Anak sering bertanya pada orangtua bahkan hingga 73 pertanyaan setiap hari. Namun hasil studi mengatakan bahwa banyak di antara Parents yang merasa kesulitan untuk menjawabnya.
Sudah bukan rahasia lagi jika anak-anak zaman sekarang sangat kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Ada saja pertanyaan yang mereka ajukan. Bahkan pertanyaan tersebut sering kali membuat Parents bingung dan putus asa untuk menemukan jawaban yang tepat dan mudah dipahami anak-anak.
Tahukah Parents bahwa sebuah penelitian mengungkapkan kalau anak-anak sering bertanya dalam seharinya bisa mengajukan sebanyak 73 pertanyaan? Data ini didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Inggris.
Seperti yang diberitakan independent.co.uk , penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa separuh pertanyaan yang diajukan anak-anak membuat orangtua berjuang untuk menjawabnya,
Peneliti menemukan di tengah bombardir pertanyaan seputar, ‘siapa’, ‘mengapa’, ‘apa’, ‘kapan’, dan ‘di mana’, banyak orangtua yang akhirnya meminta bantuan dengan mencari jawaban di mesin pencarian Google.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa puncak rasa keingintahuan seorang anak saat mereka berusia 4 tahun, baik anak perempuan atau untuk anak laki-laki. Di mana pertanyaan mereka kerap kali berujung pada keputusasaan Parents. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa empat dari 10 orang tua akan merasa putus asa setelah mendapat serangan pertanyaan anak yang sangat gencar.
Biasanya, anak-anak mulai mengajukan pertanyaan dimulai sejak jam 6 pagi sampai tiba saatnya mereka tidur. Jika ditotal, anak memiliki kesempatan untuk bertanya selama 14 jam.
Hasil survei lainnya, anak-anak tinggal di Ibukota cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Di London saja, anak-anak rata-rata mengajukan 93 pertanyaan setiap hari. Jadi rata-ratanya, hampir empat pertanyaan akan diajukan setiap jamnya sejak anak bangun tidur.
Penelitian ini melibatkan 1.500 Parents, di mana mereka disurvei dan diberikan pertanyaan terkait tentang rasa ingin tahu anak. Hasilnya, sepertiganya mengatakan bahwa menjawab pertanyaan anak-anak bisa begitu melelahkan, namun tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa mereka bangga dengan rasa ingin tahu anaknya pada lingkungan di sekitarnya.
Baca juga : Parents wajib bilang ‘tidak’ pada anak di 7 situasi ini
Tidak mengherankan, hampir sepertiga dari 1.500 ibu dan ayah yang disurvei mengatakan interogasi konstan yang melelahkan, tetapi empat dari sepuluh mengakui minat anak di dunia di sekitarnya membuat mereka menjadi orang tua yang bangga.
Anak-anak yang berdomisili di kota terbukti paling ingin tahu, karena warga London mengakui anak-anak mereka menanyakan rata-rata 93 pertanyaan setiap hari – hampir empat pertanyaan setiap jam bangun.
Anak banyak bertanya, bagaimana menghadapinya?
Untuk membantu Parents menghadapi beberapa pertanyaan anak-anak yang sangat menantang, Tots Town di Argos bekerjasama dengan Dr Sam Wass menciptakan serangkaian video yang membahas berbagai topik. Mereka juga mengembangkan permainan sehingga dapat membantu perkembangan anak.
“Ketika anak-anak tumbuh dewasa, wajar jika mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang dunia di sekitar mereka. Sebagai orangtua, sayangnya kita sering lupa betapa banyak pengetahuan anak-anak kita berasal dari apa yang kita katakan kepada mereka. Memang untuk membahas topik yang lebih rumit tidaklah mudah, ”kata Dr. Wass.
Ia pun menambahkan, untuk membuat lebih mudah sebenarnya Parents bisa gunakan alat bantu secara visual. Misalnya, menggunakan mainan dapat membantu mengurangi kesulitan dalam membicarakan subjek yang lebih sulit. Mengungkapkan pemikiran atau ide yang kompleks lewat barang atau benda yang sudah dikenal dapat membantu pemahaman anak-anak.
Chad Valley Tots Town telah meluncurkan tiga video, masing-masing menggunakan permainan peran untuk menjelaskan pertanyaan paling sulit bagi orang tua. Pertanyaan termasuk, “Apa artinya?”, “Mengapa aku nggak boleh begadang?” dan “Kenapa aku harus sekolah?”
Lewat penelitian terkait anak sering bertanya, berikut 10 pertanyaan paling menantang bagi Parents :
1. Mengapa orang meninggal?
2. Dari mana saya berasal?
3. Tuhan itu apa/siapa?
4. Bagaimana cara aku membuatnya?
5. Apa artinya “kita tidak mampu”?
6. Tuhan rumahnya di mana?
7. Mengapa saya harus pergi ke sekolah?
8. Kapan kita meninggal?
9. Mengapa langit biru?
10. Mengapa aku tidak boleh begadang?
Menghadapi anak sering bertanya, dengan pertanyaan yang sulit memang tidak mudah. Namun, perlu digarisbawahi bahwa anak sering bertanya menandakan bahwa perkembangan otaknya memang sedang pesat.
Vera Itabiliana, selaku psikolog anak dan remaja menegaskan, penting bagi Parents untuk berperan aktif membantu mengembangkan pengetahuan pada anak sehingga proses berpikir anak pun bisa kian berkembang.
Saat anak sering bertanya , Parents pun perlu lebih hati-hati. Jangan sampai jawaban tersebut malah membuatnya semakin bingung atau justru salah paham. Setidaknya, psikolog yang kerap disapa Vera ini menegaskan ada beberapa hal yang perlu diingat Parents saat menjawab pertanyaan anak.
1. Ketahui lebih dulu sejauh mana pengertian anak. Untuk itu Parents perlu ajukan pertanyaan balik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan anak.
2. Jelaskan dengan santai dan gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak.
3. Jangan berbohong.
4. Tunda memberikan jawaban jika Parents belum siap.
5. Tetap berikan jawaban dengan jelas saat sudah mengetahui jawabannya.
Semoga ke depannya, saat mengajukan anak bertanya secara bertubi-tubi, Parents sudah tidak perlu panik, ya!
Baca juga :
Apakah anak Anda memiliki IQ yang tinggi? Cek ciri-cirinya sesuai tahapan usia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.