“Nyesal baru tahu aplikasi ini,” gerutuku dalam hati saat sedang mengeksplorasi aplikasi theAsianparent. Iya, saya baru menyadari kalau aplikasi theAsianparent pendamping bumil dan busui. Saya baru menggunakannya saat kehamilan memasuki usia bulan ke delapan. Saya saya baru bisa menyentuh HP lebih lama.
Pasalnya, sejak bulan pertama telat datang bulan lalu dinyatakan positif hamil, saya sering mual jika memegang HP lebih lama. Kepala jadi pusing seolah berputar-putar. Hal itu yang membuat saya lalai untuk terus membuat persiapan ilmu untuk menyambut si calon bayi ke dunia.
Tidak semua orang beruntung, saat hamil masih ada orang tua yang mendampingi di samping kita. Sering sekali saya mendengar, orang yang mengeluh karena terlalu banyak diatur oleh ibunya saat hamil. Nggak boleh ini dan itu. Padahal, buat orang seperti yang sudah tidak memiliki orang tua yang mendampingi saat hamil, mertua pun sudah tiada lagi. Saya sangat merindukan kehadiran mereka.
Perjalanan Menjadi Ibu Perlu Banyak Belajar dan Praktik
Kedua ibuku meninggal sebelum sempat melihat cucu laki-lakinya yang pertama lahir ke dunia. Kadang kalau kangen mereka, saat masih jadi bumil aku menjadi orang yang sensitif. Menangis sendirian di pojokan.
Hiks….jadi orang yang masih punya orang tua itu sangat beruntung bisa di dampingi selama hamil atau sesudah melahirkan.
Pentingnya ilmu mengenai seputar kehamilan itu membuatku kadang sedih tidak ada yang memberi arahan saat aku hamil. Sebelum pernikahan memang pernah membaca buku seputar ilmu itu. Tapi sangat beda hasilnya karena saat itu aku belum mengalami langsung dan juga belum faham seperti apa rasanya hamil itu.
Dalam kondisi ini aku berusaha mencari orang yang berpengalaman di sekitarku. Namun sayangnya, tante sebagai keluarga terdekat dan yang dekat dengan kehidupan kami saat ini, tidak bisa memberi banyak teori kepadaku. Saat ditanya seputar kehamilan dan pengalamannya sebagai ibu dari tiga anak, kadang beliau tidak menjelaskan secara praktis dan rinci.
Sejak usia kandungan 2 bulan, aku rutin ke dokter kandungan di rumah sakit. Menurut hasil pemeriksaan tiap bulan, dan aku juga rutin USG untuk memantau perkembangan bayiku, menurut dokter kondisiku selalu baik. Alhamdulillah. Tapi yang namanya ibu hamil pasti ada keluhan saat di rumah.
Contohnya, mudah lelah membawa perut yang makin membesar, kadang sesak napas jika terlalu lama beraktivitas, kadang kaki bengkak, atau sering mudah mengantuk. Hal-hal seperti itu tidak mungkin bertanya kepada dokter setiap hari kan. Bertanya kepada tante dan teman yang sudah punya anak, rasanya kurang puas mendapat solusi praktis atas persoalan yang aku alami.
Setiap ibu hamil punya ujian masing-masing. Punya kemudahan masing-masing. Ada yang sering mual muntah setiap pagi, tapi kuat bekerja di luar rumah. Ada yang ‘takut’ matahari dan sangat sensitif tapi di mudahkan untuk makan apa saja.
Dan banyak lagi sisi ujian yang bisa dirasakan.
Intinya menjadi ibu hamil itu merupakan pengalaman yang berbeda dari ibu hamil lainnya, mungkin kadang ada kesamaan juga dalam beberapa hal.
Kadang ibu hamil di sekitar kita kondisinya berbeda sama kita. Saat kita tanya solusinya malah gak cocok buat kondisi kita. Maka kita harus mencari kondisi ibu hamil yang mirip sama kita dong. Nah, ini tentu saja jadi kendala jika kenalan kita terbatas atau malah tidak ada yang kasusnya sama dengan kita.
Jadi menggali pengalaman seseorang itu terbatas, termasuk pengalaman satu dokter kandungan pun berbeda. Tergantung jam terbang mereka. Oleh karena itu saat aku menemukan aplikasi bernama theAsianParents, aku merasa sangat beruntung dan terbantu.
Untuk lebih jelaskan silahkan download dan rasakan pengalaman yang ada di sana saja, ya!
Aplikasi theAsianparent Pendamping Bumil dan Busui
Fitur-fitur di sana sangat membantu kita dalam mendapatkan solusi atas permasalahan yang kita hadapi baik saat menjalani kehamilan atau pun setelah melahirkan, fase menyusui, soal MPASI, kesehatan bayi dan anak, tumbuh kembang anak, ilmu gizi sampai ada kolom untuk ibu-ibu bisa bertanya kepada pakar atau sesama penggunan aplikasi.
Kadang ada juga yang curhat soal dinamika menjadi ibu hamil atau kondisi rumah tangga. Nanti di sana akan ada respon balik dari orang-orang di sana atau dari pakar.
Meskipun di katakan terlambat bertemu dengan aplikasi ini, dengan waktu yang minim karena sudah menjelang kelahiran si dede bayi. Aku tetap semangat untuk mengali ilmu apa saja yang ada di sana. Dan setelah melahirkan pun terasa sekali manfaat aplikasi ini mendampingiku setiap hari. Setiap ada keluhan bisa di tanyakan di sana.
Jadi kita bisa memperoleh sedikit gambaran secara umum mengenai persoalan kita. Jadi kita bisa mengambil tindakan cepat atas persoalan kita. Kita juga bisa mengetahui terlebih dahulu persoalan yang akan di hadapi ke depan. Misal saat inj bayi kita berusia 3 bulan, maka di aplikasi tersebut ada materi mengenai bayi usia 4 bulan dan seterusnya. Jadi kita bisa melakukan persiapan seperti apa yang harus kita lakukan bulan depan.
Yang sebelumnya aku sering panik saat mendapati suatu kondisi yangterjadi pada diriku karena ketidakpahaman dan kurangnya ilmu, maka setelah bertemu aplikasi ini hidupku bisa lebih tenang menjadi seorang ibu. Saya jadi merasa punya ‘sahabat’ baru, aplikasi theAsianparent pendamping bumil dan busui bisa mendampingi sepanjang waktu.