“Tapi Ibu dan Ayah, khan sudah janji!” Pernahkah kata-kata itu terdengar diucapkan oleh putra/putri Anda? Bila Anda adalah orangtua yang telah bercerai, Anda mungkin akan saling berusaha merebut perhatian anak-anak Anda dengan segala cara. Termasuk dengan memberikan janji-janji manis buat mereka.
Anak-anak akan selalu ingat janji yang diucapkan oleh orang tua. Karena mereka belum bisa membuat alasan sehingga mereka cenderung mengikuti perasaan dan emosi mereka untuk hal-hal yang telah Anda janjikan terhadap mereka. Khayalan atas janji Anda telah menancap dalam pikiran mereka.
Dalam visualisasi khayalan mereka, mereka menaruh kepercayaan penuh terhadap janji orangtua. Dan tentunya mereka menaruh harapan agar janji itu bisa terwujud. Jadi sebelum berjanji sebaiknya Anda mempertimbangkan apakah janji tersebut dapat Anda penuhi atau tidak. Jika tidak, sebaiknya jangan berikan janji kepada anak Anda karena hal ini hanya akan membuatnya merasa terabaikan.
Apa pelajaran yang dapat kita petik dari sini? Bacalah ulasannya di halaman berikut ini:
Pelajaran Yang Diperoleh
Dengan menepati janji, Anda telah mengajari anak untuk berbuat sedemikian rupa, sehingga mereka terdidik untuk menjadi anak yang jujur. Mereka bisa belajar untuk mempercayai, mencintai, mendapatkan rasa aman, dan berusaha berkembang mencapai potensi mereka.
Tapi jika Anda tidak menepati janji, mereka akan tumbuh dalam pengaruh negatif. Dalam hati mereka timbul kemarahan, kekecewaan, depresi, ketidakberdayaan, dan ketidakpercayaan. Anda tidak ingin khan jika putra/putri Anda berkembang dalam pengaruh yang negatif karena hal ini akan mereka bawa hingga kelak mereka dewasa.
Apa arti “Janji” bagi Anda? Bagi saya, itu berarti “Saya berniat dan berusaha untuk memenuhi apa yang telah saya katakan”, sehingga anak-anak saya selalu percaya terhadap apa yang saya katakan dan mereka juga percaya bahwa yang saya ucapkan benar adanya.
Karena saya menginginkan bahwa anak-anak saya akan berkata benar dan jujur. Jadi, jika Anda tepati janji Anda, mereka dapat mengandalkan Anda. Dan begitu pula sebaliknya.
Tepati janji Anda dan jelaskan apa yang Anda maksudkan. Berikut adalah aspek lain dari penepatan pernyataan orangtua yang kadang tidak kita sadari: “Tommy, cuci tangan trus duduk di ruang makan.”
Dia tidak melakukan hal itu sehingga Anda mengatakannya lagi, “Tommy, cuci tangan dan datang ruang makan sekarang.” Dia mengabaikan Anda.
“Tommy, kalau tidak datang ke meja sekarang, aku akan [masukkan beberapa janji]. Saya jamin, jika Anda adalah seseorang yang selalu menepati janji, saat ini Tommy berada di kamar mandi mencuci tangannya.
Berikut ini beberapa tips sederhana untuk Anda: Di balik perkataan Anda untuk yang ketiga kalinya ada lebih banyak memberikan ungkapan yang lebih meyakinkan daripada apa yang Anda katakan pertama kalinya.
Jika Anda bisa membuktikan kebenaran atas ucapan Anda dan memasukkannya ke dalam pernyataan Anda, Anda pasti akan mendapatkan perhatian penuh dari anak Anda (mungkin dengan sentuhan di lengan, atau gelayut manja mereka) dan kemudian tepatilah janji itu, Anda hanya perlu mengatakannya sekali saja dan mereka akan percaya dan menurut kepada Anda.
Mengajarkan Pentingnya Janji pada Anak
Penting bagi Parents untuk mengajarkan pada anak apa itu janji. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan mengajar mereka tentang pentingnya janji sederhana. Anak perli didorong untuk membuat janji dan menepatinya agar ketika dewasa mereka menghargai dan selalu menepati janji.
Janji sederhana untuk melatih anak contohnya adalah pulang tepat waktu. Minta anak-anak berjanji akan pulang pada jam berapa pun setiap hari setelah bermain. Jangan lupa pakaikan arloji pada anak.
Family Today menulis, ada banyak janji sederhana lain untuk melatih anak, misalnya membaca setidaknya satu buku setiap bulan atau merawat hewan peliharaan yang mereka minta. Langkah-langkah untuk mengajarkan janji pada anak adalah:
1. Menjelaskan dengan tepat apa itu janji.
2. Membantu mereka memahami menepati janji bisa membangun karakter yang kuat dan baik untuk anak.
3. Tekankan pada anak, mereka seharusnya tidak membuat janji kecuali mereka siap untuk menaatinya dengan cara apa pun.
4. Beritahu anak, melanggar janji merupakan hal serius. Anak bisa minta maaf jika mereka tidak bisa menepati janji, tetapi akan lebih baik jika mereka tidak sering melanggar janji.
5. Menepati janji akan membantu anak ketika dia dewasa dan dalam aspek-aspek kehidupan yang lebih penting, seperti pernikahan dan karier.
Janji masa kecil yang sederhana membantu membangun pola komitmen seumur hidup yang dapat mereka bawa ke dalam kehidupan dewasa mereka dan diteruskan kepada anak-anak mereka sendiri.