Rabu, 24 Januari 2018, seorang guru di sebuah sekolah di Malaysia kehilangan iPhone-nya dan ia menuduh salah seorang siswanya yang berusia 14 tahun. Namun, siapa sangka jika anak dituduh mencuri handphone milik gurunya ini akhirnya nekat melakukan hal yang tak terpikirkan.
Anak dituduh mencuri berusaha untuk bunuh diri
Menurut laporan, gadis itu diinterogasi oleh empat orang guru dan ditanyai tentang iPhone yang hilang. Ia berulang kali membantah tuduhan pencurian tersebut.
Tapi salah seorang guru tersebut mengatakan bahwa gadis itu yang telah mencuri handphone dan memarahi si anak karena tidak mau mengakui perbuatannya.
Guru ini dan suaminya (yang juga seorang guru) dilaporkan mengancam akan melaporkan perbuatan anak ini ke polisi.
Murid itu tetap bertahan bahwa ia tidak bersalah, sama seperti yang diyakini oleh ayahnya, Muniandy, saat mengetahui tuduhan yang diberikan pada putrinya. Namun tampaknya sang gadis begitu terpukul oleh tuduhan tersebut karena kemudian di rumah ia mencoba gantung diri.
Ayahnya menemukan sang anak dalam keadaan tidak sadarkan diri dan segera melarikannya ke rumah sakit.
Secercah harapan terhadap kondisi anak dituduh mencuri, tetapi…
Di rumah sakit Sebarang Jaya, tempat gadis itu dirawat, keluarga yang patah hati dengan cemas mendoakan agar muncul keajaiban bagi kondisi sang anak.
Harapan muncul ketika tekanan darah gadis yang tak sadarkan Kiri itu mulai stabil pada Kamis, 1 Februari 2018 dini hari. Ayahnya tak pernah beranjak dari sisinya selama berada di rumah sakit.
Laporan mengatakan bahwa ayahnya sempat mengira kondisi putrinya membaik setelah ia sempat melihat air mata keluar dari kelopak matanya yang tertutup.
Sayangnya, harapan keluarga itu hancur saat gadis tersebut kehilangan nyawanya.
Presiden Malaysia Tamilar Kular, David Marshel mengatakan, “Ini adalah hari paling menyedihkan. Tak hanya untuk keluarganya, tapi juga bagi orang Malaysia yang telah berdoa untuk kesembuhannya.”
Yang paling memilukan adalah catatan yang ditulis oleh gadis itu sebelum ia bunuh diri: “Bu, aku tidak mencuri HP Anda.”
Artikel terkait: Parents, memaksa anak meminta maaf tak baik bagi perkembangan mentalnya
Polisi masih terus menginvestigasi kasus anak dituduh mencuri ini. Orang dewasa bisa dengan cepat menuduh anak-anak melakukan kesalahan bahkan saat mereka ternyata tidak bersalah.
Mari belajar mempercayai anak-anak kita dan tidak mudah menuduhnya melakukan kesalahan. Kami dari theAsianparent turut mendoakan keluarga yang ditinggalkan.
*Artikel disadur dari theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Kejam! Ibu ini mengikat dan menyeret anaknya pakai motor sebagai hukuman mencuri