Tak bisa dipungkiri, menjalani kehidupan dalam situasi pandemi COVID-19 kerap menimbulkan rasa was-was. Termasuk dengan banyaknya pemberitaan yang meningkatkan kekhawatiran, terlebih jika anak nonton dan menyaksikannya.
Meskipun Parents bisa memberikan edukasi terkait peristiwa yang saat ini terjadi saat mendampingi si kecil, faktanya psikologis si kecil bisa terganggu bila terus menerus terpapar pemberitaan yang negatif.
Padahal, di masa pandemi COVID-19 ini menjaga kesehatan psikis sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik untuk mencegah paparan Virus Corona.
Dampak berita negatif pada psikologis anak
Sejak terjadinya pandemi di dunia, khususnya di Indonesia, tayangan mengenai kabar duka, orang sakit, dan kabar negatif lainnya seakan tak terbendung.Mengigat si kecil masih melakukan aktivitas belajar di rumah, maka akses terhadap media dan berita negatif pun menjadi lebih mudah.
Terkait dengan hal ini, psikolog Pendidikan Anak dan Remaja, Agstried Elisabeth, M. Psi, mengungkapkan bahwa tayangan terkait dengan pemberitaan yang ‘menyeramkan’ bisa berdampak negatif pada psikologis buah hati. “Ketika anak terpapar banyak berita negatif, anak akan menangkap bahwa dunia sekitar mereka penuh hal negatif dan bisa membuat mereka merasa dalam situasi tidak aman terus menerus,” tuturnya.
Senada dengan Agstried, psikolog Irma Gustiana A, M. Psi, Psi, selaku Psikolog anak, remaja, dan keluarga Klinik Psikologi Ruang Tumbuh mengungkapkan hal serupa. Menurut Irma, kondisi ini bisa menyebabkan anak merasa cemas, ketakutan, stress, bahkan pada level tertentu bisa mengalami trauma.
Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk mengetahui langkah dan kiat dalam mengedukasi dan memberikan tontonan yang baik bagi buah hati.
Artikel Terkait : 7 Trik pilih tontonan berkualitas untuk si kecil, Parents jangan sampai keliru
5 Pesan psikolog saat anak nonton berita negatif
Untuk mencega anak merasa khawatir hingga stress, ada beberapa hal yang sebaiknya diingat. Apa saja?
-
Hindari paparan informasi berlebihan
Menurut Irma, Parents tentu saja perlu lebih bijak dalam memilah informasi berupa tontonan yang disaksikan oleh keluarga. “Tetap mengikuti perkembangan kondisi boleh saja dilakukan, namun sebaiknya minimalisasi anak untuk terpapar berlebihan,” tuturnya.
Dibandingkan mengakses berita pandemi di televisi ruang keluarga, Irma lebih menyarankan agar orangtua lebih sering mengaksesnya melalui gadget masing-masing.
-
Imbangi dengan edukasi
Sedangkan Agstried mengingatkan sebaiknya informasi negatif terkait pandemi Corona tersebut diimbangi dengan penjelasan. Fokus pada masa sekarang merupakan kuncinya.
Berikanlah penjelasan berupa solusi agar ia tidak hanya melihat masalah di depannya saja, misalnya anak diedukasi mengenai cara mencegah virus Corona. Tentunya, penjelasan yang diberikan berupa kalimat sederhana yang bisa dipahami usianya.
“Misalnya saja anak harus menjaga kebersihan, cara batuk dan bersin yang benar, dan jangan khawatir kalau anak sakit maka ada dokter dan suster yang akan membantu mengobati,” ujar psikolog dari Rumah Dandelion ini.
-
Batasi screen time
Hal lain yang sebaiknya diperhatikan ialah batasan waktu dalam mengakses tayangan, baik berita negatif itu sendiri maupun konten lain melalui berbagai jenis gadget. Sesuai rekomendasi American Academy of Pediatrics, Agstried mengungkapkan bahwa screen time harus disesuaikan dengan usia.
“Kalau anak yang usianya di atas 2 tahun batasan screen time ya sekitar 2 jam. Tapi, kalau masih di bawah 2 tahun tidak diberikan sama sekali,” ujar Agstried lagi.
Artikel Terkait : Hati-hati, ini 7 tanda anak kecanduan menonton TV
-
Dorong anak melakukan aktivitas lain
Di saat kondisi seperti saat ini, meski tidak bisa leluasa ke luar rumah, baik Irma maupun Agstried menyarankan agar aktivitas si kecil tetap seimbang. Dunianya adalah dunia bermain, sehingga aktivitas seimbang harus diperhatikan agar ia tidak bosan atau stres.
Parents bisa mengajak si kecil bermain di rumah melakukan berbagai jenis permainan yang ia sukai. Anda dan si kecil juga bisa mengeksplorasi berbagai permainan maupun kegiatan yang belum dilakukan sebelumnya.
-
Memilah jenis tayangan
Untuk menghindari anak mengalami stres atau trauma, pilihlah konten lain yang layak ditonton anak, selain berita negatif. “Sebisa mungkin, Parents lebih mengarahkan anak untuk menonton tayangan yang sifatnya menghibur sesuai dengan usianya,” ujar Irma. Pilihlah konten di platform yang memang khusus menyediakan tayangan ramah anak, tentunya yang sesuai dengan nilai dalam keluarga.
Salah satu platform yang bisa Parents gunakan untuk mengakses tayangan edukatif untuk keluarga dan anak ialah MOLA TV. Mulai dari tayangan kuliner hingga olahraga keluarga bisa Parents saksikan dengan berlangganan.
Uniknya, dalam platform tersebut terdapat bagian khusus untuk edukasi anak sebagai solusi pengusir rasa bosan saat #DiRumahAja. Beberapa program menarik tontonan anak tersebut antara lain :
- Dino Dan yang akan mengajak si kecil untuk mengenallebih jauh tentang Dinosaurus. Tayangan bisa diakses di: https://mola.tv/categories/dino
- Finding Stuff Out yang akan menjawab berbagai pertanyaan menarik anak. Tayangan bisa diakses di: https://mola.tv/categories/FSO
- Ruby’s Studio yang mengedukasi anak untuk bebas berekspresi agar kreatif dalam bidang hasta karya, musik, dan tari. Tayangan bisa diakses di: https://mola.tv/categories/ruby
- Look Kool yang akan membantu si kecil untuk mempelajari sains dengan cara yang menyenangkan. Tayangan bisa diakses di: https://mola.tv/categories/look
- Panda, tayangan agar anak belajar dan bermain dengan Dr. Panda yang penuh pengetahuan. Tayangan bisa diakses di: https://mola.tv/categories/drpanda
Berlangganan sambil berdonasi
Tak hanya menawarkan beberapa pilihan tayangan yang bisa menghibur dan memberikan edukasi, saat ini jika berlangganan MOLA TV, artinya Parents ikut berpartisipasi dan menyalurkan sumbangan untuk mengatasi Pandemi COVID-19 ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) melalui Paket Langganan Corona Care MOLA TV.
Caranya pun sangat mudah, Parents bisa ikut menyumbang dengan bebas memilih sendiri nilai paket langganan Corona Care MOLA TV yang bisa disesuaikan dengan kemampuan setiap orang yang ingin menyumbang. MOLA TV akan menggandakan nilai pilihan paket pilihan dan dikonversi menjadi nilai sumbangan yang langsung disalurkan secara utuh ke pihak BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan Virus Corona di Indonesia.
Baca Juga :
15 Tayangan anak selama masa karantina, cocok untuk nonton sambil belajar