Mungkin Bunda berpikir, ada tidak sih kaitan antara keaktifan dan kecerdasan bayi? Apakah bayi aktif adalah bayi yang cerdas? Ternyata ada kaitannya loh, Bunda. Perkembangan fisik bayi ternyata juga mengasah kemampuan otaknya.
Pada anak-anak atau dewasa, banyak yang fokus pada pencapaian akademik atau atletik, dan cenderung tidak bisa unggul di kedua bidang sekaligus. Namun bayi tidak seperti itu.
Beberapa hal pertama yang dipelajari bayi adalah dasar-dasar kemampuan fisik dan anggota tubuh, bagaimana mereka bisa bergerak dan berinteraksi dengan sekitar.
Di saat yang bersamaan, ada bagian otak bayi yang berkembang secara pesat pada tahun pertamanya, yaitu lobus parietalis dan motorik korteks, yang mengontrol hubungan spasial, sentuhan dan gerakan tubuh.
Bagi bayi, melatih fisik bukan sekedar ‘berolahraga’, tapi juga langkah awal yang vital dalam memahami dunia dan peran mereka di dalamnya.
Mengapa lebih baik bayi aktif daripada tak aktif?
Mungkin Bunda bertanya-tanya, bagaimana keterampilan fisik bayi dapat mempengaruhi perkembangan mentalnya?
Logikanya begini, Bunda. Ketika bayi sudah bisa duduk, ia otomatis akan lebih mudah untuk belajar banyak hal baru.
Bayi bisa melihat sekitar dengan leluasa dan mencermati aktivitas Bunda lebih baik ketika dia dalam posisi duduk, dibanding tiduran. Bayi juga akan merasa apa yang ia lakukan adalah keputusannya sendiri. Misal memilih dan mengambil mainan atau melemparnya ketika bosan.
Ketika sudah bisa merangkak, lebih banyak lagi hal baru untuk dieksplorasi. Bayi akan belajar tentang objek yang berada di luar pandangan.
Penelitian menegaskan bahwa bayi aktif, mengerti tentang object permanence (konsep bahwa benda yang hilang dari pandangan tetaplah ada) jauh lebih baik dari bayi yang tidak aktif.
Selain itu, aktifitas fisik juga memicu hormon endorfin yang dapat membuat bayi merasa bahagia. Dan tentu saja, bayi yang rileks dan bahagia dapat belajar lebih cepat.
Apa yang bisa Bunda perbuat
Seperti para atlet yang butuh latihan, bayi juga demikian.
Penelitian merekam keterkaitan antara kebiasaan dan cara orangtua merawat bayi, menentukan seberapa cepat si bayi mencapai keterampilan fisik atau milestonenya.
Perlu Bunda ketahui, bayi yang aktif bukan berarti ia akan menjadi atlet profesional nantinya. Bisa saja bayi yang lambat berjalan justru menjadi atlet maraton ketika dewasa.
Namun pelatihan fisik bayi adalah cara tidak langsung untuk melatih otak bayi. Karena Bunda bisa membantu bayi untuk berada dalam posisi yang lebih baik untuk belajar.
Jadi bantu bayi untuk belajar duduk, merangkak dan berjalan ya Bunda.