Awan duka menyelimuti sebuah keluarga di Filipina, salah satu anggota keluarga mereka yang masih balita meninggal akibat tersedak saat makan potongan sosis.
Peristiwa tragis ini terjadi ketika sang ibu sedang mengenalkan makanan sosis pada anaknya. Si ibu menuturkan, putrinya yang baru berusia setahun itu, hanya mencicipi sedikit potongan sosis dan meludahkannya kembali.
Lalu sang ibu pergi ke lantai dua sebentar untuk mengambil sesuatu. Ketika dia kembali ke bawah, ia melihat putrinya kesulitan bernapas dan wajahnya mulai membiru.
Si kecil segera dilarikan ke rumah sakit, akan tetapi, malang tak dapat ditolak. Gadis kecil itu dinyatakan meninggal ketika sampai di rumah sakit.
Artikel terkait: Batita di Bali meninggal akibat tersedak saat makan ketupat sayur
Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa balita meninggal tersedak
Kasus balita meninggal tersedak ini, tentunya menjadi peringatan keras bagi para orangtua untuk selalu berhati-hati saat memberikan makanan padat pada anak di bawah usia 2 tahun.
Meski sudah memotong makanannya kecil-kecil, namun Parents harus tetap mengawasi anak selama dia makan. Waspadai pula beberapa jenis makanan yang sering menjadi penyebab anak tersedak.
Selain sosis yang membuat balita meninggal di Filipina, berikut adalah daftar makanan yang sering menjadi penyebab anak tersedak.
- Wortel
- Apel
- Anggur
- Potongan kacang dan selai kacang
- Marshmallow
- Permen dan permen karet
- Popcorn atau berondong jagung
- Kentang goreng
Untuk memastikan anak Anda tidak tersedak saat mengonsumsi makanan padat, pastikan untuk selalu memotongnya kecil-kecil hingga mudah dikunyah dan ditelan oleh anak. Ukuran kecil untuk anak mungkin berbeda dari orangtua, karena itu memotong makanan hingga sangat kecil juga disarankan.
Selain itu, selalu awasi anak Anda saat ia menyantap makanan tersebut. Pastikan dia tidak makan lebih dari satu potongan dalam sekali suap, untuk menghindari risiko tersedak.
Bila Anda harus pergi ke ruangan lain, jauhkan piring makanan dari jangkauan anak. Hal ini agar anak tidak memasukkan sendiri makanan ke mulutnya.
Apabila kemampuan anak mengunyah belum sempurna, sebaiknya jangan dulu memberinya makanan padat tanpa diproses atau dihaluskan. Berikan ia makanan yang mudah dikulum dan ditelan. Sayuran yang keras seperti wortel kentang sebaiknya dihancurkan dulu sebelum diberikan pada anak.
Pertolongan pertama untuk menolong anak yang tersedak
Jika anak tersedak, Bunda tidak perlu panik. Bunda harus menguasai pertolongan pertama untuk menolong anak yang tersedak dan tidak berakibat fatal.
Jika anak Anda berusia di bawah satu tahun:
1. Balikkan anak menghadap ke bawah di atas lengan atau di pangkuan jika Bunda tidak dapat menyesuaikan posisi lengan bawah.
2. Pegang rahang anak dengan satu tangan untuk menopang kepala, yang seharusnya lebih rendah dari dada anak.
3. Dengan menggunakan tumit tangan yang bebas, berikan lima tepukan cepat di antara tulang belikat.
4. Jika anak masih tidak bisa bernapas, coba chest thrusts: Sambil menggendong bayi, putar wajahnya, jaga agar kepala mereka lebih rendah dari dada mereka. Tempatkan dua jari di tengah dadanya dan berikan lima dorongan. Ulangi dengan pukulan di punggung dan dada sampai objek terlihat dan Bunda dapat mengambilnya.
Jika anak berusia lebih dari 1 tahun:
1. Berdirilah di belakang anak dengan tangan melingkari pinggang mereka.
2. Buat kepalan dengan satu tangan, letakkan ibu jari di perut anak di atas pusar, tetapi di bawah tulang rusuk.
3. Pegang kepalan dengan tangan Anda yang lain dan dorong cepat ke dalam dan ke atas. Palang Merah merekomendasikan dorong perut bergantian dengan tepukan di punggung untuk mencoba menghilangkan objek yang menghalangi pernapasan.
4. Jika anak Bunda tidak responsif, lakukan CPR.
Untuk balita dan anak yang lebih tua:
1. Jika anak masih mengeluarkan bunyi, katakan padanya untuk batuk, yang dapat membantu mengeluarkan objek penghalang. Jangan mencoba mengeluarkan benda asing itu kecuali Bunda melihatnya, atau bisa mendorongnya agar tidak menghalangi jalan napas.
2. Tanyakan pada anak, “Apakah kamu tersedak?” Jika anak mengangguk ya atau tidak bisa merespons, ia perlu bantuan.
Semua yang disampaikan Parents.com ini, termasuk saran dari dokter dan profesional kesehatan lainnya, harus dianggap sebagai pendapat. Selalu mencari tahu langsung dari dokter anak sehubungan dengan pertanyaan atau masalah yang mungkin Bunda miliki tentang kesehatan sendiri atau kesehatan anak.
Semoga bermanfaat.
*Diterjemahkan ulang dari artikel di theAsianparent Singapura