Terkadang saya kasihan melihat anak-anak sekolah jaman sekarang, karena hampir setiap hari membawa tas ransel yang berat. Bahkan, banyak anak-anak sekolah yang membawa tas beroda sehingga bisa ditarik dan tidak perlu dipanggul di punggung. Begitu banyakkah kebutuhan buku sehari-hari di sekolah, sehingga tas ransel anak begitu beratnya?
Masa kanak-kanak adalah masa belajar yang paling baik. Belajar bukanlah sekedar menghafal isi buku pelajaran, tetapi juga melalui proses bermain dan bersosialisasi di rumah, sekolah, serta lingkungan lainnya. Bila setiap hari tas ransel anak dijejali dengan berbagai buku, bagaimana dengan perkembangan tulang punggung anak? Bagaimanapun kita hanya bisa menyarankan agar pembuat jadwal pelajaran sekolah memperhatikan hal ini. Bila dalam 1 hari terdapat 7 jam pelajaran, sebaiknya diisi kurang dari 7 pelajaran. Lebih baik membuat hanya 3 pelajaran, dengan durasi masing-masing 2-3 jam pelajaran, sehingga buku yang dibawa oleh anak tidak terlalu banyak.
Tips membeli tas ransel anak
Selebihnya, kita sebagai orang tua dapat mengantisipasi dampak negatif tas ransel anak yang terlalu berat dengan berbagai cara berikut ini :
1) Ketika membeli tas ransel anak, pilihlah tas dengan strip punggung yang lebar, empuk, dan tebal.
2) Hindari membeli tas ransel anak yang tidak kebesaran.
3) Pilihlah tas ransel anak yang tidak terlalu berat. Bila tas kosong saja sudah berat, bagaimana bila sudah diisi buku?
4) Bila sekolah menyediakan loker, cek dulu ukuran loker sehingga tas yang dibeli muat di dalam loker tersebut.
5) Tas beroda adalah ide yang baik agar bisa ditarik.
Menggunakan tas ransel dengan baik
Ketika menggunakan tas ransel, perhatikanlah hal-hal berikut ini :
1) Ingatkan anak agar selalu menggunakan kedua strip punggung, jangan hanya satu saja.
2) Jangan mengisi tas ransel anak terlalu berat. Menurut Dr. Michael O’Brien, sports medicine physician di Children’s Hospital Boston, sebaiknya total berat tas dan isinya tidak lebih dari 20% berat badan anak.
3) Idealnya, posisi ujung bawah tas tidak lebih dari tinggi pusar.
4) Bila barang yang dibawa terlalu berat, pisahkan sebagian menjadi tas kecil lain. Misalnya, pisahkan botol minum dan bekal makanan pada jinjingan yang berbeda.
5) Ketika mengatur isi tas, letakkan yang paling berat pada dasar tas, atau bagian yang paling dekat dengan punggung. Berat isi tas harus dibuat merata antara kiri dan kanan.
6) Minta anak agar memberitahu Anda bila ia merasa ada yang tidak nyaman dengan punggungnya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ransel anak tidak boleh memiliki berat lebih dari 10 hingga 20 persen dari berat badannya, tetapi sering kali batas ini terlampaui, dan dapat menyebabkan keselo hingga cedera parah.
Jaime Quinn (DPT), Terapis Fisik Profesional mengatakan ada beberapa studi yang menunjukkan efek jangka panjang dari membawa ransel yang berat.
“Mengenakan ransel yang berat untuk waktu lama dapat menyebabkan ketegangan yang berlebihan di leher, punggung, dan bahu seseorang,” jelasnya.
“Seiring waktu, otot dapat kelelahan, dan berdampak pada posisi tubuh yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot, yang, jika dalam jangka panjang, dapat menyebabkan peningkatan risiko cedera.”
Selain itu, Quinn menunjukkan, anak-anak yang mengenakan ransel berat memiliki kecenderungan bentuk tubuh condong ke depan yang selanjutnya berimplikasi pada postur mereka. Untuk anak-anak kecil, ransel berat meningkatkan risiko anak mudah jatuh.
Sebuah penelitian tahun 2002 di Texas menemukan, kebanyakan orang tua (sekitar 96 persen) tidak memeriksa berat ransel anak mereka, demikian dikutip The Active Times.
AAP merekomendasikan ransel anak-anak dengan berat tidak lebih dari 10 hingga 20 persen dari berat badan mereka, tetapi menurut The New York Times, survei terbaru dari Consumer Reports menyarankan untuk menargetkan 10 persen dari berat badan anak.
Bunda sebaiknya meminta anak untuk tidak memakai ransel pada satu sisi saja, di atas satu bahu. Hal ini akan menyebabkan si anak membungkuk ke samping untuk menanggung berat beban ransel.
Parents, jangan lupa untuk perhatikan berat ransel anak dan mengajak mereka berolahraga sejak dini untuk melatih kekuatan dan mengurangi risiko cedera.
Semoga tips-tips di atas dapat bermanfaat bagi ayah dan bunda.
Baca juga artikel menarik lainnya :
Anak Suka Matematika, Bagaimana Caranya?
Bila Anda ingin berbagi informasi ini dengan teman lainnya sebarkan artikel ini melalui Facebook, Twitter, dan Google+.