Belakangan ini dunia hiburan diramaikan dengan kabar artis Ashanty yang diduga menelantarkan anak asuhnya, Muhammad Saputra. Anak angkat Ashanty yang akrab disapa Putra ini sempat bersekolah di pesantren dan dikabarkan sudah tak lagi bersekolah di sana.
Putra sendiri adalah seorang pedagang cilok cilik yang viral di dunia maya. Ashanty pun sempat memutuskan untuk menjadi orangtua asuh dari Putra dan membiayai sekolahnya.
Muncul kabar dari LBH Keadilan yang mendampingi sang anak mengaku mendapat informasi bahwa belakangan Putra sudah tidak bersekolah lagi di tempat tersebut. Biaya uang pangkal Putra pun sudah dialihkan untuk siswa lain.
Pihak pesantren juga mengatakan bahwa biaya pendidikan Putra sudah tidak ditanggung lagi oleh keluarga Ashanty dan Anang Hermansyah. Terkait dengan hal ini, Ashanty pun mengungkapkan klarifikasinya.
Artikel Terkait: 6 Artis Ini Sekolahkan Anaknya di Pesantren untuk Bekal Agama
Klarifikasi Mengenai Tudingan Menelantarkan Anak Angkat Ashanty
Pasangan selebritis Ashanty dan Anang Hermansyah diketahui menjadi orangtua asuh untuk Muhammad Saputra semenjak ia viral karena bersekolah sambil berjualan cilok. Mereka mengatakan akan membiayai dana pendidikan Putra.
Awalnya, Putra bersekolah di sebuah SD Negeri. Lalu karena sekolahnya akan dibiayai Anang dan Ashanty, Putra dipindahkan ke sebuah pesantren di kawasan Bogor. Setelah beberapa waktu berlalu, Putra hendak kembali ke pesantren namun pihak pesantren mengatakan sang anak sudah tidak terdaftar lagi di sekolah tersebut.
Pihak LBH Keadilan yang awalnya menggalang dana untuk pendidikan Putra ini mencurigai bahwa sang anak hanya dijadikan konten semata oleh Anang dan Ashanty.
Ashanty sendiri sudah buka suara dan membantah tegas bahwa ia telah menelantarkan anak asuhnya itu. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya Putra tidak bisa diterima bersekolah. Hal ini lantaran pihak pesantren keberatan di usianya yang sudah memasuki usia SMP itu, ia masih belum bisa membaca.
Ibu 4 orang anak tersebut juga mengatakan bahwa Putra sendiri yang memang ingin keluar dari pesantren. Ia menduga Putra tidak merasa betah di sana.
“Mungkin gini, anak yang biasanya bebas untuk di pesantren ini ada yang nggak nyaman. Karena apa? Harus salat subuh bangun, nggak boleh pegang handphone, salat lima waktu, ngaji, dan lain-lain. Kalau anak nggak niat, pasti nggak mau kan, ya.” Ashanty berujar.
Artikel Terkait: Cara Mempersiapkan Anak Masuk Pesantren, Orangtua dan Anak Harus Sama-Sama Siap Mental
3 Tips Agar Anak Betah di Pesantren
Ritme hidup anak yang bersekolah di pesantren tentu berbeda dengan anak yang bersekolah di sekolah biasa. Seperti yang dikatakan Ashanty, di pesantren ada berbagai macam peraturan yang membuat anak menjadi lebih disiplin dan tidak dibebaskan begitu saja.
Apakah Parents memiliki anak yang disekolahkan di pesantren? Berikut adalah beberapa tips agar anak tetap betah bersekolah di pesantren yang bisa dipraktekkan.
1. Hindari Berkunjung Terlalu Sering
Mengutip dari Hikayat Santri, kunjungan orangtua yang terlalu sering dapat membuat anak merasa tidak betah di pesantren. Kasus anak yang tidak betah karena terlalu sering dikunjungi orangtua cukup tinggi, apalagi pada anak yang masih kecil.
Sebisa mungkin lakukan kunjungan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pihak pesantren. Selain itu, hindari mengirimkan anak berbagai macam hadiah mewah karena bisa saja anak merasa lebih enak kembali ke rumah dan jadi tidak betah.
Artikel Terkait: 6 Rekomendasi Pesantren di Tangerang, Ada dari Jenjang SD sampai SMA
2. Percaya pada Guru
Orangtua perlu sering berkomunikasi dengan guru di pesantren, yaitu ustadz dan ustadzah, untuk mengawasi dan mendidik anak dengan sebaik-baik mungkin. Komunikasi orangtua dan guru dapat meningkatkan perkembangan anak dan belajar.
Saat berkomunikasi, orangtua bisa menanyakan apakah ada kendala yang dihadapi anak dan bersama-sama dengan guru masalah tersebut dapat dipecahkan.
3. Pastikan Anak Memiliki Teman
Jika tidak memiliki teman tentu anak tidak akan kerasan di pesantren. Orangtua bisa mendukung anak untuk memiliki teman yang punya nilai yang sama dengan dirinya untuk melewati hari-hari di pesantren.
Anda bisa tanyakan mengenai teman-teman dekatnya saat sesi berkomunikasi. Intinya, dukungan orangtua dalam bentuk apa pun sangat penting bagi anak yang mengenyam pendidikan di pesantren.
Itulah klarifiksi Ashanty terkait dengan kabar yang beredar. Nah, Parents agar anak betah di pesantren, itulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.
Bersekolah di pesantren memang memiliki tantangannya tersendiri. Namun, dengan komunikasi yang baik antar anak, guru, dan orangtua mudah-mudahan kesulitannya bisa teratasi.
Baca Juga:
7 Rekomendasi Pondok Pesantren di Bogor yang Bisa Orangtua Pilih untuk Anak
7 Rekomendasi Pondok Pesantren di Samarinda untuk Buah Hati Parents
7 Rekomendasi Pondok Pesantren di Wilayah Jakarta untuk Pendidikan Anak