Sabtu, 20 Oktober 2018 lalu, warga Penjaringan, Jakarta Utara dibuat geger oleh kasus anak meninggal di mobil. Anak malang tersebut baru berusia 3,5 tahun, diduga kuat ia tewas karena kehabisan oksigen setelah terkurung 24 jam di dalam mobil yang terkunci.
Kronologis kasus anak meninggal di mobil yang terparkir
Hal ini bermula ketika Afandi, pemilik mobil, ingin menggunakan mobilnya dan menaruh barang di bangku belakang supir. Ia sangat terkejut ketika melihat ada seorang anak balita di dalam mobilnya, yang sudah tidak bernyawa.
Korban berinisial R tersebut merupakan anak dari tetangga Afandi. Diduga penyebab kematiannya adalah kehabisan oksigen akibat terjebak di dalam mobil yang terkunci selama sehari semalam.
Bocah malang itu merupakan anak tetangga Afandi. Dia diduga kuat tewas lantaran kehabisan oksigen setelah terperangkap dalam mobil sekitar 24 jam.
Afandi segera melaporkan penemuan mayat anak meninggal di mobil ini kepada polisi. Dalam keterangannya, Afandi mengatakan mobilnya tersebut terakhir digunakan pada oleh Ruslan, kakak iparnya pada hari Jumat 19 Oktober.
Setelah diusut, ternyata Ruslan lupa mengunci pintu mobil saat mengembalikan kunci kepada Afandi. Afandi sendiri tidak memeriksa kondisi mobil setelah mendapatkan kunci dari kakak iparnya.
R yang sedang bermain di dekat mobil diduga masuk ke dalamnya. Ketika R berada di dalam mobil, pintu terkunci secara otomatis. Balita malang itu tak bisa membuka pintu ataupun berteriak minta tolong, hingga akhirnya ia tewas kehabisan napas.
Anak meninggal di mobil yang terkunci dilaporkan hilang oleh orangtuanya
Sebelum ditemukan tewas di dalam mobil pada hari Sabtu, R dinyatakan hilang sejak Jumat sore, seorang tetangga terakhir melihatnya pada hari Jumat pukul 4 sore sedang menonton pertunjukan ondel-ondel.
Orangtua R yang merasa khawatir segera mencari keberadaan anak tersebut, ke sekitar tempat bermain bahkan ke rumah temannya. Namun, hingga tengah malam R tak kunjung ditemukan, merekapun melapor ke polisi. Akan tetapi, hingga keesokan harinya, R belum juga ditemukan.
Hingga pada Sabtu sore, sekitar pukul 17. 14 WIB, R ditemukan oleh Afandi yang hendak pergi menggunakan mobilnya. Balita malang itu terbujur kaku dalam posisi tertelungkup di bangku tengah.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui bahwa R sempat mencoba keluar dari mobil, karena kaca spion di dalam mobil lepas. Diduga kaca tersebut digunakan untuk memukul jendela mobil, namun karena tenaganya kurang kuat, usaha itu gagal.
Kejadian yang sangat menyedihkan ini semoga bisa menjadi peringatan bagi orangtua lainnya agar tidak lengah saat mengawasi anak.
Menghindari kasus anak meninggal di mobil
1. Jangan tinggalkan anak meski Anda membuka jendela
Jangan pernah meninggalkan anak dalam mobil meski hanya sebentar dengan jendela terbuka. Menurut Dr. Nathan Allen, dokter IGD di University of Chicago mengatakan bahwa anak-anak lebih rentan terkena sengatan panas.
Jadi, tidak ada istilah ‘hanya sebentar’ yang benar-benar cukup aman untuk meninggalkan anak dalam mobil. Jendela terbuka tidak dapat membantu mengeluarkan udara panas keluar dari mobil.
2. Sengatan panas dapat menyerang tiba-tiba
Sengatan panas dapat menyerang anak-anak ketika suhu tubuh mereka melebihi 40°C. Dengan cuaca sepanas Indonesia, suhu dalam mobil bisa meningkat hingga 70%!
3. Anda melihat ada anak ditinggal dalam mobil? Selamatkan mereka!
Jika Anda melihat ada anak yang ditinggal dalam mobil, minta bantuan satpam atau polisi untuk mencari orangtuanya. Bila Anda berpikir bisa melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya, lakukanlah!
4. Hindari meninggalkan mobil tidak terkunci
Apabila mobil Anda diparkir dan tidak digunakan, selalu kunci pintunya. Untuk menghindari anak kecil masuk dan tak sengaja terkunci di dalamnya.
5. Parents, buatlah pengingat bagi diri Anda sendiri
Terkadang, ada orangtua atau pengasuh melupakan keberadaan anak yang sedang tertidur di bangku belakang. Ini yang menyebabkan anak terpaksa berada di dalam mobil.
Lalu, apa yang dapat Anda lakukan? Ingatkan diri Anda sendiri setiap waktu.
Ingatlah bahwa Anda pergi bersama anak yang sekarang sedang tertidur di bangku belakang. Bisa juga letakkan tas atau handphone Anda di bangku belakang bersama anak.
Ketika Anda turun dari mobil dan mencari tas atau handphone Anda, maka Anda akan sadar ada anak yang sedang tidur juga di sana.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini. Mari menjadi lebih hati-hati dalam bertindak.
Kami di theAsianparent mengucapkan turut berduka dan berharap agar keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi cobaan ini.
Sumber referensi: CNN, Liputan6
Baca juga:
Anak 2 tahun tewas akibat ditinggal di mobil selama 4 jam, peringatan bagi para orangtua