Sempat menjalin hubungan dengan beberapa perempuan, founder SpaceX mengumumkan memiliki anak ke-12. Berjenis kelamin laki-laki, anak ketiga Elon Musk ini adalah anak dari mantan kekasihnya bernama Grimes.
Bukan Elon Musk namanya kalau tidak memberikan nama unik. Anak lelakinya ini juga diberi nama yang bersentuhan dengan teknologi.
Anak Ketiga Elon Musk Lahir
Sudah tak lagi menjalin hubungan asmara, rupanya Elon Musk dan mantan kekasihnya Grimes diam-diam memiliki anak ketiga.
Anak tersebut kabarnya berjenis kelamin laki-laki. Namanya pun cukup unik, yaitu Techno Mechanicus atau dipanggil Tau. Menurut kamus Cambridge, Techno bisa memiliki arti teknologi yang berkembang. Sedangkan Mechanicus dalam bahasa Inggris artinya adalah mekanik atau orang yang ahli dalam mesin atau mekanik.
Seolah ingin merahasiakan dari publik, kabar ini memang tidak diumumkan keduanya. Fakta ini diketahui justru dari buku biografi pemilik Twitter dan SpaceX itu yang ditulis oleh jurnalis New York Times, Walter Isaacson.
Selama ini Issacson disebut memang mendapatkan akses langka ke kehidupan pribadi Musk selama dua tahun. Tujuannya tentu saja demi menulis biografi berjudul “Elon Musk”, yang akan rilis resmi 12 September mendatang.
Sayangnya, dalam buku tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut kapan anak ketiga Musk dan penyanyi asal Kanada bernama asli Claire Elise Boucher itu lahir.
Hingga saat ini, pihak Musk maupun Grimes belum memberikan klarifikasi. Keduanya memang sudah tidak menjalin asmara sejak tahun 2021 lalu, meski kabarnya masih tinggal bersama.
Selain Tau, Musk dan Grimes memiliki anak biologis lain bernama X Æ A-Xii atau yang disingkat X yang lahir tahun 2020.
Walau sudah tak lagi bersama, Grimes mengungkap akan mengasuh ketiga anaknya bersama Elon. Saat ini mereka tengah berdiskusi akan seperti apa perjalanan pendidikan ketiga anak mereka.
“Saya sangat peduli untuk memiliki hubungan yang sangat baik dengan anak-anak saya. Saya rasa saya memahami bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi mereka. Baik menegakkan kedisiplinan maupun menjadi sahabat mereka. Siapa tahu, mungkin mereka akan membenciku dan menolak budaya keluarga, tapi menurutku mereka tidak akan melakukannya.” tegas Grimes.
Artikel Terkait: Ingin Jadi Transgender, Putra Elon Musk Putus Hubungan dengan Sang Ayah!
Daftar Anak Elon Musk
Masih bersama Grimes, Elon memiliki anak kedua lewat surrogate mother alias metode ibu pengganti pada tahun 2021. Anak kedua memiliki nama yang juga antimainstream, yaitu Exa Dark Sideræl Musk atau disapa Y yang kini berusia 1 tahun. Hingga kini hadir anak ketiga bernama Tau.
Dengan lahirnya Tau, artinya Elon memiliki 11 anak. Bersama istri pertamanya penulis asal Kanada, Justine Wilson, Musk memiliki putra bernama Nevada Alexander. Malang, Nevada meninggal karena Sudden Infant Death Syndrome atau SIDS pada tahun 2002.
Lalu tahun 2004, pasangan ini dikaruniai anak kembar yang diberi nama Griffin dan Vivian Musk melalui metode fertilisasi in-vitro (IVF) atau bayi tabung.
Pada tahun 2006, Musk dan Wilson kembali dikaruniai triplet yakni Kai, Saxon, dan Damian Musk. Hingga akhirnya keduanya bercerai dan Elon sempat dekat dengan beberapa wanita.
Musk lalu menjalin kasih dengan Grimes pada tahun 2018. Keduanya dikaruniai dua anak biologis bernama X dan Tau.
Baru-baru ini, Musk juga diketahui memiliki anak kembar biologis bersama Shivon Zillis, petinggi Neuralink, perusahaan neuroteknologi milik Musk. Namun, kabarnya Musk dan Zilis tidak menjalin hubungan istimewa.
Kepada rekan-rekannya, Zilis mengatakan bahwa si kembar dikandung melalui metode bayi tabung, sebagaimana anak-anak kembar Musk sebelumnya.
Kedua anak Musk dan Zilis itu bernama Strider dan Azure. Anak kembar tersebut lahir di Austin, Texas, beberapa minggu sebelum dia dan Grimes menyambut kelahiran putri mereka.
Setelah kabar kelahiran anaknya dengan Shivon Zilis dipublikasikan, Elon Musk bercuit tujuannya memiliki banyak anak. Ia melakukan hal ini karena ingin membantu mengatasi krisis populasi dunia.
“(Aku) melakukan yang terbaik untuk membantu krisis kekurangan populasi,” cuitnya. Ia menyebutkan laju kelahiran yang terus menurun adalah bahaya terbesar yang suatu hari akan dihadapi peradaban manusia.
Baca juga: