Semua anak pada dasarnya terlahir dengan keunikan dan ciri-ciri kepribadian yang berbeda. Oleh karena itulah Parents perlu mengetahui bagaimana karakternya, apakah extrovert atau justru termasuk anak introvert.
Dengan mengetahui karakter anak, harapannya Parents bisa membantunya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Memiliki anak tipe extrovert mungkin akan terlihat lebih mudah karena mereka akan lebih terbuka dan mudah bercerita dibandingkan dengan anak introvert karena cenderung lebih pendiam dan tertutup.
Tidak mengherankan memiliki anak introvert akan menjadi tantangan tersendiri untuk Parents. Apakah Parents bertanya-tanya apakah si kecil termasuk introvert? Jika ya, sebenarnya Parents tidak perlu khawatir berlebihan. Namun, tentu saja membutuhkan beberapa strategi pengasuhan.
Berikut ini adalah tujuh hal yang perlu Parents ketahui lebih lanjut untuk mengetahui apakah si kecil termasuk tipe introvert atau bukan.
1. Mereka menghindari kontak mata dan berinteraksi dengan orang lain, terutama orang-orang baru.
Ketahuilah, bertemu dengan orang baru termasuk saat anak memasuki lingkungan baru sebenarnya merupakan tantangan yang sangat besar buat anak tipe introvert. Bahkan tidak sedikit dari anak dengan tipe introvert ini akan berusaha menghindar untuk tidak terlibat dengan kondisi yang membuatnya tidak nyaman.
Perilaku tersebut sebenarnya bukan berarti anak-anak tidak sopan, namun anak introvert hanya berusaha untuk melindungi diri dari rasa intimidasi dan malu yang mereka rasakan ketika bertemu orang asing atau berinteraksi dengan orang yang tidak mereka kenal dengan baik.
2. Anak introvert bisa membuat ulah atau mudah emosi saat merasa lelah.
Sehari yang dihabiskan untuk menjalankan tugas, pergi ke acara, atau melakukan kegiatan di sekolah akan menguras tenaga bagi anak-anak yang mememiliki karekter introvert, dan mungkin mereka tidak akan segan untuk menunjukkannya.
Jika Parents tahu bahwa anak akan menghabiskan waktu yang cukup lama dan akan melibatkan banyak interaksi sosial, pastikan untuk menjadwalkan waktu agar anak bisa memiliki waktu khusus untuk membuatnya lebih tenang dan menyendiri.
3. Suka berbicara dengan diri sendiri atau mainan favorit lebih sering dibandingkan dengan anak-anak orang lain.
Introvert cenderung lebih tenang daripada teman sebayanya yang extrovert. Anak-anak introvert lebih senang belajar dan mengenali dunia lewat caranya sendiri.
Parents tidak perlu terkejut jika sering melihat anak bercakap-cakap dengan diri mereka sendiri atau dengan boneka atau mainan favoritnya. Hal ini dikarenakan anak-anak membutuhkan waktu membongkar perasaan dan pengalaman mereka.
4. Mereka lebih senang bermain sendiri daripada dengan anak-anak lain.
Menikmati permainan seorang diri adalah salah satu ciri khas anak yang introvert. Anak-anak introvert lebih senang menggunakan imajinasi mereka dan bermain seorang diri dibandingkan harus berinteraksi dengan anak-anak lain, terutama dalam kelompok besar di mana anak-anak tidak mengenal lingkungan tersebut.
5. Mereka cenderung akan merasa nyaman dengan beberapa temannya yang sudah dipercaya.
Anak-anak introvert tentu saja tetap membutuhkan teman; namun memang mereka hanya memilih beberapa orang teman yang sudah mereka percaya, daripada memiliki sekelompok teman.
6. Anak introvert enggan mencoba sesuatu hal yang baru.
Karena dengan pengalaman baru biasanya menuntut anak untuk bisa terlibat untuk berinteraksi dengan orang dan lingkungan barunya. Anak-anak introvert mungkin tidak tertarik jika Parents menawarkannya untuk mencoba suatu hal yang baru.
Mereka cenderung lebih senang untuk tetap berada pada situasi yang mereka sudah kenal dengan baik karena sudah membuatnya merasa nyaman.
7. Mereka kesulitan mengekspresikan emosi mereka.
Salah satu tanda anak introvert adalah cenderung sulit untuk mengungkapkan atau mengeskspresikan emosinya. Untuk membicarakannya dengan orang lain – bahkan orangtua – bisa menjadi hal yang cukup sulit sehingga anak introvert lebih sering memendam perasaannya sendiri.
Apa yang harus dilakukan Parents jika memiliki anak introvert?
Menurut Anna Surti Ariani, selaku psikolog anak dan remaja hal pertama yang perlu dilakukan adalah tidak perlu cemas berlebihan, “Menghadapi anak-anak yang introvert memang memiliki tantangan tersendiri. Namun bukan berarti orangtua jadi khawatir berlebihan.”
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah bagaimana Parents bisa menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Dari sini, anak bisa lebih terbuka mengungkapkan perasaannya.
Parents pun perlu pintar membaca situasi anak. Artinya, tidak perlu memaksakan dan menuntut anak untuk bisa lebih terbuka. Justru yang dibutuhkan adalah dengan memberikan waktu kepada anak, karena anak pun akan datang kepada Anda ketika mereka siap.
Hargai anak jika memang perlu lebih banyak waktu sendiri, namun jangan lupa ajarkan anak untuk memahami bahwa Parents selalu ada jika memang dibutuhkan.
Referensi artikel : Popsugar