Kabar duka tengah melingkupi Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim Slank. Pada Senin (4/3) kemarin ayah Bimbim Slank meninggal dunia karena sakit. Duka mendalam sangat terasa tak hanya bagi Bimbim, tetapi juga personel Slank lainnya.
Mendiang ayah, Sidharta M Soemarno, berpulang di usianya yang sudah 88 tahun. Sebelum meninggal, beliau menyampaikan pesan untuk Bimbim yang cukup membekas.
Ayah Bimbim Slank Meninggal
Wafatnya ayahanda Bimbim tersebar melalui pesan berantai. Mendiang meninggal dunia di RS Asri Jakarta pukul 21.27 WIB. Bimbim mengungkap, sudah sejak lama ayahnya mengidap infeksi paru-paru.
Sebelum meninggal, sang ayah berkali-kali bolak balik rumah sakit hingga akhirnya masuk ICU. Kondisi kesehatan sang ayah terus menurun.
“Karena paru-parunya infeksi. Ginjalnya sudah enggak berfungsi harus minum pengencer darah karena ada (komplikasi) jantung. Dokternya jadi bingung yang mana dulu yang diobatin,” ujar Bimbim, memulai cerita tentang ayahnya.
Kali keempat dibawa ke rumah sakit, sang ayah dirawat selama seminggu.
Tenaga medis akhirnya memutuskan ‘menidurkan’ ayah Bimbim demi mengurangi rasa sakit. Ayah Bimbim kala itu juga disiapkan untuk melakoni operasi.
Hingga ada momentum ayah Bimbim mengeluh tubuhnya menggigil. Dokter akhirnya mendeteksi adanya masalah pada organ dalam. Harus dibuat jalur makan dan udara untuk kelancaran kehidupan.
“Masuk rumah sakit dengan menggigil akhirnya diperiksa pernah punya jantung juga akhirnya diperiksa paru-parunya infeksi di paru-paru, jadi butuh bantuan pernapasan. Tadinya tindakan dokter mau dibolongin buat makan dan udara tapi harus sadar dulu. Karena komplikasi ke jantung akhirnya gagal ginjal nggak bisa keluarin air kencing, jadi dokter bilang ya udah kita obatin aja,” sambung Bimbim.
Takdir berkata lain. Saat akan dibangunkan untuk operasi, sang ayah tak lagi merespons. Bimbim bersyukur kala itu sudah berkumpul dan mendampingi saat terakhir sang ayah.
Artikel terkait: Anji Berduka, Sambil Genggang Tangan Kabarkan Sang Ayah Meninggal Dunia
Pesan Ayah yang Selalu Teringat
Dihormati seluruh awak Slank, Bimbim mengenang sosok sang ayah yang terkenal sangat nasionalis.
Tak heran, ayahanda Bimbim adalah anak dari Soemarno Sosroatmodjo, mantan Gubernur DKI Jakarta, yang menjabat selama dua periode pada 1960-1964 dan 1965-1966.
Semasa hidupnya, sang ayah sangat menanamkan pada Bimbim pentingnya mencintai Tanah Air. Ayahnya itu mengingatkan agar Bimbim selalu berpikir kritis.
“Gue tuh jarang baca buku, tapi bokap sering cerita kalau beliau itu kan hidup dari kecil di jaman revolusi, masa orde baru, orde lama sampai reformasi.
“Soal Indonesia nasionalis banget dia. Itu yang ditanamkan ke anak-anak. Hal yang selalu ditekankan ke kami bahwa Slank harus tetap kritis, itu yang selalu dia omongin setiap lagi di meja makan,” ujar Bimbim.
Sikap kritis ayah Bimbim turut terlihat dalam kontribusinya mendukung karya Slank. Band ini bahkan sempat mengganti lirik lagu karena nasihat sang ayah.
“Dari awal album orang pertama yang kita dengerin Slank, ada beberapa lagu yang kita ganti liriknya karena pertimbangan (beliau). ‘Hati-hati ini terlalu vokal, terlalu berbahaya’, kayak gitu,” kenang Bimbim.
Di usia yang tak lagi muda, sang ayah bahkan ikut mendukung konser putranya di Gedung Kesenian Jakarta. Tak ada jalur istimewa, ayahnya bahkan ikut berdesak-desakan di depan panggung.
“Itu terakhir nonton konser Slank, ulang tahun ke empat puluh tuh, Papa ikut. Kasih semangat, tapi tiba-tiba nonton kita di backstage atau di panggung, di tengah-tengah penonton Slankers. Jadi dibantuin Slankers karena kalau nonton paling belakang kedorong-kedorong,” kata Bimbim.
Turut berdukacita untuk Bimbim Slank dan keluarga, semoga selalu diberikan kesabaran dan ketabahan.
Baca juga:
Wafat Karena Kanker Hati, 8 Potret Kenangan Ammar Zoni dan Ayah Bikin Haru
Kekasih Kaneishia Anak Dede Yusuf Meninggal, Foto Terakhir Jadi Sorotan
Curhat Gala Sky Lihat Teman Dijemput Ayah, ‘Papi Mami Sudah di Surga’