Trik membuat anak suka belajar di rumah, di sekolah dan di mana saja
Setiap orangtua pasti bangga bila anak-anak suka belajar hal-hal baru. Selain sebagai kewajiban, adalah hak orangtua untuk mengajar anak tentang semua hal yang ada disekitarnya.
Ternyata, minat belajar pada anak dapat kita bangun semenjak dini, mulai dari rumah kita sendiri.
Trik-trik berikut ini akan membantu Parents untuk agar anak suka belajar sejak dini.
1. Rancang kegiatan yang membuat mereka belajar aktif
Pernah mendengar aktivitas hands-on? Aktivitas hands-on adalah cara belajar yang mendorong anak untuk aktif mencari tahu dengan cara bertanya dan mengambil kesimpulan dari kegiatan yang ia lakukan.
Aktivitas ini membuat anak-anak belajar langsung, tidak hanya membaca atau mendengar penjelasan dan teori.
Umumnya, anak-anak suka aktivitas hands-on, apapun gaya belajar yang ia miliki. Apalagi, bila aktivitas tersebut dikerjakan bersama dengan ayah dan/atau ibunya.
Parents bisa membuat anak suka belajar aktif dengan cara melibatkannya dalam aktivitas di rumah. Tidak perlu bingung merancang kegiatan baru, tugas-tugas rumah tangga bisa dijadikan sarana belajar.
- Ijinkan si kecil membantu di dapur. Coba minta ia memotong selada, mengiris sayuran, atau memarut keju. Kenalkan ia pembagian ketika menakar bahan makanan, atau ketika mengikuti petunjuk pada resep masakan.
- Biarkan ia membantu mencuci dan melipat baju. Kegiatan ini akan mengajarkan mereka mengurutkan benda berdasarkan jenis dan/atau warna.
- Ajak ia menyapu daun dan berkebun. Kegiatan ini akan membuat anak mengenal berbagai jenis daun dan tanaman. Ajak ia berdiskusi, bagaimana cara membuat tanaman tumbuh sehat.
- Minta ia meletakkan peralatan makan bersih ke lemari. Anak tidak hanya belajar mengerjakan tugas rumah tangga, mereka juga belajar mengelompokkan benda. Ia bisa belajar menyusun mangkuk berdasar ukuran, atau berdasar perbedaan jenis fungsi peralatan makan.
2. Mengeksplorasi alam agar anak suka belajar
Parents tentu tahu, ada banyak hal menarik di alam. Ajak dan tunjukkan padanya kehidupan dunia di sekitar rumah. Beberapa kegiatan berikut bisa dicoba;
- Mengamati serangga di halaman belakang dan juga sekitar rumah. Untuk anak yang sudah besar, usai mengamati, ajak ia mencari referensi tentang ekosistem serangga, bagaimana ia berkembang biak, tumbuh dan lain sebagainya.
- Membuat koleksi dan memberi nama daun, agar si kecil bisa belajar aneka jenis daun yang tumbuh di sekitar rumah.
- Menanam bunga, sayuran dan/atau tanaman obat-obatan. Anak akan belajar bagaimana tanaman tumbuh dan darimana makanan berasal.
- Memancing. Yakinlah bawa Parents dan si kecil akan sangat menyukainya. Jangan lupa untuk berdiskusi aneka jenis hewan yang ada di sana dan perbedaannya dengan kita sebagai mamalia.
- Belajar membuat api unggun dan memasak di atasnya. Ini adalah pelajaran dasar dari ilmu pengetahuan alam.
- Melihat bintang. Di malam hari, ajaklah si kecil untuk melihat ke angkasa, dan cobalah mencari planet atau bintang yang mungkin terlihat. Parents, tahukah caranya membedakan bintang dan planet dengan mata telanjang?
- Memetik buah. Jika mungkin, ajaklah anak untuk berwisata ke kebun buah. Kemudian ajak ia untuk membuat selai atau jelly dari buah yang dipetik.
3. Bantu mereka menemukan minatnya
- Kunjungi museum dan pameran, dan kemudian diskusikan apa saja yang telah si kecil lihat dan apa pendapatnya.
