Setiap pasangan menikah tentunya punya cerita sendiri untuk memiliki momongan, lika-liku perjalanan pun tak jarang dilalui untuk merealisasikannya. Tak banyak tercium media, selebriti Andrea Dian dan sang suami, Ganindra Bimo rupanya menyimpan kisahnya tersendiri terkait hal ini.
Andrea ternyata pernah mengalami kehamilan ektopik beberapa tahun lalu hingga nyaris meregang nyawa. Kisahnya ini mereka berdua bagikan saat berbincang di kanal YouTube Ussy dan Andhika.
Andrea Dian sempat mengalami kehamilan di luar kandungan
Jauh dari kabar miring dalam rumah tangganya, Andrea rupanya memiliki kisah haru yang tak banyak ia bagikan pada publik. Saat satu tahun usia pernikahan, rupanya perempuan berusia 34 tahun ini pernah hamil.
Hingga usia 4 bulan kehamilan, baru diketahui bahwa dirinya mengalami kehamilan di luar kandungan karena kondisinya yang kritis saat itu.
“Gue mau shooting waktu itu, langsung cancel ngeliat kondisi Andrea sudah pucat, matanya putih, gue sama nyokap udah panik banget. Dia langsung gue bawa ke Siloam, untungnya ada dokter spesialis, Andreanya udah pingsan waktu itu,” ujar Bimo menceritakan kondisi sang istri kala itu.
Kritis, Andrea hanya memiliki kesempatan hidup 20 persen
Setelah diperiksa rupanya kehamilan ektopik di dalam perut Andrea sudah “pecah”, sehingga sebanyak 1,5 liter darah menggenang dan mengendap di perutnya. Kondisinya ini ternyata memang sudah cukup kritis dan tak semua dokter bisa melakukan tindakan.
Untungnya saat itu dokter yang tengah berjaga bisa menanganinya dengan cepat. Untuk bisa menyelamatkan nyawa Andrea, dokter segera melakukan prosedur laparskopi.
“Saat itu dokter bilang kesempatan hidupnya 20 persen, kalau telat dibawa ke dokter mungkin akan meninggal,” tutur Bimo.
Artikel terkait : Video laparoskopi, prosedur operasi untuk menyukseskan program hamil
Kini Andrea Dian hanya memiliki satu indung telur
Pada kondisi normal, setiap perempuan umumnya memiliki dua indung telur di bagian kanan dan kirinya. Namun karena kondisi kehamilannya ini, Andrea tinggal memiliki satu indung telur.
Kondisi kehamilan ektopiknya ini terjadi di bagian saluran indung telur bagian kiri. Operasi pun dilakukan untuk mengangkat indung telurnya yang rusak akibat kantong janin yang pecah dan melukai ovariumnya tersebut.
“Ada bagian yang hilang, janin berkembang di saluran indung telur kiri. Karena pecah, dipotong saluran di kiri, jadi tinggal 1 yang kanan,” ujar Andrea.
Pelajaran berharga dari pengalaman menyerempet maut yang dialami Andrea
Setelah 6-7 jam melakukan operasi, Andrea bisa diselamatkan dari kondisi kritisnya. Dari penanganan operasi yang dilakukan, rupanya baru diketahui bahwa tak hanya kehamilan ektopik yang terjadi pada tubuhnya, beberapa penyakit lain rupanya turut terdeteksi.
Rupanya Andrea juga mengalami perlengketan di usus dan lambung. Selain itu, Andrea juga memiliki saluran indung telur kanan yang tidak besar dan berbelit sehingga harus turut dilakukan penanganan.
Bagi Andrea dan Bimo, peristiwa tersebut merupakan salah satu anugerah yang menjadi pembelajaran bagi satu sama lain.
Peristiwa ini juga yang rupanya mendorong Andrea untuk melakukan pola hidup sehat seperti yang sedang gencar ia jalani dan bagikan dalam kesehariannya. Andrea dan Bimo pun menjadi lebih tahu pengorbanan satu sama lain, saling menjaga dan memasrahkan segala sesuatunya pada Tuhan.
Artikel terkait : Hamil di luar kandungan? Ini langkah yang harus Bunda lakukan
Andrea Dian dan Bimo berencana untuk melakukan bayi tabung
Terlepas dari kejadian yang belum banyak diketahui publik, Andrea dan Bimo yang sudah menikah sekitar 6 tahun pun seringkali mendapatkan pertanyaan bertubi-tubi dari banyak pihak soal kapan mereka punya anak.
Banyak juga diantaranya yang berspekulasi tanpa benar-benar tahu apa yang selama ini dialami oleh Andrea dan Bimo.
“Lima tahun mendapat pertanyaan bertubi-tubi sih. Tapi gak semua perlu tahu semua masalah ini.” ujar Andrea.
Baik Bimo maupun Andrea sepakat untuk menyimpan rapat kondisi mereka hanya terbatas pada keluarga dan orang terdekat.
Terkait dengan keinginan memiliki anak, tak bisa dipungkiri keduanya mengaku memiliki keinginan yang besar untuk memiliki anak. Bahkan, mereka rupanya sudah berencana untuk melakukan bayi tabung di tahun depan.
Namun beberapa waktu lalu rupanya Andrea pun pernah diperiksa terkait kondisi autoimun yang diidapnya. Mengetahui kondisinya tersebut, menurutnya ia ingin menghadapinya satu per satu agar siap dari segi fisik dan mental.
Wah, kita doakan saja ya Parents supaya rencana dan harapan dari pasangan ini bisa terealisasi di waktu yang tepat.
Baca Juga :
[Video] Operasi Pengangkatan Janin pada Kehamilan Ektopik (hamil di luar rahim)