Waspada! Seks oral ternyata bisa menularkan bakteri yang menjijikkan

Bakteri ini menjadi sulit dihentikan bahkan oleh antibiotik sekalipun...

Bun, pernahkah setelah melewati sesi bercinta yang panas bersama suami, sampai melakukan seks oral, lalu keesokan harinya merasakan sakit yang tak tertahankan di tenggorokan? Waspada, jangan sampai Anda mengalami bahaya seks oral!

Ketika Anda pergi ke dokter untuk mengecek rasa sakit di tenggorokan, dokter mendiagnosis Anda menderita gonore atau kencing nanah. Di masa lalu jika hal ini terjadi, Anda mungkin akan diresepkan antibiotik dan setelah beberapa hari, kondisi Anda akan pulih.

Tapi sekarang, ada perkembangan baru yang menunjukkan bahaya seks oral. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seks oral akan menularkan jenis bakteri gonore yang sangat ganas.

Dengan perkembangan terbaru ini, kencing nanah menjadi semakin sulit diobati, bahkan dalam beberapa kasus malah tidak bisa disembuhkan. Situasi ini semakin buruk dengan adanya fakta penurunan penggunaan kondom.

Artikel terkait: Memasukkan makanan ke dalam vagina sebagai variasi seks, amankah?

Bahaya seks oral: Mengapa Penyakit Menular Seksual sulit diobati?

Seperti kebanyakan infeksi lainnya, bakteri yang menyebabkan kencing nanah dengan cepat menjadi resisten terhadap antibiotik. Dengan kata lain, bakteri tersebut berubah memiliki kekuatan super.

Fakta ini ditemukan baru-baru saja oleh para peneliti WHO, yang menganalisis data dari 77 negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi yang tidak mempan oleh antibiotik adalah hal yang wajar.

Dr. Teodora Wi, dari WHO, mengatakan bahwwa ada tiga kasus – di Jepang, Perancis, dan Spanyol – di mana infeksi benar-benar tidak bisa ditangani. “Gonore adalah jenis bakteri yang pintar. Setiap kali diperkenalkan dengan tipe antibiotik baru untuk menangani kencing nanah, bakteri gonore menjadi resistan.”

Bahaya seks oral: Ketika tubuh Anda mulai terinfeksi…

Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menginfeksi alat kelamin, rektum, dan tenggorokan. Namun, bukan itu yang menjadi kekhawatiran utama para ahli medis.

Menurut Dr. Wi, sebenarnya antibiotik bisa menyebabkan bakteri yang secara alami ditemukan di belakang tenggorokan (termasuk kerabat gonore) mengalami resistensi.

Ia berkata, “Saat Anda menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi seperti ketika mengobati sakit tenggorokan yang biasanya, antibiotik justru bercampur dengan spesies bakteri Neisseria di tenggorokan Anda dan menyebabkan resistensi.”

Jadi, ketika bakteri kencing nanah masuk berpindah seks oral, hasilnya menjadi super-gonore.

Sementara itu, Manica Balasegaram dari Global Antibiotic Research and Development Partnership mengatakan bahwa kondisi ini hampir tidak ada harapan. “Hanya tersisa tiga kandidat obat dari seluruh obat yang sedang dikembangkan dan tidak ada jaminan akan berhasil.”

Bahaya seks oral: Kencing nanah – penyebab, tanda, dan gejala

Penyakit kencing nanah disebabkan oleh bakteri yang disebut Neisseria gonorrhoea yang menyebar melalui hubungan seks tanpa perlindungan secara vaginal, oral, maupun anal.

Gejala kencing nanah adalah rasa sakit saat buang air kecil, perdarahan di antara jadwal menstruasi, serta keluarnya cairan kental berwarna kuning atau hijau dari vagina. Penyakit ini terkadang juga tidak menunjukkan gejala yang mudah dikenali.

Bila penyakit ini dibiarkan tanpa pengobatan akan menyebabkan peradangan pelvis yang parah atau bahkan ketidaksuburan pada wanita. Infeksi ini juga dapat menular ke bayi dalam kandungan.

Mencegah kencing nanah

Menurut ahli medis di Mayo Clinic, berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit ini:

  • Gunakan kondom bila memungkinkan.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk kesehatan seksual.
  • Jika pasangan Anda menunjukkan gejala-gejala yang tidak biasa (misalnya rasa terbakar ketika buang air kecil, gatal, dll), jangan berhubungan seks sampai penyebabnya ditemukan.

Selain itu, bila Anda atau pasangan pernah mengalami infeksi kencing nanah atau sedang menjalani perawatan, para ahli menyalahkan agar Anda absen sejenak untuk berhubungan intim atau setidaknya menggunakan kondom selama tujuh hari setelah selesai perawatan.

 

*Artikel disadur dari Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura.

Baca juga: 

Oral Seks Untuk Suami atau Istri, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam?