Salah satu yang menyebabkan anak sulit fokus saat belajar adalah kekurangan cairan di dalam tubuhnya. Kekurangan cairan atau anak kurang minum air biasanya ditandai dengan gejala pusing, mood yang tidak stabil, lesu, dan pada akhirnya membuat anak malas berpikir.
Air merupakan komponen utama di dalam tubuh, termasuk otak. Komposisi otak 75% terdiri dari air. Anak kurang minum air dapat menyebabkan dehidrasi, yang berdampak pada kurangnya asupan oksigen dalam darah. Hal inilah yang membuat anak jadi kurang fokus.
Anak kurang minum air sering tidak disadari
Nah, masalahnya, anak usia sekolah seringkali mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini disebabkan karena aktivitas mereka yang padat, atau kerap bermain di luar ruangan yang terik, sehingga cairan banyak keluar lewat keringat dan pernapasan. Ditambah lagi anak-anak seringkali mengabaikan rasa haus yang dialaminya, yang sebenarnya merupakan salah satu tanda dehidrasi.
Anak juga belum menyadari gejala kekurangan cairan yang dirasakannya, seperti pusing, lesu, dan mendadak sulit berpikir. Seringkali, anak-anak tidak memberitahu orang tua ketika mengalami gejala-gejala tersebut. Untuk itu, penting bagi Bunda untuk mengenali gejala-gejala dehidrasi pada anak. Kebanyakan orang tua masih menganggap gejala tersebut adalah kecapekan biasa.
Itu sebabnya, kebutuhan anak minum air putih tidak boleh diabaikan. Sejak anak berangkat sekolah atau ketika sarapan, Bunda perlu memastikan kebutuhan hidrasi anak tercukupi, agar fungsi kerja otaknya maksimal dan anak mampu berkonsentrasi dengan baik saat belajar.
Cara agar anak mau minum air putih
Tentu banyak tantangan yang Bunda hadapi untuk membuat anak-anak tercukupi kebutuhan air minumnya, misalnya anak lebih suka jajan minuman manis saat di sekolah, atau anak lupa minum air putih karena sibuk pada kegiatannya.
Ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan agar anak mau minum air putih sesuai kebutuhannya. Ini dia beberapa caranya:
- Anak akan meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, Bunda harus menjadi panutan anak dalam menjaga tubuh agar terhidrasi dengan baik. Tunjukan kebiasaan baik rajin minum air ini di depan anak.
- Semangati anak untuk minum air putih di pagi hari, dan pastikan anak membawa air minum ke sekolah.
- Biasakan anak untuk minum air putih setiap waktu makan.
- Ingatkan anak untuk minum sebelum dan sesudah beraktivitas. Pastikan galon air minum selalu tersedia dan mudah diakses oleh anak di rumah.
Penuhi kebutuhan air anak
Rekomendasi asupan cairan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia adalah 1900 ml/hari untuk anak usia 7-9 tahun, 1800 ml/hari untuk anak usia 10-12 tahun, dan 2000 ml/hari untuk anak usia 13-15 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum anak, Bunda dapat memilih air mineral galon sebagai konsumsi air minum keluarga sehari-hari di rumah. Selain karena banyaknya manfaatnya, mineral memang dibutuhkan oleh tubuh kita dan untuk mencukupinya dapat dengan meminum air mineral.
Namun ada satu hal yang Bunda perlu perhatikan, yaitu fakta bahwa tidak semua air mineral sama. Untuk melindungi kesehatan anak, Bunda harus memastikan kualitas air dengan mengetahui bagaimana sumber airnya. Seperti AQUA yang berasal dari sumber pegunungan alami, dan ekosistem di sekitar sumbernya juga terlindungi. Sumber air yang terlindungi akan menjaga kandungan mineral tetap alami, sehingga manfaatnya maksimal untuk melindungi tubuh anak. Untuk keluarga, harus lebih berhati-hati ya Bunda, jangan tergoda hanya karena murah.
Agar anak dapat selalu fokus ajarkan kebiasaan minum air sejak dini dan selalu sedia AQUA galon, yang terlindungi untuk melindungi keluargamu!