Pasca meninggalnya Ashraf Sinclair, keluarga kecil maupun keluarga besar almarhum masih dalam suasana duka. Terhitung sudah 2 minggu sejak meninggalnya sang putra, ayah Ashraf Sinclair tuliskan pesan cinta yang haru mengenai perasaannya dari perspektif seorang ayah.
Meski tegar, Mohammad Anthony John Sinclair, sang ayah pun tak luput dari perasaan duka karena salah satu anaknya wafat di usia yang terbilang masih muda. Ia menuliskan ungkapan dan perasaannya tersebut dalam akun Instagram @marmalademagician.
Artikel Terkait : Berakhir dengan air mata, kisah cinta BCL dan Ashraf Sinclair dipisahkan maut
Pesan cinta Ayah Ashraf Sinclair
Dalam pesan dan curahan hatinya, betapa ia pun sebenarnya merasakan kehilangan. Baginya, kehilangan Ashraf sama seperti kehilangan sebagian besar warna kehidupan.
“KEHILANGAN – PERSPEKTIF AYAH
Sudah hampir dua minggu sejak kamu meninggalkan kami tiba-tiba, Ash. Tadi malam adalah tahlil terakhir, setidaknya sampai hari ke-40.
Di pemakaman, saya ditanya mengenai perasaan saya. Saya bilang tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya secara utuh – tetapi bagaimana perasaan saya sekarang?
Saya sebenarnya harus merenung sejenak dan mencari ke dalam hati untuk menjawabnya. Mati rasa, terutama. Saya dapat beraktivitas setiap hari, tetapi sebagian besar warna hidup saya hilang.
Saya bisa tertawa, tersenyum, bercanda dengan teman dan keluarga, dan berpose wefies di tahlil. Tetapi semua hal itu dilakukan karena memang harus dilakukan, senyumku tadi malam lebih dipaksakan dari biasanya.
Saya benar-benar tersentuh atas hal yang dikatakan orang-orang, bahkan dari mereka yang sama sekali tidak dikenal. Mereka mengatakan kepada saya tentang bagaimana Ashraf telah memengaruhi kehidupan mereka dengan berbagai cara.
Satu orang meluangkan waktu untuk menulis surat yang indah dan menyentuh kepada saya melalui email. Dia tidak mengenal Ashraf atau Bunga, tetapi dia mengetahui rasa sakit seorang ayah yang kehilangan putranya dan dia meluangkan waktu untuk menghubungi saya. Terima kasih Pak. Saya sangat tersentuh atas tindakan beliau, juga dari orang lainnya.
Saya mencoba menjawab semua pesan belasungkawa yang banyak diterima, baik sebagai bentuk terapi dan untuk menjaga diri tetap sibuk, terutama di beberapa hari pertama.
Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan dan kesedihan datang menghampiri saya; kadang-kadang terasa ringan, sehingga saya bisa mencegah air mata mengalir, tapi di waktu lain terkadang membuat saya menangis tersedu-sedu.
Kemudian, segalanya hilang dan tergantikan sesuatu yang lebih menyedihkan dari sebelumnya, tetapi rasanya lebih tenang. Jika seperti itu rasanya bagi saya, lalu bagaimana dengan Bunga, wanita yang luar biasa dan kuat seperti dia, dan Noah yang baru berusia 9 tahun?
Salah satu hal yang paling menyakitkan bukanlah perasaan ‘mengapa’, tetapi perasaan ketidakberdayaan: tidak berdaya untuk meringankan kesedihan orang lain, tidak berdaya karena tidak mampu memutar balik waktu, tidak mempunyai menggantikan tempatnya, seperti yang dilakukan orang tua mana pun, tanpa berpikir dan banyak bicara.
Ashraf tersayang, kamu tiba-tiba pergi begitu saja dari kehidupan kami, dan kami, sebagai teman dan keluarga, masih berjuang untuk memahami hal itu. Meskipun kami berduka, kamu telah meninggal dan berada di tempat yang tak bisa kami gapai.
Kamu sudah berada di sana, kami tak bisa berbuat banyak kecuali memanjatkan doa untukmu, selain menahan rasa apa pun yang sebaiknya kami tahan. Sampai nanti tiba saat segalanya terasa lebih mudah, dan kami dapat tersenyum bahagia mengenang lagi kenangan kita. Seraya berterima kasih atas semua hal yang telah kamu berikan dalam hidup selama 40 tahun yang rasanya terlalu singkat…
Saya menerima hal ini sebagai kehendak Tuhan, namun selagi kami di atas sana Ash, tolong pastikan kami juga dapat tempat yang menyenangkan saat kami tiba, ya!” Ujar sang ayah.
Artikel Terkait : 11 Tahun menikah, ini kumpulan foto kemesraan BCL dan Ashraf Sinclair
Almarhum Ashraf Sinclair diketahui mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 18 Februari 2020 tepatnya pada pukul 04.51 WIB. Meninggal di usia yang masih cukup muda, yakni 40 tahun, ia diduga mengalami serangan jantung.
Sang ibu, Khadijah Abdul Rahman melahirkan Ashraf di London, Inggris pada 18 September 1979. Almarhum juga meninggalkan kedua saudara kandungnya, istrinya, Bunga Citra Lestari dan anak semata wayangnya, Noah Sinclair.
Baca Juga :
"Bunga, terima kasih telah mencintai anakku," pesan haru ayah Ashraf Sinclair