Film KKN Di Desa Penari sedang marak ditonton di bioskop oleh masyarakat Indonesia. Berawal dari thread di Twitter, kemudian penayangan yang tertunda hingga 2 tahun karena pandemi, tak heran banyak orang yang menantikan film KKN Di Desa Penari. Artikel ini akan membahas asal usul Badarawuhi sang lelembut yang ada di film tersebut.
Asal Usul Badarawuhi dalam Film KKN Di Desa Penari
Badarawuhi merupakan salah satu karakter di Film KKN Di Desa Penari yang diperankan oleh Aulia Sarah. Jagat maya diramaikan oleh perbincangan sosok yang merupakan ratu penguasa yang memiliki sendang atau tempat pemandian untuk para penari.
Sepanjang hari sosok Badarawuhi selalu menari. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyenangkan para lelembut hutan yang tengah menjaga hutan.
Dilansir dari beberapa sumber, Badarawuhi merupakan sosok makhluk halus yang berasal dari pantai selatan. Pada suatu waktu, Badarawuhi diusir, bahkan hingga dikeluarkan dari kerajaan pantai selatan. Penyebab diusirnya Badarawuhi dari kerajaan tersebut adalah karena sosoknya telah merasuki salah satu penari yang ada di tanah Jawa Timur.
Artikel terkait: 7 Fakta Cerita KKN di Desa Penari, Kisah Viral yang Difilmkan!
Berawal dari Kisah Ratna Narekh, Ksatria Wanita Zaman Prabu Airlangga
Mulanya, terdapat ksatria wanita yang bernama Ratna Narekh. Ratna Narekh adalah murid dari ksatria yang hidup di zaman Prabu Airlangga. Saat itu dia menjabat sebagai lurah pada sebuah desa yang berada di tengah Alas Daha. Dia juga menjadikan peralatan pemuja sanghyang untuk tempat berkesenian, salah satunya untuk tari.
Pada zaman Prabu Airlangga, Ratna Narekh melarikan diri. Saat itu, sang guru sedang ditaklukkan oleh Mpu Barada. Selain Ratna Narekh, keempat murid lainnya juga ikut melarikan diri. Namun keempat murid tersebut melarikan diri ke tanah Bali, sementara Ratna Narekh melarikan diri ke bagian Timur Jawa.
Tak lupa dibawanya lontar berisi ilmu Kadigjayan yang berfungsi untuk menaklukan para lelembut di sepanjang hutan Jawa Tengah hingga Timur. Sejak penaklukan oleh mpu Barada, Ratna Narekh pun tidak pernah muncul lagi. Berkat lontar tersebut, Ratna Narekh sangat awet muda.
Ratna Narekh menjadi Pemimpin Desa
Selain menjadi seorang ksatria, Ratna Narekh merupakan seorang penari. Saat Ratna Narekh berada di Wonosobo, dia mendapatkan tawaran untuk pergi ke suatu daerah. Pada saat itu, dia dibujuk oleh lurah daerah tersebut agar datang ke wilayahnya dan tinggal di rumah lurah tersebut. Niat lurah menawarkan tempat tinggal untuk Ratna Narekh adalah agar dia dapat meniduri Ratna Narekh. Tawaran tersebut diterima oleh Ratna, kebetulan sosok Ratna adalah pengembara.
Pada malam hari, lurah tersebut berniat untuk memuaskan hasratnya, namun lurah tersebut terpental dan mati. Semua berkat kekuatan dari Ratna Narekh. Hingga Ratna Narekh pun menggantikan jabatan lurah tersebut untuk menjadi pemimpin desa.
Desa tersebut adalah gerbang halus Pantai Utara Jawa yang memiliki pemandian para penari yang dipercaya sebagai tempat persinggahan dari Ratu Pantai Selatan, yaitu Nyi Roro Kidul. Ratu Pantai Selatan ini memiliki hubungan baik dengan kerajaan utara laut Jawa apabila berkunjung.
Ketika Nyi Roro Kidul kembali ke kerajaannya, tempat pemandian para penari tengah dijaga oleh beberapa panglima serta ksatria Pantai Selatan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kemurnian airnya.
Penduduk pada desa tersebut juga dilarang untuk melakukan tarian yang diiringi oleh gamelan, karena untuk menghormati para lelembut yang berada pada kawasan tersebut.
Artikel terkait: 5 Fakta Film KKN di Desa Penari, Siap Menyapa dalam Dua Versi
Kesaktian Ratna Narekh Membuat Dirinya Angkuh
Kesaktian yang dimiliki oleh Ratna Narekh membuat dirinya menjadi hidup dengan kesombongan. Ratna Narekh pun dengan sengaja melanggar pantangan adat pada daerah tersebut bahkan menentang semua penghuni Alas Daha. Bahkan, dia juga berani untuk menantang para makhluk halus yang merupakan penghuni kolam air tempat tinggal Ratu Pantai Selatan.
Ratna Narekh pun sengaja menari dengan diiringi gamelan untuk mengundang para makhluk halus keluar dan dia hendak menaklukkan mereka secara satu per satu. Para makhluk gaib itu pun tertantang dengan perbuatan Ratna Narekh, mereka berdatangan dan menyerang Ratna Narekh.
Selain Ratna Narekh para makhluk gaib tersebut menyerang penduduk desa yang tidak berdosa hingga semua musnah. Termasuk para penjaga tempat pemandian Ratu Pantai Selatan yang terdapat di desa tersebut.
Nyi Roro Kidul Mengutuk Penjaga Tempat Mandi untuk Para Penari
Kejadian musnahnya Ratna Narekh beserta penduduk wilayah tersebut mengakibatkan salah satu makhluk gaib merasuki salah satu penari. Penari tersebut adalah perempuan yang merupakan utusan Nyi Roro Kidul yang menjaga pemandian untuk penari di Alas Daha.
Makhluk gaib tersebut terus merasuki dan tidak mau keluar dari jasad penari tersebut. Hingga akhirnya jasad penari tersebut dihancurkan. Setelah jasad dihancurkan, makhluk gaib tersebut mau untuk keluar. Sejak saat itu dia diusir dari pantai selatan dan dikutuk oleh Nyi Roro Kidul.
Menggunakan kebaya, selendang hijau dengan tampilan yang anggun itulah wujud dari Ratna Narekh. Dia juga sangat jahil, terutama kepada laki-laki. Dia dapat beranak pinak jika terdapat laki-laki yang tergoda atau menyentuhnya.
Namun, ketika ada orang yang mengotori tempatnya atau melanggar aturan wilayah kekuasaannya, wujudnya akan berubah menjadi siluman. Setengah badan bagian atas terlihat seperti wanita bermahkota dan pada bagian tengah ke bawah berbentuk ular. Sosok tersebut disebut dengan Badarawuhi khususnya oleh orang-orang yang tinggal di daerah tersebut. Daerah itu pun dijuluki Desa Penari.
Demikian informasi mengenai asal usul Badarawuhi yang tengah muncul di film KKN Di Desa Penari. Semoga menjawab rasa penasaran kalian tentang sosok Badarawuhi ya!
Baca juga:
5 Film Indonesia dari Kisah Nyata, Terbaru KKN di Desa Penari
Terbaru! Berikut 4 Film yang Tayang di Bioskop Pada Bulan Mei
15 Film Barat Terbaik Sepanjang Masa, Sudah Nonton Belum?