“Wuah…sumpah, kaget dan sedih setengah mati. Putraku sudah berani membantah!” Begitu kata teman sekantor saya suatu kali sambil makan siang. Sambil berkaca-kaca dia mengenang masa-masa indah ketika putranya masih balita dulu, begitu manis dan patuh. Tak disangka saat mulai masuk SD, perangainya agak berubah, jadi anak membantah.
Cara menghadapi anak yang kerap membantah dan rewel
Menurut sebuah artikel yang dimuat di perempuan.com pada 14 November 2009, anak-anak dari rentang usia 8 sampai 11 tahun, anak bisa tampil mengejutkan orangtua dengan tiba-tiba menjadi anak membantah. Kapan waktu tepatnya, tentu tak ada patokan pasti. Usia 8 sampai 11 tahun perilaku membantah yang memusingkan kepala orangtua lebih sering ditemukan.
Pada masa ini, anak memang mengalami fase-fase peralihan fisik dan emosi dari rentang hidup sebagai anak-anak menuju masa remaja. Pada saat ini, anak sangat ingin menunjukkan identitas pribadi, sementara orientasi dirinya justru sedang bergeser. Dalam berbagai perbedaan kepentingan dan “rasa” anak pun memunculkan sikap membantah sebagai unjuk diri.
Mengapa si kecil suka membantah?
Apa yang harus dicermati? Boleh jadi anak membantah karena sedang protes karena sikap Anda yang membuatnya tidak nyaman. Masih dari artikel yang sama, dicontohkan bahwa bila sikap membantah muncul pada rentang usia 8 sampai 9 tahun, jelas ini penyebabnya bisa jadi sikap orangtua yang terlalu melindungi atau over protective. Padahal di usia anak 8-9 tahun, anak tidak suka perlindungan yang berlebihan dan bahkan sedang memiliki rasa ingin tahu amat besar terhadap lingkungan. Bila terlalu dibatasi, tentu saja anak cenderung memberontak, menolak, yang kemudian diartikan orangtua sebagai sikap membantah.
Sebaliknya, anak usia di bawah 8 tahun ini pun juga bisa membantah sebagai wujud protes. Misalnya, ia membantah sebagai protes karena orangtuanya terlalu sibuk, hingga kurang memperhatikan dirinya. Padahal bagi anak, perhatian dan kasih sayang orang tua merupakan faktor penting bagi keamanan dan kenyamanan hidupnya.
Karena itulah perhatian dan kasih sayang orangtua perlu diukur dalam porsi pas, agar tidak diterima anak terlalu besar dan membuat anak tertekan. Sebalikkya membiarkan anak tanpa aturan pun tidak baik. Ada juga orang tua yang mengartikan perhatian dan kasih sayang dengan menuruti semua keinginan anak dan semua serba boleh. Yang seperti itu juga salah dampaknya nanti anak menjadi susah diatur.
Hm…mungkin artikel di atas bisa dijadikan perenungan untuk menentukan langkah yang tepat bila si kecil tiba-tiba jadi anak membantah. Masih banyak tips lainnya lagi yang bisa Anda baca disini…
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa artkel tentang solusi anak membantah ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia
Semakin bertambahnya usia anak akan membuat dia berani untuk membantah apa yang dikatakan oleh orangtuanya. Anak yang mudah sekali membantah bisa dipengaruhi oleh beragam faktor. Salah satunya adalah lingkungan yang ada di sekitarnya yang memberikan contoh untuk membantah dan berkata kasar. Sebagai orangtua Anda harus tahu bagaimana mengatasi anak membantah berikut.
Menghadapi Anak yang Kerap Membantah
Menurut sebuah artikel yang dimuat di perempuan.com pada 14 November 2009, anak anak dengan rentang usia 8 hingga 11 tahun akan memiliki potensi menjadi anak yang rewel dan suka membantah. Waktu tepat anak mulai membantah ini tidak terlalu pasti. Pada usia anak 8 hingga 11 tahun perilaku membantah yang memusingkan orangtua seringkali ditemukan.
Pada masa ini, anak akan mengalami peralihan fisik dan emos dari rentang hidup sebagai anak anak menuju masa remaja. Pada usia ini juga anak akan menunjuukan identitas pribadi, sementara orientasi dirinya jutru akan bergeser. Dalam berbagai perbedaan kepentingan dan rasa anak pun akan memunculkan sikap membantah sebagai unjuk diri.
Berikan Kasih Sayang dan Perhatian Lebih
Penyebab anak yang suka sekali membantah ini bisa jadi karena sikap orangtua yang terlalu over protective. Rentang usia anak 8 hingga 11 tahun adalah masa dimana anak memiliki rasa ingin tahu sangat besar terhadap lingkungan sekitar. Apabila dibatasi, tentu saja akan cenderung memberontak. Hal inilah yang kemudian diartikan oleh orang tua sebagai sikap membantah.
Sebaliknya bagi anak yang masih berada di bawah 8 tahun ini, anak akan membantah sebagai wujud protes. Misalnya anak membantah orangtua karena terlalu sibuk, sehingga kurang memperhatikan dirinya. Padahal bagi anak perhatian dan kasih sayang orangtua merupakan faktor penting bagi keamanan dan kenyamanan hidupnya. Karena itulah kasih sayang orangtua perlu diukur dengan pas agar bisa diterima oleh anak dan membuatnya berjalan sesuai dengan aturan.
Anak yang suka membantah memang akan membuat hati orangtua sakit dan menangis. Namun sebagai orangtua alangkah lebih baiknya untuk menanyakan apa yang terjadi pada anak. Setelah anak bercerita apa masalahnya, ia akan menurut seperti saat masih kecil dan mudah untuk diatur. Jangan terlalu mengekang anak atau jangan juga membebaskan anak untuk bermain tanpa mengerti batasan.