Bayi belajar merangkak adalah salah satu tahapan tumbuh kembang yang membuat Parents antusias. Beberapa bayi belajar merangkak ke belakang atau mundur sebelum ia bisa merangkak ke depan. Dan hal ini termasuk normal.
Seiring berjalannya waktu, dia akan belajar bagaimana menyeimbangkan tubuhnya, dan mengatur koordinasi tangan dan kaki untuk merangkak ke depan.
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa bayi merangkak mundur adalah tanda dia memiliki kelainan. Padahal ini tidak sepenuhnya benar.
Bayi butuh waktu untuk belajar mengatur pergerakan tangan dan kakinya, dan bila bayi belajar merangkak dengan mundur terlebih dulu, itu bukanlah hal yang patut dikhawatirkan.
Mengapa bayi merangkak mundur?
Merangkak adalah bagian dari perkembangan motoriak kasar si bayi, otot besar di tubuhnya sudah mulai kuat, sehingga bayi bisa duduk, merangkak, bahkan berlari. Aktivitas ini membutuhkan kemampuan motorik kasar yang melibatkan saraf, otot, dan tulang yang bekerja dengan baik secara bersamaan.
Biasanya, bayi belajar merangkak saat ia memasuki usia 6 bulan atau 9 bulan. Biasanya bayi akan mulai dengan cara yang paling mudah dan efisien untuk menggerakkan tubuhnya. Parents mungkin akan melihat bayi bergeser dengan mendorong perutnya, atau merangkak mundur karena itu terasa lebih mudah baginya.
Apabila bayi merasa lengannya lebih kuat dibandingkan kaki, dia akan mendorong tubuhnya ke belakang, sehingga menimbulkan gerakan mundur.
Hal ini dikarenakan bagian atas tubuh bayi cenderung berkembang lebih cepat dibandingkan tubuh bagian bawah. Sehingga menimbulkan situasi bayi merangkak ke belakang.
Ketika kaki bayi sudah kuat, dia akan belajar merangkak ke depan. Bahkan meskipun bayi tidak pernah belajar merangkak ke depan, dan justru langsung belajar berdiri dan berjalan, hal ini tetap normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Bagaimana melatih bayi belajar merangkak ke depan?
Bayi akan dengan sendirinya belajar merangkak ke depan. Apabila Parents ingin menghentikan kebiasaan bayi merangkak mundur, cobalah beberapa aktivitas yang mendorong dia untuk bergerak ke depan.
Misalnya, letakkan beberapa mainan favorit di depannya, atau makanan kesukaannya, dan ajak dia untuk mengambil mainan atau makanan tersebut dengan cara merangkak ke depan.
Atau Bunda mencoba mengajaknya bicara sambil menyuruhnya datang ke arah Anda dari depan. Mungkin awalnya bayi akan terlihat kesulitan, namun jangan sekalipun membantunya. Biarkan dia mencoba berusaha sendiri, hingga ototnya semakin kuat dan bisa merangkak ke depan.
Bahkan Parents juga bisa mengajari bayi merangkak ke depan dengan mengambil posisi tengkurap di sampingnya, dan merangkak ke depan untuk memberinya contoh. Mungkin akan terlihat sedikit konyol bagi Anda, tapi tentu menyenangkan saat melakukan aktivitas ini bersama anak bukan?
Jangan lupa puji anak jika dia berhasil menggerakkan tubuhnya ke depan, walaupun cuma sedikit. Tetapi ingat, jangan terlalu memaksanya. Bila dia kelihatan belum siap atau belum bisa merangkak ke depan, biarkan saja dulu. Teruslah merangsang perkembangan motoriknya, tanpa memaksa.
Tiap bayi memiliki tahapan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Bayi akan belajar merangkak, duduk, atau berjalan sesuai kesiapan tubuh dan mentalnya.
Tak perlu membandingkan tumbuh kembang bayi Anda dengan bayi lain, karena setiap bayi berbeda tahapannya. Ada yang belajar merangkak dulu baru berjalan, ada yang tidak bisa merangkak namun langsung bisa berdiri.
Semua bayi itu istimewa, termasuk buah hati Anda.
Sumber: Momjunction
Baca juga:
Bayi sedang belajar merangkak? Ini 5 cara untuk mendukungnya