Penelitian: Punya banyak mainan berdampak buruk bagi anak

Bila anak sudah memiliki banyak mainan, Anda mungkin perlu memberinya sesuatu yang berbeda sebagai hadiah. Menurut penelitian, anak punya banyak mainan berdampak buruk bagi perkembangannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bukan rahasia lagi jika anak-anak menyukai mainan, Bunda dan Ayah juga pasti senang melihat anak memainkan mainan yang Anda belikan. Namun, tahukah Parents dampak buruk anak punya banyak mainan?

Ya, Anda tidak salah baca. Memang mengejutkan bahwa ternyata anak punya banyak mainan kemungkinan mengurangi waktu bermain yang berkualitas

Mengapa anak punya banyak mainan memiliki dampak buruk?

Menurut Shelley Lindauer, PhD., anak punya banyak mainan dapat menyebabkan anak kewalahan dan merasa terganggu akibat ‘kelebihan mainan’. Ia menambahkan bahwa anak-anak tidak belajar menghargai benda kepunyaan mereka atau tidak merasa bertanggung jawab merawat mainan-mainan mereka.

Selain itu, menurut para peneliti di University of Toledo, Amerika Serikat, anak-anak akan jauh lebih kreatif jika mereka memiliki lebih sedikit mainan untuk dimainkan.

Para peneliti merekrut 36 balita dan mendorong mereka bermain selama satu jam. Mereka menemukan bahwa anak-anak yang bermain dengan mainan lebih sedikit ternyata jauh lebih terlibat dan lebih imajinatif saat bermain.

Kenyataannya, karena diberi mainan lebih sedikit, anak-anak jadi termotivasi untuk memikirkan apa lagi yang bisa dilakukan dengan mainannya. Hasilnya, mereka bermain lebih lama dengan setiap mainan yang ada.

Memiliki sedikit mainan juga membuat anak memiliki waktu bermain yang lebih berkualitas dan menjadi lebih fokus pada setiap mainan saat mereka bermain. Sikap positif ini amat penting bagi anak karena membantu meningkatkan perkembangan otak sekaligus melatih otaknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selengkapnya: Manfaat Memiliki Sedikit Mainan Bagi Tumbuh Kembang dan Kepribadian Anak

Bagaimana orangtua menangani anak punya banyak mainan?

Tidak mudah bagi Parents untuk mencegah anak memiliki banyak mainan, terutama jika anak Anda sering menerima hadiah berupa mainan saat ulang tahun atau libur sekolah, misalnya.

Selain efek negatif yang telah disebutkan di atas, punya banyak mainan juga membuat Parents kesulitan menjaga rumah tetap rapi. Banyak mainan berserakan di lantai meski Anda sudah berusaha merapikan rumah berkali-kali dalam sehari.

Itulah mengapa penting membatasi jumlah mainan yang dimiliki anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untungnya, ada banyak strategi yang bisa Parents manfaatkan supaya anak tidak kelebihan mainan.

  • Parents tidak harus selalu membeli mainan untuk anak. Hal ini berlaku bagi yang anaknya masih usia bayi dan balita. Sebenarnya mereka lebih tertarik pada barang-barang aneh seperti kotak dan kertas warna-warni ketimbang mainan sungguhan!
  • Saat membeli mainan untuk anak, pastikan benar-benar unik dan spesial. Memilih hadiah yang ‘sempurna’ membuat anak lebih menghargai mainannya dan mencegahnya meminta lebih banyak mainan karena sudah merasa puas.
  • Jangan biarkan anak bermain dengan semua mainannya sekaligus. Saat anak menerima banyak mainan sebagai hadiah, mengapa tidak mencoba merotasi mainan tersebut setiap hari sehingga ia bisa memainkannya bergantian? Dengan cara ini, anak tetap dapat memainkan tanpa ‘kelebihan mainan’.
  • Ajari anak untuk berbagi dengan menyumbangkan mainan lamanya. Dorong anak untuk murah hati dengan memberikan mainan pada panti asuhan atau pada anak-anak tidak seberuntung dirinya. Ajak ia memilih dan memberikan langsung mainannya sehingga ia tidak lagi mencari mainan lamanya karena sudah disumbangkan.

Parents, sudah mengecek berapa banyak jumlah mainan yang dimiliki anak? Semoga strategi di atas dapat diterapkan sehingga anak tidak kelebihan mainan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: The Telegraph, theAsianparent Singapura

Baca juga: 

Penelitian: Jenis dan Warna Mainan Memengaruhi Masa Depan Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan