Menjadi kewajiban mutlak seorang ayah sebagai kepala keluarga untuk menafkahi anggota keluarga dengan selayaknya. Ayah pejuang dan bertanggung jawab akan melakukan segala daya upaya positif demi keluarga hidup dengan baik. Seperti kisah ayah bekerja meski tulang patah berikut yang mendadak viral.
Kisah Ayah Bekerja Meski Tulang Patah
Cerita ini pertama kali dibagikan oleh seorang pengguna Twitter @asaibrahim pada Senin, 11 Oktober 2021. Asa Ibrahim sendiri merupakan seorang dokter bedah tulang yang rutin melayani pasien setiap hari.
Awal Thread media sosialnya, dokter Asa menyebutkan rasa takjub ketika salah seorang pasien datang padanya dan mengeluh nyeri dada. Saat diperiksa, pasien tersebut juga menuturkan ia merasa sesak. Tanpa ragu, Dokter Asa pun langsung memeriksa kondisi pasiennya tersebut.
Alangkah terkejutnya ketika ia melakukan rontgen dan diketahui sebanyak empat tulang iga pria paruh baya tersebut sudah patah! Tak heran, kondisi ini membuat bagian dada dan sesak napas kerap dirasakannya.
“Takjub banget kemarin sama pasien. Laki-laki usia 40-an. Nyeri dada akibat benturan masih dibawa kerja terus sambil kesakitan dan sesak. 4 hari kemudian baru ke dokter. Yang bikin saya takjub, setelah dironsen ternyata ada 4 ruas tulang iga yang patah,” demikian penuturan awal dokter Asa.
Setelah diajak mengobrol, dokter Asa pun terkejut dengan penuturan pasiennya mengapa ia masih bekerja. “Katanya, ‘Gak bisa istirahat dok, harus cari nafkah untuk keluarga’. ,” lanjutnya.
Keterkejutan tidak berhenti karena pekerjaan pria baya tersebut adalah sebagai sopir pengangkat barang. Tugas ini tentunya membutuhkan energi ekstra, ditambah iga yang patah sudah pasti menimbulkan rasa nyeri luar biasa.
Artikel terkait: Kisah Oknum Nakes Lecehkan Pasien yang Mau Melahirkan, Ini Kronologinya
“Saya sampe ga percaya. Jangankan kerja (pasiennya kerjanya nyopir dan antar barang). Cuma duduk tarik napas aja namanya patah tulang iga itu SANGAT NYERI. Saya bener-bener takjub, ni pasien bisa aktivitas sgala macam selama 4 hari, sampe akhirnya dipaksa dan dianter temannya ke dokter,” sambung dokter Asa.
Lebih lanjut, dokter Asa pun mengungkapkan mengapa bisa tulang iga yang patah akan disertai gejala menyakitkan.
“Kenapa sesak? Karena ada gangguan ventilasi (proses mengambil napas), setiap tarik napas dia nyeri banget karena tulang rusuk yang patah bergerak bergesekan. Demi keluarga, dia paksa cari nafkah. Bahkan pasien tidak mau rawat inap karena takut merepotkan keluarga. Saya kehabisan kata-kata,” jelas dokter Asa.
“Jangankan kerja, terbaring dengan oksigen aja biasanya sesak banget napasnya, kesakitan, perlu rawat inap berhari-hari. Saya sangat takjub.,” ujar dokter Asa lagi. Di akhir Thread nya, dokter Asa mengingatkan followers-nya betapa luar biasa perjuangan seorang ayah menafkahi keluarga.
“Pengorbanan seorang ayah memang luar biasa, untuk keluarga dan anak-anak, untuk mencari nafkah. Saya takjub pada kasus ini bahkan nyawa bisa sampai melayang. Bbahkan saya sampe tanya, bapak punya ilmu kesaktian apa kok bisa patah tulang iga tetap kerja 4 hari?
Cuma mau share aja sih, kadang tanpa kita sadari tanpa kita tahu mungkin orangtua kita berkorban mati2an bahkan sampai mengancam kesehatan/jiwanya supaya kita bisa makan/sekolah/bahagia. Yuk selalu doakan orang tua kita, jangan lupa telp atau sempatkan bertemu.”, pungkas dokter Asa.
Sontak, unggahan yang dibagikan dokter Asa ini banjir sorotan warganet. Tak sedikit yang membagikan kisahnya juga karena pernah merasakan hal serupa. Tak sedikit warganet yang turut mendoakan agar bapak ini selalu dilapangkan kesehatannya agar tetap bisa bekerja demi keluarga.
Artikel terkait: Kisah Pria Memberi Hadiah 250 Lot Saham untuk Istri di Pernikahan
Faktor Risiko Patah Tulang
Parents, kondisi patah tulang iga bisa dialami oleh siapa saja. Mengutip laman Alodokter, biasanya orang berikut lebih rentan mengalaminya:
- Usia lanjut
- Berjenis kelamin wanita, terutama yang sudah berusia di atas 50 tahun
- Gaya hidup yang kurang aktif bergerak atau sedentary lifestyle
- Kurang asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D
- Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu lama
- Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Menderita rheumatoid arthritis, diabetes, gangguan saluran percernaan, atau gangguan pada kelenjar endokrin
Secara umum, seseorang yang mengalami patah di area tulang akan merasakan nyeri teramat sangat di area yang patah. Memar dan bengkak, tulang mencuat keluar dari kulit, dan kesulitan menggerakkan bagian tubuh yang patah menjadi deretan gejalanya.
Saat diagnosis awal, dokter akan menanyakan runutan pertanyaan antara lain gejala, riwayat penyakit atau cedera. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang terindikasi mengalami patah tulang.
Untuk memastikan tingkat keparahan patah tulang, dokter akan melakukan pemindaian dengan Rontgen, CT scan, dan MRI. Pemeriksaan darah dan pemeriksaan kepadatan tulang juga bisa dilakukan untuk mencari tahu ada tidaknya penyakit lain yang meningkatkan risiko patah tulang.
Jika sudah pasti patah, pemberian obat akan dilakukan untuk meredakan nyeri. Dokter juga bisa memasang gips untuk mencegah tulang patah bergerak selama proses penyembuhan, upaya traksi untuk menyejajarkan tulang kembali, juga operasi demi menyambung tulang yang patah.
Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda, para Ayah senantiasa berjuang dan tidak mudah menyerah untuk menghidupi keluarga tercinta.
Baca juga:
Kisah Haru Pemuda Difabel Berjualan Jeruk demi Sang Ibu, Bahagia Dagangan Diborong
Salut, Ini Kisah Anak-anak yang Rela Jualan Demi Sekolah dan Keluarganya
Viral Orang dengan Gangguan Jiwa Melahirkan, Kisahnya Bikin Haru