Miris! Seorang anak perempuan nonton video porno di sebelah ibunya

Kemarin jagad sosial media ramai dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang anak perempuan nonton video porno di ponsel. Mirisnya peristiwa tersebut terjadi di samping ibunya sendiri.

Siapa di antara Parents yang sudah sempat melihat video anak nonton video porno di ponsel genggam? Atau, setidaknya sudah membaca dan mendengar orang lain ‘berkicau’ tentang peristiwa ini?

Sebagai orangtua, peristiwa seperti ini tentu saja menyedihkan sekaligus mengkhawatirkan bukan?

Ya, jagad sosial media sedang ramai membicarakan peristiwa ini. Ada sebuah video yang viral dan tidak henti-hentinya dibagikan di sosial media.

Dalam video tersebut memperlihatkan kalau ada seorang anak perempuan nonton video porno lewat ponsel. Mirisnya, seorang perempuan dewasa yang diduga sebagai ibunya berada tepat di samping sang anak.

Menurut Kriminologi.id, video tersebut menjadi viral setelah diunggah di laman Facebook Yuni Rusmini pada Rabu 14 Maret 2018.

Dalam unggahannya, ia pun sempat menuliskan sebuah keterangan, seperti yang saya kutip di bawah ini:

Astaghfirullahaladzim… Kepada seluruh sahabatku di mana pun berada. Khususnya para orangtua yang memiliki anak. Tolong bila handphone Anda terkadang dipegang anak kita, jangan pernah isi handphone kita dengan video pornografi atau konten yang sekiranya di luar jangkauan dan batas kewajaran untuk anak. Lihat kejadian di video ini. Bagamana seorang anak memegang hp di tempat umum. APA yang ditontonnya? #Tolong jadikan ini sebuah pembelajaran. Jangan rusak anak-anak kita dengan kelalaian dan keteledoran kita sendiri sebagai orangtua.

Ini video yang sudah tersebar di aplikasi chatting dan media sosial. Kami menyamarkan wajah anak dan perempuan dewasa di sampingnya untuk melindungi identitas mereka.

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang anak nonton video porno sedang duduk di tempat umum. Di sebelahnya ada perempuan dewasa yang diduga adalah ibunya sendiri.

Sayangnya, saat anak perempuan nonton video porno, ibu tersebut tidak memerhatikan dan tidak mengawasi apa yang disaksikan oleh anak.

Unggahan video yang memperlihatkan anak nonton video porno ini jelas membuat ‘gerah’ dan mengundang beragam reaksi dari warganet. Dalam layar HP yang sedang dipegang anak perempuan tersebut, terpampang adegan pria dan wanita tanpa busana sedang melakukan oral seks.

Tidak hanya menyayangkan keteledoran perempuan dewasa yang diduga ibunya karena tidak awas dengan tontonan anak, warganet juga menyayangkan adanya konten video porno yang tersimpan di dalam ponsel.

Namun, tidak sedikit juga yang protes, mengapa orang yang merekam anak perempuan ini dengan HP-nya tidak langsung menegur ibu yang berada di sebelah anak tersebut.  Seharusnya perekam video ini bisa mengingatkan si ibu, dan ikut terlibat mengawasi tontontan anak.

Baca juga : Miris! 6 Siswa SD perkosa anak perempuan 8 tahun karena sering nonton video porno

Kepolisian dan KPAI ikut bersuara akan peristiwa anak nonton video porno

Beredarnya video ini bahkan sampai melibatkan pihak kepolisian yang ikut menyelidiki video viral di sosial media ini.

Dikutip dari Merdeka.com , Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa dari kepolisian akan mengusutnya, dengan mulai mencari kapan dan di mana itu terjadi.

Ia pun menyayangkan jika para orangtua abai dan tidak mengawasi tontonan si anak. “Kita menyesalkan hal itu, itu seharusnya tak pantas,” ucapnya.

Peristiwa ini pun tidak akan menutup pihak kepolisian untuk memeriksa orangtuanya karena membiarkan putrinya menonton video dengan konten dewasa.

Sementara, Susanto mewakili Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa ini pun membuat KPAI ikut mendalami kasus.

Seperti yang dilansir dari laman Detik.com, Susanto menegaskan, “Ini tidak bisa ditoleransi. Kami sedang mendalami video tersebut. Lokasi pastinya di mana, siapa saja yang berperan, sehingga anak tersebut mengakses konten porno. Kami juga koordinasi dengan Polda terkait upaya pendalaman video yang dimaksud.”

Setidaknya, dengan adanya peristiwa ini ada beberapa hal yang perlu kita ingat seperti yang disarankan Vera Itabiliana Hadiwidjojo selaku psikolog.

  1. Penting bagi anak untuk mendapat pendampingan aktif saat mereka mengakses gawai. Pendampingan aktif: pastikan ortu tahu apa yang dilihat anak, pastikan ases gawai terbatas, pastikan gawai bersih dari hal2 yang membahayakan anak apalagi jika yang dipakai anak adalah gawai milik orangtuanya.
  2. Jika memang orangtua mendapati anaknya melihat video porno, penting untuk menjelaskan apa yang dia lihat (hubungan yang hanya boleh dilakukan orang dewasa yang sudah menikah) dan jelaskan mengapa dia tidak boleh menonton hal semacam itu (ada penelitian yang mengemukakan kerusakan otak akibat terlalu berlebihan mengkonsumsi pornografi). Ortu juga perlu minta maaf karena sudah ceroboh menyimpan video tersebut di gawai hingga anak melihatnya.
  3. Jika memang ada sudah bisa diajak diskusi, jangan lupa untuk tanyakan apa yang ia rasakan dan pikirkan saat melihat video tersebut. Dari sini, orangtua bisa menggali apa yang dipikirkan oleh anak. Biasanya anak yang sudah sudah paham tentang apa yang ia lihat, saat mereka sudah beranjak puber atau remaja.
  4. Selanjutnya ajak anak untuk diskusi, dan selipkan nilai-nilai moral di dalamnya.
  5. Jangan pernah berpura-pura tidak tahu bahwa anak sudah terpapar video porno dan menganggap anak kecil bisa melupakan begitu saja. Orangtua tetap perlu untuk mengajak anak bicara.
  6. Tidak ikut menyebarkan video ini kasihan anaknya terlihat mukanya jelas sekali.
  7. Jika memang Parents berada di posisi menjadi saksi, seperti yang merekam anak perempuan nonton video porno, harusnya langsung menegur atau menanyakan pada ibunya langsung dengan asumsi ibunya tidak menyadari apa yang sedang dilihat si anak. Dan lebih bijak untuk tidak mengupload video tersebut ke socmed. Kasihan anaknya terlihat wajahnya jelas sekali. Perlu dipikirkan masa depan anak ini juga karena sekali masuk internet, jejak digital akan sulit dihapus.

 

Baca juga :

Bahaya Pornografi dan Kerusakan Hormon pada Diri Anak dan Remaja