Arti Mimpi Buruk Secara Medis Biologis, Begini Penjelasan Pakar
Jika kerap terjadi, mimpi buruk bisa memengaruhi kualitas tidur Anda. Berikut ini penjelasan ilmiah mengena i arti mimpi buruk.
Apakah Parents pernah atau sering mengalami yang namanya mimpi buruk (nightmare)? Saat mengalaminya, apa yang Parents pikirkan atau lakukan, dan bagaimana Anda mendefinisikan arti mimpi buruk tersebut?
Banyak orang yang mengasosiasikan mimpi buruk dengan sesuatu yang mungkin bakal terjadi di masa depan atau hal-hal yang bersifat mistis atau takhayul lainnya. Padahal ternyata, arti mimpi buruk sesungguhnya bisa dijelaskan secara ilmiah, loh.
Seperti yang dijelakan oleh spesialis kesehatan jiwa dr. Santi Yuliani, SpKJ., pada Instagram Televisi (IGTV) @santi_ psychiatrist berikut ini.
Arti Mimpi Buruk, Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah dan Biologis
Apa itu Mimpi Buruk?
Ada banyak jenis mimpi yang dialami orang ketika tertidur. Ada yang indah, mengkhawatirkan membingungkan, hingga menakutkan. Namun jika Anda bermimpi sesuatu yang menyeramkan dan membuat Anda terbangun, biasanya itu disebut dengan mimpi buruk.
Mengalami mimpi buruk adalah hal yang normal jika hanya terjadi sesekali. Akan tetapi, jika mimpi buruk itu dialami berulang kali hingga mengganggu jam tidur dan berdampak negatif pada kehidupan Anda, sebaiknya Anda mulai berkonsultasi dengan dokter.
Setelah bermimpi buruk dan terbangun dari tidur, biasanya orang akan menyadari dengan apa yang ia alami atau terjadi dalam mimpi. Mimpi tersebut memberi dampak psikologis di mana orang tersebut merasa kesal, sedih, atau cemas, hingga merasa takut dan menangis. Sedangkan secara fisik, gejala yang dialami seperti perubahan detak jantung atau berkeringat.
Artikel terkait: 7 Arti Mimpi Melahirkan Anak Kembar, Bermakna Harapan dan Keberuntungan
Kapan Mimpi Buruk Terjadi?
Mimpi, entah itu mimpi buruk atau mimpi indah, terjadi di tahapan yang disebut REM (rapid eye movement) stage of sleep. Di mana lebih sering muncul di paruh kedua malam ketika lebih banyak waktu dihabiskan dalam tidur REM.
“Mimpi itu ada di sepertiga atau setengah tidur. Jadi, enggak ada, tuh, mimpi terjadi di awal-awal banget,” jelas dr. Santi.
Dan setelah terbangun, orang yang bermimpi buruk biasanya masih akan memiliki ingatan yang jelas mengenai mimpinya.
Pada akhirnya, kebanyakan orang menganggap mimpi buruk layaknya bunga tidur. Hal ini baru akan menjadi gangguan jika mimpi buruk kerap terjadi sampai memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur, serta membuat seseorang takut untuk tidur.
Mimpi Buruk Normal Terjadi
Sleep Foundation menulis di lamannya, sebuah penelitian menemukan bahwa sekitar 47% mahasiswa mengalami setidaknya satu kali mimpi buruk dalam dua minggu terakhir. Artinya, sangatlah normal bagi anak-anak dan orang dewasa mengalami mimpi buruk sesekali.
Sedangkan orang yang mengalami gangguan mimpi buruk atau sering bermimpi buruk jarang terjadi. Penelitian tersebut memperkirakan hanya sekitar 2-8% orang dewasa yang mengalaminya. Pada anak, mimpi buruk umum terjadi antara usia tiga dan enam tahun, dan ini akan berkurang seiring bertambahnya usia mereka.
Mimpi buruk bisa terjadi pada laki-laki dan wanita, meskipun lebih terjadi pada perempuan terutama di usia remaja hingga paruh baya.
Artikel terkait: Mimpi Buruk Ibu Baru, Kenali 8 Faktor Pemicu Baby Blues Menurut Psikolog
Mengapa Mimpi Buruk Terjadi?
Menurut Sleep Foundation, tidak ada penjelasan konsensus mengapa seseorang mengalami mimpi buruk. Namun banyak ahli percaya, bermimpi adalah bagian dari metode pikiran untuk memproses emosi dan mengkonsolidasikan ingatan.