- Ikut serta pada kelas ketrampilan. Di musim liburan biasanya banyak instansi yang mengadakan kelas ketrampilan untuk anak. Mulai dari kelas memasak, cafting, melukis, dan lain sebagainya. Tawarkan beberapa pada anak dan biarkan ia memilih jenis ketrampilan yang ia suka. Anak suka belajar tentang hal-hal yang menjadi minatnya.
- Belilah kamera yang tidak mahal dan biarkan si kecil menggunakannya sesuka hati. Jika memang ia terlihat menikmati saat-saat memotret, belikan ia album foto, buku fotografi dan teknik memotret untuk anak.
- Kenalkan berbagai macam olahraga dan aktivitas atletik lainnya. Hanya saja perlu diingat, jangan terlalu menekan si kecil dan biarkan ia memilih mana yang cocok untuk mereka.
4. Selalu update informasi tentang si kecil
Salah satu hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah membiarkan anak-anak tahu (baik dengan perkataan atau perbuatan), bahwa pendidikan mereka sangat penting.
Catat nomor telepon guru, jalin komunikasi dengan sesama orangtua, dan ngobrollah dengan teman-temannya tentang kegiatan-kegiatan mereka di sekolah.
Bila mendengar sekolah akan mengadakan kegiatan tertentu, cobalah tanyakan lebih jauh, apa saja yang harus Parents siapkan, atau malah membantu untuk kesuksesan acara.
Saat membicarakan aktivitas anak di sekolah, pandai-pandailah memilih kalimat agar anak tidak merasa seperti sedang diintrogasi. Lontarkan pertanyaan sederhana yang butuh jawaban lebih dari “ya” dan “tidak”.
Biasakan juga untuk selalu mendengarkan jawaban anak dengan baik. Letakkan dahulu gadget dan tutup laptop Anda. Terlibatlah penuh pada anak, agar ia tahu, bahwa Parents memang memperhatikannya.
Parents bisa saja menyela dengan sedikit komentar atau pertanyaan saat anak menjawab, meski sebetulnya mereka hanya butuh dan ingin didengarkan.
Cobalah sela jawaban anak dengan pertanyaan berikut ini; sebagai salah satu cara untuk memberitahu mereka bila kita benar-benar mendengarkan.
“Eh, tadi waktu istirahat adik ngapain?”
“Oya, apa Sofie selalu menendang bola sekeras itu?”
“Jadi, kalau nggak baca buku di perpustakaan adik, ngapain dong?”
“Hmm … bermain matematika memang membuat belajar jadi menyenangkan, ya? Nggak masalah siapa yang menang dan kalah, yang penting semua orang dapat giliran dan menikmati.”
Pastikan juga Parents selalu memeriksa tas si kecil setiap hari. Anak-anak sebetulnya tidak bermaksud untuk tidak bercerita atau tidak mengerjakan PR; hanya saja kadang-kadang mereka benar-benar lupa apa yang ada di tas mereka begitu mereka sampai di rumah.
Jika sekolah memiliki situs sendiri, pastikan Parents selalu berpartisipasi dan memiliki akses pada portal orangtua.
Situs-situs semacam ini biasanya memberikan akses pada orangtua untuk memonitor perkembangan anak, mendapatkan informasi sekolah (program, kunjungan lapangan, dan lain sebagainya), pemberitahuan tindakan kedisiplinan, cuti sakit, dan email guru.
Semua ini, adalah tentang tugas orangtua
Anak-anak belajar dari keseharian mereka. Jika Parents terlihat selalu tertarik dengan kegiatan belajar si kecil, maka si kecil pun akan berlaku seperti itu.
Membangun pondasi yang kuat saat ini akan memupuk kemauan belajar si kecil, bahkan hingga mereka menempuh pendidikan tinggi kelak. Jadi, mari kita lakukan tugas kita sebagai orangtua, yaitu menunjukkan pada si kecil bahwa belajar itu menyenangkan!
Oya, bagaimana cara Parents agar anak suka belajar? Berbagilah dengan kami, dan sebarkan artikel ini untuk parents lainnya.