Kehadiran gadget seperti handphone, TV, tablet (Ipad, Android), video games (X-box, PS, nintendo DS) serta komputer sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keluarga modern. Tetapi apakah komunikasi keluarga dipengaruhi oleh kehadiran gadget ini?
Tentunya handphone, tablet dan komputer sangat memudahkan komunikasi terutama bila ingin berkomunikasi dengan pasangan atau anak tercinta yang berada jauh, di tempat kerja, di luar kota atau di luar negeri. Misalnya dengan fitur video call, seorang ibu dapat bertatap muka dan melepas rindu dengan anaknya walaupun ia sedang tugas dinas di kota lain. Memang alat komunikasi dapat menjadi suatu keuntungan lebih agar dapat menghubungkan anggota keluarga yang dipisahkan oleh jarak menjadi lebih dekat.
Namun apakah kehadiran gadget ini malah menjauhkan anggota keluarga karena masing-masing sibuk dengan urusannya masing-masing. Misalnya, ayah sedang sibuk bermain facebook di komputer, ibu sibuk dengan grup chatting di handphonenya, kakak sedang chatting dengan temannya via skype di tabletnya dan adik asyik bermain dengan PSnya di kamarnya. Apakah hal ini wajar dan sering terjadi? Bila iya, bagaimanakah nasib komunikasi keluarga yang harusnya dijalin dengan akrab dan hangat?
Quality time
Mungkin sekarang banyak ayah dan ibu yang bekerja sehingga jarang menghabiskan waktu di rumah bersama anak. Namun waktu setiba di rumah bisa dimaksimalkan dengan mengobrol atau bermain dengan anak. Berikan waktu yang berharga bagi anak agar ia merasa disayang walaupun orang tua harus bekerja dan menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Melakukan sesuatu bersama keluarga jauh lebih berharga ketimbang orang tua ada di sisi anak namun sibuk sendiri dengan urusan atau gadgetnya. Melakukan permainan bersama seperti monopoli, ular tangga atau board game lain sangat seru bila dimainkan bersama anak selain bermain dengan gadget elektronik.
Berpengaruh pada emosi anak
Anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua akan merasa mudah terluka hatinya. Ia kiha mudah iri hati dan mudah terpengaruh dalam kompetisi. Padahal kasih sayang adalah kebutuhan utama anak yang tak dapat digantikan bahkan oleh barang atau gadget canggih sekalipun. Bahkan kasih sayang dengan interaksi serta tatapan mata dengan anak dapat membantu perkembangan otaknya. Jadi berikan cinta, belaian, pelukan dan ciuman bagi anak sejak dini karena anak dapat memiliki pertumbuhan emosi yang baik.
Keharmonisan keluarga
Tentunya semakin berkurangnya komunikasi keluarga, lama-lama dapat berakibat buruk bagi keharmonisan keluarga. Kesalahpahaman akan lebih mudah terjadi, pertumbuhan anak tak begitu terpantau oleh orang tua. Sebelum hubungan keluarga semakin renggang dan kurang harmonis, mulailah memperbaiki komunikasi keluarga. Habiskan waktu bersama seperti makan malam bersama, jalan-jalan di akhir pekan dan saling bercerita satu sama lain saat itu.
Artikel terkait: makan bersama sebagai satu keluarga
Sebagai tips untuk mengatasi hal-hal disebutkan di atas, orang tua dapat mengajak anak untuk membuat peraturan atau kesepakatan bersama. Hal ini sangat penting untuk membuat kesepakatan dan berusaha menjalaninya bersama. Misalnya, tidak boleh ada gadget saat makan bersama di meja makan, atau waktu rekreasi keluarga seperti nonton bersama. Penggunaan gadget seperti handphone dan tablet bagi anak-anak juga dapat dibatasi, seperti hanya boleh digunakan satu jam setelah selesai mengerjakan PR atau hanya pada akhir pekan.
Pada dasarnya gadget dapat digunakan secara lebih bijaksana dengan lebih mengutamakan kehadiran langsung dan nyata yang selalu mendengarkan dan berbicara dari hati ke hati dengan keluarga tercinta.
***
Baca juga:
Bagaimana pengalaman anda serta tips seputar gadget dalam hubungannya dengan komunikasi keluarga? Silakan berbagi bersama kami 🙂