Mimpi buruk, kemudian, mungkin merupakan komponen dari respons emosional terhadap ketakutan dan trauma. Namun untuk membuktikannya diperlukan penelitian lebih lanjut.
Dr. Santi Yuliani, SpKJ., menjelaskan, mimpi buruk terjadi karena koordinasi pons (organ yang mengatur tidur, bangun mimpi, dan ekspresi wajah) pada otak dan cortex yang tidak baik yang kemudian memengaruhi memori di kehidupan nyata dibawa ke dalam mimpi dalam urutan yang tidak beraturan.
Koordinasi yang Tidak Harmonis di Bagian Otak Bernama Pons dan Korteks
Pada saat tidur, otak seperti cleaning, menata kembali apa yang perlu dan tidak perlu. Pons ini akan berkoordinasi dengan cortex. Masalahnya, sama seperti dengan gadget, kita bisa salah aplikasi, bisa salah pemilihan program. Sama seperti pons ketika berkomunikasi dengan cortex, ada permasalahan penyambungan yang tidak sesuai.
Jadi akhirnya, si memori otak menghubung-hubungkan hal yang seharusnya tidak terhubung, makanya terjadilah mimpi-mimpi buruk yang aneh-aneh,” kata dr. Santi memulai penjelasannya di IGTV @santi_psychiatrist yang berjudul Kenapa Aku Mimpi Buruk.
“Jadi sebenarnya di mimpi kita itu adalah kondisi-kondisi atau kejadian-kejadian yang kita alami saat kita bangun (sadar). Atau kadang-kadang unsolved problem yang terjadi dan kemudian otak kita saat kita tidur berusaha men-solve-kan (menyelesaikan masalah) itu. Tetapi karena itu dalam kondisi tidur maka kadang-kadang memorinya itu enggak sinkron.”
Sederhananya, mimpi buruk sebenarnya adalah tumpukan-tumpukan permasalahan yang tidak selesai dalam kehidupan nyata tetapi diolah secara tidak beraturan di mimpi. Dan itulah mengapa kadang di dalam mimpi seseorang bisa melihat sesuatu yang tidak rasional.
Mengapa Orang Bisa Mengalami Mimpi?
Ada orang yang mengaku tidak pernah mengalami mimpi sama sekali. Kalaupun pernah, mungkin hanya beberapa kali dalam hidupnya. Sebenarnya, apa penyebab ada orang yang suka bermimpi dan ada yang tidak pernah?
Menurut dr. Santi, penyebabnya bisa bermacam-macam. Namun utamanya ada tiga, yaitu stres, cemas, tension atau ketegangan.
“Stressor yang terjadi saat kita bangun (sadar) kita tahan, sama memori berusaha untuk ditekan. Untuk bisa menekan satu memori kita butuh sadar penuh. Problemnya, saat kita tidak sadar atau kita masuk ke gelombang teta atau delta, ketahanan untuk hal-hal yang kita tahan tadi kebuka, jadi kayak dol.
Akhirnya yang terjadi pada saat kita tidur semuanya itu jadi keluar. Itulah yang disebut dengan keluarnya alam bawah sadar. Itu juga kalau orang lagi diwawancara kayak dihipno (hipnotis) bawah alam sadarnya keluar semua karena ‘ketahanannya’ itu kemungkinan hilang,”.
Artikel terkait: 10 Arti Mimpi Tentang Ibu, Pertanda Baik atau Buruk?
Kapan Perlu Berkonsultasi ke Dokter?
Mimpi buruk harus menjadi perhatian Anda dan mengonsultasikannya ke dokter jika:
-
Terjadi lebih dari sekali dalam seminggu.
-
Memengaruhi kualitas tidur, suasana hati, dan/atau aktivitas harian Anda.
-
Dimulai saat Anda memulai pengobatan baru
Untuk membantu dokter memahami bagaimana mimpi buruk memengaruhi Anda, buatlah catatan seperti sebuah buku harian tidur: jam berapa mulai tidur, jam berapa Anda terbangun karena mimpi buruk, apa cerita dalam mimpi, perasaan Anda setelah bermimpi, atau bisa juga apa yang Anda konsumsi sebelum tidur. Ini bisa membantu dokter dalam melacak gangguan tidur dan gangguan tidur total Anda.
Itulah arti mimpi buruk dijelaskan secara medis. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
40+ Arti Mimpi Hamil dan Melahirkan Menurut Beragam Kepercayaan
7 Arti Mimpi Melihat Pocong Menurut Primbon, Ternyata Pertanda Rezeki!