Kasus ini terungkap ketika seorang ibu memilih jalur hukum untuk mendapatkan tunjangan dari ayah sepasang anak kembarnya.
Seperti yang diberitakan CNN, Pengadilan New Jersey memutuskan pria yang disebut sebagai ayah anak kembar tersebut hanya perlu memberikan tunjangan kepada salah satu anak kembarnya.
Keputusan tersebut dibuat berdasarkan hasil tes DNA yang membuktikan bahwa pria tersebut adalah ayah biologis hanya dari salah satu anak kembar tersebut. Sedangkan anak yang lainnya, tidak memiliki kaitan DNA dengan pria tersebut.
Ibu anak kembar tersebut akhirnya mengakui, bahwa ia telah melakukan hubungan intim dengan dua pria yang berbeda dalam waktu satu minggu.
Baca juga: Membuktikan Suami Selingkuh
Anak kembar beda ayah, fenomena langka
Kehamilan anak kembar dengan dua ayah yang berbeda mungkin saja terjadi, meski peluangnya hanya satu dibanding 13.000 kehamilan. Begitulah menurut Dr. Karl-Heinz Wursinger dalam sebuah artikel yang dipublikasikan tahun 1997.
Menurut Dr. Keith Eddleman, direktur kebidanan Mount Sinai Hospital New York kepada CNN, fenomena ini disebut dengan superfekundasi (superfecundation), yaitu sebuah kondisi di mana dua ovum (sel telur) dalam siklus menstruasi yang sama dibuahi oleh dua sel sperma dari sumber yang berbeda.
Anak kembar yang dihasilkan melalui superfekundasi disebut dengan kembar bipaternal atau kembar heteropaternal.
Sel telur dapat bertahan hidup selama 12 hingga 48 jam saat dilepaskan oleh indung telur, sedangkan sel sperma berusia lebih lama yaitu sekitar 7-10 hari ketika dilepaskan oleh testis.
“Jadi bukan mustahil dua kali pembuahan dapat terjadi melalui dua kali hubungan intim dengan pasangan yang berbeda dalam jangka waktu satu minggu,” jelas Dr. Eddleman.
Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita
Jumlah anak kembar beda ayah bisa bertambah
Dr. Eddleman berasumsi, fenomena langka ini kemungkinan besar akan makin sering terjadi di masa depan, seiring dengan semakin mutakhirnya teknologi tes DNA. Bahkan buku panduan medis menyebutkan anak kembar dengan dua ras/etnis berbeda bisa saja terlahir oleh ibu yang sama.
“Fenomena ini menjadi luar biasa karena selama ini kita beranggapan bahwa tes DNA tak perlu dilakukan pada anak kembar,” jelas Dr. Eddleman.
Hakim Mohamed yang menangani persidangan ini juga berpendapat serupa. Dalam sidang ia mengatakan, kehamilan dan kelahiran anak kembar dari dua ayah yang berbeda diyakini akan meningkat dibandingkan 50 tahun sebelumnya, sebagai akibat dari teknologi reproduksi, induksi ovulasi dan pergaulan bebas.
Parents, semoga berita di atas dapat menambah pengetahuan kita semua.