Di tengah Bulan Ramadhan, Zaskia Mecca mengalami kepanikan yang tidak menyenangkan. Anak perempuannya, Kala Bramantyo, terjatuh dan mengalami benjol serta memar di bagian kepala.
Kala, yang di akui Zaskia sangat aktif dan tidak bisa diam, mencoba memanjat tempat tidur adiknya di saat semua orang sedang lengah, dan Kala terjatuh dengan bagian kepala mengenai meja.
Tangis Kala yang keras pada saat itu tentu membuat semua orang panik, terlebih keesokan harinya, Kala mengalami demam hingga 38.5 C. Zaskia segera membawa Kala ke UGD.
Zaskia Mecca panik saat anak jatuh dan demam
Setelah dibawa ke UGB, beruntungnya keesokan harinya kondisi Kala segera membaik. Namun Dokter memberi nasihat untuk mengawasi Kala jika dalam waktu 3×24 jam Kala mengalami muntah-muntah yang merupakan gejala gegar otak akibat terjatuh.
Namun, hingga kini, Zaskia Mecca tidak melihat hal itu pada Kala. Kala tetap aktif seperti biasa sehingga Zaskia berharap demam yang di derita Kala hanyalah gejala lain dan bukan akibat terjatuh.
Anak kecil memang rentan jatuh, dan sebagai orang tua, kita wajib mengawasi gejala tidak normal setelah jatuh seperti demam di sertai muntah-muntah ataupun kondisi anak yang mendadak lesu dan tidak seperti biasanya.
Jika hal itu terjadi, segera bawa anak Anda ke dokter untuk di periksa.
Ciri-ciri gegar otak pada anak setelah jatuh
Terjatuh dan memar adalah salah satu hal yang kerap terjadi pada anak-anak. Meskipun umumnya hal ini tidak berbahaya, tetapi tetap ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh orangtua.
Dalam beberapa kasus, jatuh bisa menyebabkan gegar otak pada anak-anak. Dilansir dari Hello Sehat, gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis yang berasal cedera kepala tertutup, di mana tidak ada objek yang menembus tengkorak..
Ini menyebabkan otak dan kepala tersentak dengan sangat cepat sehingga mengganggu fungsi normal otak untuk sementara waktu atau permanen.
Selain itu, gegar otak juga bisa dihasilkan dari pukulan yang kuat terhadap tubuh secara tidak sengaja pada kepala atau otak. Ini juga isa terjadi karena guncangan, olahraga, atau aktivitas harian.
Memang belum dapat dipastikan dampak kesehatan gegar otak pada anak. Ada begitu banyak anak yang pernah mengalami trauma kepala ringan dan memiliki faktor risiko cacat fisik dan psikologis, tetapi pada kenyataannya baik-baik saja selama hidupnya.
Meski begitu, gegar otak yang ditak diobati dapat menetap pada diri anak dan menimbulkan masalah di masa depan. Ini bisa membuat otak anak menjadi kurang tangguh daripada masa sebelumnya.
Adapun gejala gegar otak pada anak tidak harus kehilangan kesadaran atau demam setelah terjadi benturan. Ada beberapa gejala lainnya yang kadang kala tidak disadari.
Untuk itu, kenali beberapa gejala gegar otak pada anak berikut ini:
- Anak menangis ketika Anda menggerakan atau memegang kepalanya
- Anak jadi mudah marah
- Anak jadi mudah mengantuk
- Lesu
- Ada kebocoran berupa cairan transparan atau darah dari hidung, mulut, atau telinga anak
- Tantrum
- Tidak nafsu makan
- Benjolan yang besar
- Mual atau muntah
Bila Anda menemukan salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksakan anak Anda pada dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Referensi: Instagram Zaskia Adya Mecca, Hello Sehat
Baca juga
Pertolongan Pertama Bila Bayi Jatuh