Miris! Bocah 2,5 tahun di Sukabumi merokok 40 batang sehari

Tak hanya merokok, dikatakan oleh orangtuanya, bocah ini pun kerap minum kopi sambil mengisap rokok.

Parents tentu sudah memahami bahaya merokok bagi kesehatan. Lantas, bagaimana perasaan Anda ketika mendengar ada anak dua tahun yang sudah merokok? Bahkan sambil ditemani secangkir kopi, sehari-harinya anak ini bisa merokok hingga 40 batang. Berikut kisah lengkapnya!

Anak usia 2,5 tahun di Sukabumi merokok 40 batang sehari

bahaya merokok bagi kesehatan

Sebagai orangtua, hati saya sangat miris melihat tayangan video yang memperlihatkan seorang anak yang sudah lihai merokok! Bahkan, anak ini masih berusia 2,5 tahun!

Tak hanya merokok, dikatakan oleh orangtuanya, bocah ini pun kerap minum kopi sambil mengisap rokok. Dikutip dari laman Detik.com, bocah berinisiap RF ini sudah mulai merokok dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Kedua orangtuanya, Misbahudin (45) dan Maryati (35) telah melakukan upaya untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Mereka sangat memahami bahaya merokok bagi kesehatan anaknya.

Artikel terkait: Peringatan Dokter, Sekalipun Merokok di Luar Rumah, Orangtua Perokok tetap Bahayakan Anak

Kepada awak media, Arsiti (67) nenek RF di kediamannya Kampung Pondok Anyar RT 04 RW 04 Desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak, mengatalan kalau cucunya mulai merokok setelah melihat ada putung rokok dekat rumah.

"Awalnya dia hanya melihat orang lain mengisap rokok. Mungkin dia anggap enak dan coba-coba. Kebetulan, ada orang lain buang putung rokok dan dia isap," ujarnya.

Apa yang dikatakan sang nenek juga dibenarkan kedua orangtuanya, "Ada puntung rokok yang dibuang orang dia isap, kalau kita larang dia marah-marah," ungkap sang ayah yang setiap harinya bekerja di pabrik pengapuran tersebut.

Melihat kebiasaan buruk yang dilakukan anaknya, orangtua RF mengaku khawatir akan bahaya merokok bagi kesehatan anaknya. Mereka pun berharap kebiasaan anaknya ini bisa segera hilang.

Perlunya terapi untuk memastikan bocah perokok tidak kecanduan

bahaya merokok

Dikutip dari laman Kompas.com, rupanya apa yang diharapkan kedua orangtua RF telah membuahkan hasil. Hal ini disampaikan sang ibu, Maryati. Beberapa hari kebelakangan, putranya sudah tidak minta rokok dan dibuatkan kopi lagi.

Katanya, hal ini lantaran selama beberapa hari terakhir rumahnya sering kedatangan tamu yang tidak dikenal oleh anaknya.

"Kemarin (Selasa) juga kan anak saya dibawa main sama kakaknya, tapi hingga sore enggak mau pulang. Takut katanya. Ya, kan kemarin banyak bapak-bapak di sini yang menunggu anak saya," tuturnya pada Kompas.

Ia pun berharap kalau kebiasaan merokok dan minum kopi yang selalu dilakukan anaknya selama 1,5 bulan ini benar-benar bisa dihentikan.

Meskipun setelah dilakukan pengecekan oleh tenaga medis dari Puskemsmas kondisi RF dinyatakan sehat, namun RF tetap memerlukan pemantauan lebih lanjut.

Seperti yang dituliskan Detik Heatlh, ahli paru-paru dr Frans Abednego Barus, SpP, anak kecil yang merokok tersebut belum mengalami gejala atau kerusakan yang berarti dalam tubuhnya karena baru mengonsumsi rokok dalam waktu singkat.

"Untuk saat ini mungkin betul masih belum ada tanda-tanda apapun dari tubuh anak kecil. Tapi yang perlu diingat adalah dampak buruk rokok baru akan muncul beberapa tahun ke depan," jelas dr Frans dihubungi oleh detikHealth Kamis (16/8/2018).

Artikel terkait: Bahaya Asap Rokok untuk Janin Anda

Oleh karena itulah pemantauan secara berkala diperlukan untuk memastikan RF tidak kecanduan lagi. Pasalnya, efek ketagihan merorok tentu saja menjadi ancaman besar

Kepala Puskesmas daerah Cibadak, Maman Surahman pun menegaskan kalau RF membutuhkan waktu selama beberapa bulan untuk melakukan serangkaian terapi untuk memastikannya tidak kecanduan rokok lagi.

Bahaya merokok bagi kesehatan anak

bahaya merokok bagi kesehatan

Secara umum, merokok sangat membahayakan kesehatan, terlebih bagi anak-anak. Merokok dan penggunaan tembakau dapat membahayakan setiap sistem tubuh, dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti:

  • Penyakit jantung
  • Penyakit paru-paru
  • Stroke
  • Kanker, termasuk kanker paru-paru, tenggorokan, lambung, dan kandung kemih

Perokok juga bisa lebih sering mengalami:

  • Infeksi (seperti pneumonia)
  • bisul
  • Penyakit gusi
  • Penyakit mata.

Merokok juga dapat menyebabkan diabetes, masalah persendian (radang sendi), dan masalah kulit (seperti psoriasis). Bagi perempuan, merokok dapat menurunkan kesuburan. Ini juga bisa membuat tulang lebih lemah dan lebih mudah patah.

Merokok juga mengiritasi tenggorokan, menyebabkan bau mulut, dan merusak saluran udara, yang menyebabkan batuk yang berkepanjangan.

Baca juga:

id.theasianparent.com/foto-bayi-merokok

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.