi ini tak mampu bertahan lama. Meski pihak rumah sakit sudah berusaha keras merawatnya, namun bayi tersebut akhirnya meninggal dunia setelah 8 jam dilahirkan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga bayi yang malang bisa mendapatkan kebahagiaan di alam sana. 

Bahaya merkuri pada ibu hamil

Merkuri adalah zat kimia yang biasa digunakan untuk memurnikan logam seperti emas. Karena sifatnya yang keras, paparan merkuri bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil. Bahkan, konsumsi makanan laut yang tercemar bahan merkuri juga bisa membahayakan janin dalam kandungan. 

1. Risiko bayi cacat lahir

Bila ibu hamil mengonsumsi makanan yang tercemar merkuri, paparan merkuri bisa berdampak pada bayi dalam kandungan. Dan paparan merkuri bisa menyebabkan bayi cacat lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu hamil disarankan untuk menghindari konsumsi makanan laut yang dicurigai tercemar merkuri, atau kosmetik yang mengandung merkuri. 

2. Risiko keguguran

Selain risiko cacat, paparan merkuri saat hamil juga bisa menghambat tumbuh kembang janin bahkan berisiko menyebabkan keguguran.

3. Gangguan saraf dan tumbuh kembang

Menurut EPA (Enviromental Protection Agency), merkuri bisa mengakibatkan gangguan perkembangan otak, gangguan sistem saraf pusat dan gangguan fungsi kognitif. 

Bayi yang terpapar radiasi merkuri saat lahir bisa mengalami gangguan bicara, gangguan motorik, gangguan penglihatan saat tumbuh, ukuran kepala kecil dan keterbelakangan mental.

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga bermanfaat.

 

Sumber referensi: Liputan 6, Halo Sehat, JPNN

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani