Saat anak mulai tumbuh gigi, semua barang yang ada di dekatnya bisa jadi sasaran gigitannya. Termasuk handphone Anda kan, Parents. Hati-hati, kebiasaan anak gigit handphone ini bisa membahayakan dirinya dan orang-orang di dekatnya. Kejadian berikut ini bisa jadi buktinya!
Baru-baru ini seorang pria di China mengalami kecelakaan kecil lantaran menggigit baterai hanphonenya hingga meledak.
Insiden yang terjadi di sebuah toko elektronik di China ini terlihat seorang pembeli memutuskan untuk mengecek kondisi handphone dengan cara menggigitnya. Tidak disangka-sangka, ternyata baterai handphone pecah sehingga menyebabkan ledakan kecil.
Simak juga videonya:
Ngeri juga kan, Parents! Peristiwa ini seakan mengingatkan kita agar lebih hati-hati saat anak mulai memasuki tahapan senang menggigit. Jangan sampai kebiasaan anak gigit handphone bisa menyebabkan kecelakaan serupa.
Perlu dipahami bahwa untuk anak usia batita, menggigit merupakan bagian normal dari proses tumbuh kembangnya.
Ada banyak alasan anak senang menggigit. Biasanya, memasuki usia 1 hingga 3 tahun, anak mulai senang mengigit dikarenakan berbagai alasan. Mulai dari bentuk anak eksplorasi, bentuk komunikasi dalam mengungkapkan protes, meniru apa yang dilakukan oleh lingkungan sekitarnya. Termasuk juga karena anak sedang tumbuh gigi.
Biasanya, anak usia anak usia 4 sampai 7 bulan merupakan usia seorang anak mulai tumbuh gigi. Kondisi gusi yang bengkak membuatnya merasa tidak nyaman sehingga anak memerlukan pelampiasan untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Caranya, dengan mencari sesuatu yang bisa digigit.
Baca juga : 10 Kebiasaan orangtua yang menimbulkan bahaya untuk anak
Ini cara hindari anak gigit handphone
1. Terus awasi anak
Pastikan benda yang masuk ke dalam mulutnya bukan benda yang bisa memicu terjadinya kecelakaaan, seperti handphone atau remote control.
Saat senang bereksplorasi, anak tidak hanya menggigit mainan, tetapi juga benda lain yang menurutnya nyaman seperti jari dan rambutnya sendiri. Untuk itu tidak ada salahnya jika Bunda memberikan teether atau finger food untuk digigit.
2. Pahami keinginan anak
Cari tahu alasan anak menggigit, karena selain mengurangi rasa nyeri karena gigi yang akan tumbuh, kebiasaan menggigit bisa disebabkan karena anak sekadar mencari perhatian. Latih anak untuk mengungkapkan keinginannya. Atau, pada anak usia bayi, ajak ia bermain untuk mengalihkan kebosanannya.
3. Beri pemahaman pada anak
Ajari bahwa menggigit adalah tindakan salah dan bisa menyakiti dirinya dan orang lain. Anda harus tegas mengatakan: “tidak boleh” atau “menggigit itu hal buruk”.
4. Jangan beri hukuman
Salah satu yang perlu dihindari adalah jangan sampai memberi hukuman pada anak. Terlebih dengan cara membalas dengan maksud memberi tahu rasa sakit yang diakibatkan saat ia menggigit benda-benda tersebut.
Baca juga : Cara hentikan kebiasaan anak suka menggigit
Parents punya cara lain untuk menghilangkan kebiasaan anak menggigit handphone?
Apakah Radiasi Handphone Berbahaya Bagi Anak?
Sudah lama ponsel dianggap sebagai benda berbahaya yang harus dijauhi anak-anak. Namun, para ilmuwan tidak sepenuhnya setuju radiasi ponsel secara langsung menyebabkan kanker atau masalah kesehatan lainnya.
Banyaknya anak-anak dan orang dewasa yang menggunakan ponsel membuat peneliti sulit untuk melakukan perbandingan durasi penggunaan ponsel masing-masing orang, demikian menurut National Center for Health Research (NCHR).
Meski begitu, Parents tetap perlu menjaga anak-anak dari bahaya menggunakan ponsel. Berikut ini beberapa kiat melindungi anak-anak dari masalah kesehatan yang kerap dihubungkan dengan radiasi ponsel.
1. Nyalakan mode pesawat saat memberi anak perangkat teknologi atau ketika ponsel di dekat ibu hamil, untuk mencegah paparan radiasi.
2. Matikan jaringan dan perangkat nirkabel untuk mengurangi paparan radiasi pada anak setiap kali Bunda tidak menggunakannya secara aktif. Sebagai langkah awal yang mudah, matikan router Wi-Fi sebelum tidur.
3. Kurangi penggunaan ponsel atau wifi di mana jangkauan nirkabel sulit, untuk menghindari peningkatan paparan radiasi.
4. Gunakan speaker atau sambungkan ponsel dengan plug in saat Ayah atau Budna menggunakan ponsel. Untuk melindungi anak-anak dari radiasi, mereka tidak boleh menggunakan ponsel kecuali dalam keadaan darurat dan usahakan tidak menempelken telepon di telinga, tetapi gunakan speaker.
5. Tingkatkan jarak antara anak dan ponsel untuk mengurangi paparan radiasi yang dipancarkan. Misalnya, jangan gunakan ponsel saat anak ada di pangkuan Anda, dan jangan letakkan ponsel di gendongan, boks atau stroller bayi.
6. Baca catatan dari pabrik ponsel: Semua produsen perangkat menyarankan agar ponsel setidaknya 5 milimeter, atau sekitar inch inci dari tubuh atau otak.
Misalnya, pada iPhone 6 dan iPhone 6s, perusahaan menyarankan pengguna untuk menjaga ponsel setidaknya 10 milimeter, atau sekitar setengah inci, jauh dari tubuh atau otak.
Baca juga:
Ibu ini sukses bikin anaknya takut gadget! Parents setuju dengan cara ekstrim ini?