Hari ini masyarakat dibuat geger dengan pemberitaan Ratna Sarumpaet yang mengaku telah dianiaya. Nyatanya, wajahnya yang lebam disebabkan salah satu risiko atau bahaya sedot lemak.
Parents sudah mengikuti pemberitaan yang terkait dengan Ratna Sarumpaet? Ya, pagi ini (3 Oktober 2018) masyarakat ramai membicarakan dugaan penganiayaan yang dialami ibu dari Atiqah Hasiholan di daerah Bandung.
Berita ini kian berembus lantaran Wakil Ketua DPR, Fadli Zon ini menuliskan hal tersebut dalam ‘kicauanya’. Untuk mengetahui kebenarannya, pihak kepolisian pun akhirnya segera mengusut.
Siapa sangka, bahwa pemberitaan tersebut ternyata hanya berita palsu. Bahkan hal ini telah diakui sendiri oleh aktivis perempuan ini.
Dalam jumpa pers yang dilangsungkan, ia mengaku bahwa cerita itu semula ia sampaikan pada pihak keluarga saja untuk menutupi bahwa dirinya baru saja melakukan sedot lemak. Alasannya, ada gumpalan cairan yang menumpuk di pipinya.
Ia mengatakan saat itu anaknya bertanya mengapa wajahnya lebam. Ia menjawab hal tersebut dikerenakan ia telah dipukuli orang.
“Saya ditanya anak saya, saya jawab dipukuli orang. Jawaban pendek itu terus dikorek karena anak lihat ibunya lebam-lebam. Saya tak pernah membayangkan kebodohan ini,”
“Jadi selama seminggu lebih sebetulnya cerita itu ada di keluarga saya saja. Tidak ada hubungannya dengan politik,” kata Ratna dalam jumpa pers di kediamannya, Jl. Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri Jakarta Selatan, seperti yang telah diberitakan oleh Detik News.
Faktanya, kondisi wajahnya yang lebam ini dikarenakan Ratna telah melakukan sedot lemak.
Hasil penyelidikan polisi juga menyebutkan bahwa Ratna berada di Jakarta pada tanggal 20 sampai 24 September lalu. Nomor rekening Ratna juga tercatat melakukan transaksi debit dengan pihak RS Bina Estetika, tempat Ratna melakukan operasi.
Ia mengakui bahwa dirinya belum lama ini memang menemui dokter ahli bedah plastik untuk melakukan sedot lemak pada area pipi kiri.
Bahaya sedot lemak
Tak bisa dipungkiri, tidak sedikit perempuan yang menjadi khawatir saat melihat beberapa area tubuhnya dipenuhi lemak. Rupanya, hal ini yang tampaknya dirasakan Ratna Sarumpaet. Ia pun memutuskan melakukan sedot lemak di pipinya.
Dikutip dari laman Alodokter, ada beberapa tindakan medis untuk menghecilkan pipi. Salah satunya adalah sedot lemak atau liposuction.
Sedot lemak dilakukan dengan mengangkat lemak dari pipi. Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan ke area pipi untuk menghancurkan lemak, lalu mengisap lemak keluar. Cara ini tergolong efektif dan proses penyembuhannya relatif cepat.
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak berbeda dengan operasi lainnya, sedot lemak juga berisiko mendatangkan efek samping. Ada beberapa bahaya sedot lemak yang perlu diketahui, misalnya bengkak, luka dan juga menimbulkan infeksi.
Dikutip dari Detik Health, ada beberapa bahaya sedot lemak:
1. Penyimpangan kontur
Kulit mungkin tampak bergelombang, berkerut, atau ‘layu’ karena pembuangan lemak tidak merata, elastisitas kulit buruk dan penyembuhan yang tidak biasa. Perubahan ini mungkin permanen.
Kerusakan di bawah kulit dari tabung tipis (cannula) yang digunakan selama liposuction dapat membuat kulit berbintik secara permanen.
2. Akumulasi cairan
Kantong cairan sementara (seromas) dapat terbentuk di bawah kulit. Cairan ini mungkin perlu dikeluarkan dengan jarum.
3. Mati rasa
Anda mungkin merasa mati rasa sementara atau permanen di daerah yang dioperasi. Iritasi saraf juga mungkin terjadi.
4. Infeksi
Bahaya sedot lemak bisa terlihat ketika terjadi infeksi kulit. Meski hanya pada kasus-kasus tertentu, infeksi kulit yang parah mungkin dapat mengancam nyawa.
5. Lubang internal
Meski jarang terjadi, tabung tipis yang menembus terlalu dalam bisa menusuk organ internal. Bahaya sedot lemak satu ini mungkin memerlukan pembedahan darurat.
6. Emboli lemak
Potongan lemak yang menempel dapat melepaskan diri dan terjebak dalam pembuluh darah, berkumpul di paru-paru atau melakukan perjalanan ke otak dan menyebabkan emboli. Emboli lemak merupakan keadaan darurat medis.
7. Masalah ginjal dan jantung
Pergeseran tingkat cairan seperti cairan yang disuntikkan dan disedot keluar dapat menyebabkan ginjal dan masalah jantung yang berpotensi mengancam nyawa.
Baca juga:
Akibat Operasi Plastik, Suami Tuntut Istri Lahirkan "Anak Jelek"