Balita jatuh dari lantai 6 sebuah apartemen akibat kelalaian orangtua

undefined

Balita jatuh dari apartemen saat ditinggalkan sendirian oleh orangtuanya. Meski jendela dan pintu terkunci, sebaiknya anak tidak pernah ditinggal sendiri.

Sebuah video beredar viral di media sosial memperlihatkan seorang balita jatuh dari apartemen. Setelah kami telusuri beritanya, peristiwa ini terjadi di kompleks Apartemen Rajawali, Sawah Besar, Jakarta pusat. Insiden ini terjadi karena orangtua balita tersebut meninggalkan anaknya sendirian dan pergi membeli susu.

Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar, AKP Agus Ahmad Kurnia, memberikan penjelasan bahwa saat orangtua balita tersebut pergi, anaknya sedang terlelap. Jendela  kamar yang menghadap balkon sudah dikunci oleh sang ibu, namun sang anak bisa membukanya sendiri.

“Orangtuanya kaget, karena saat pulang ke rumah anaknya sudah jatuh,” tutur Agus seperti dikutip dari Tribunnews.

Balita jatuh dari apartemen itu bernama Giovani, saat kejadian dia baru berusia 2,5 tahun. Dia jatuh dari lantai 6 dengan ketinggian sekitar 30 meter. Balita malang itu langsung dibawa ke RS Mitra Keluarga Kemayoran dan masuk ICU.

Balita jatuh dari apartemen ini mengalami perdarahan cukup serius di bagian kepala, dan ada pembengkakan di otak. Dia harus menjalani operasi untuk membersihkan sisa-sisa darah yang menempel di bagian otak.

Beruntung, Giovani berhasil bertahan hidup setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

balita jatuh dari apartemen

Ilustrasi balita jatuh dari apartemen.

Kepolisian yang turut menjenguk Giovani saat itu menyatakan, tidak ada tindak pidana atas peristiwa jatuhnya Giovani dari lantai 6 apartemen.

Serangkaian pemeriksaan telah dilakukan, menanyai para saksi termasuk ibu korban juga pihak keamanan dan pihak pengelola gedung, namun peristiwa ini murni kecelakaan karena kelalaian semata.

Pihak kepolisian juga menyayangkan karena pihak pengelola tidak memasang teralis di jendela, terutama untuk keluarga yang memiliki anak kecil. Agar lebih aman untuk anak-anak. Sedangkan jendela yang ada memiliki kunci dengan model kait di bagian bawah, yang sangat mudah dijangkau oleh anak-anak.

Video balita jatuh dari apartemen, peringatan agar orangtua selalu waspada

Peristiwa balita jatuh dari apartemen itu terjadi pada hari Sabtu, 13 Mei 2017 lalu. Namun tetap menjadi bahan peringatan agar anak tidak pernah ditinggalkan sendirian meskipun dia sedang tertidur lelap.

Artikel terkait: Balita ini merangkak keluar jendela, peringatan bagi yang tinggal di gedung tinggi [Video]

Tips mencegah balita jatuh dari apartemen

Balita jatuh dari lantai 6 sebuah apartemen akibat kelalaian orangtua

1. Memasang teralis atau palang di jendela

Bila Anda tinggal di gedung tinggi, pastikan memasang teralis di jendela sehingga anak tidak akan keluar melewatinya. Atau, bila Anda punya balkon dengan pintu geser, pastikan tertutup rapat dan terkunci selama orangtua tidak berada di dekat anak.

2. Kunci pintu dan jendela setiap saat

Meskipun Anda tidak tinggal di apartemen, mengambil tindakan pencegahan tetap harus dilakukan. Saat anak berada di rumah dan Anda tidak bisa mengawasinya setiap saat, pastikan semua pintu dan jendela selalu tertutup rapat dan terkunci.

3. Jangan meletakkan perabotan dekat jendela

Anak-anak selalu penuh rasa ingin tahu. Mereka akan naik ke perabotan atau benda apapun yang menarik perhatiannya. Karena itu, pastikan agar Anda tidak menaruh benda apapun di dekat jendela. Hal ini untuk menghindari anak merangkak ke jendela.

4. Jangan pernah meninggalkan anak Anda sendirian di dekat jendela

balita jatuh dari apartemen

Jangan pernah meninggalkan anak Anda yang masih bayi atau balita di dekat jendela sendirian, walaupun hanya sebentar. Musibah bisa terjadi hanya dalam hitungan menit.

Bila ada keperluan di ruangan lain, bawalah anak Anda atau tempatkan dia agak jauh dari jendela di area yang lebih aman.

5. Jauhkan barang mudah pecah dari jangkauan anak

Benda berat seperti mainan berukuran besar jika jatuh atau terbanting juga bisa memecahkan benda yang terbuat dari kaca. Selain mewaspadai risiko anak jatuh dari ketinggian, Parents juga harus berhati-hati agar anak tidak terluka akibat pecahan kaca.

6. Pastikan pengasuh atau ART Anda tahu tindak pencegahan dan aturan keselamatan di rumah

Bila Anda memiliki ART atau pengasuh, atau sering menitipkan anak di daycare, pastikan aturan keamanan yang Anda terapkan juga diterapkan oleh mereka.

***

Semoga bermanfaat.

 

Baca juga:

Balita 1,5 tahun jatuh dari lantai 4 apartemen, waspada tinggal di gedung tinggi!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.