Melatih kemandirian anak di berbagai hal memang membutuhkan usaha dan proses yang tak instan, misalnya saat potty training atau latihan menggunakan toilet. Ternyata, anak Alice Norin Lawi tengah belajar fase tersebut, tapi masih belum berhasil menjalaninya.
Menurut kisah Alice Norin yang ia sampaikan di akun Instagram pribadinya @alicenorin, si kecil kerap ngompol ketika tidur di malam hari. Lantas, seperti apa perjuangan Alice melatih buah hatinya, Alita, yang baru berusia 3 tahun ini?
Anak Alice Norin Lawi latihan menggunakan toilet
Alice menuturkan bahwa si kecil Alita masih mengompol di usianya ini. Artinya, latihan menggunakan toiletnya masih belum berhasil.
Dirinya pun mengaku sudah melakukan berbagai cara agar si kecil tidak mengompol lagi. Namun, hingga kini belum ada cara yang benar-benar berhasil.
“Jadi potty train sampe saat ini masih gatot, gagal total sampai pusing pala bumil! Rasanya kaya semua cara sudah dicobain, tapi kok makin lama kok semakin parah. Need your help, moms,” tutur Alice.
Akan tetapi, setelah ia mengompol, si kecil Alita kerap meminta maaf pada dirinya. Seperti memahami bahwa sang Bunda merasa bersedih karena potty trainingnya belum berhasil.
“Alita tuh suka bangga nunjukkin kalo dia ngompol. Dia tau dia salah, ujung-ujungnya pasti bilang “sorry, mommy” karena ngerti juga kali mommy-nya sudah putus asa strategi potty training-nya nggak berhasil. Hiks,” ujarnya lagi.
Kalau begitu, sbenarnya kapan, ya, seorang anak sewajarnya sudah tidak mengompol lagi? Berikut penjelasannya.
Artikel Terkait : Ingin Babymoon di Bali seperti Tasya Kamila? Ini 5 tempat yang wajib dikunjungi
Kapan usia anak normal tidak mengompol?
Masalah mengompol memang kerap terjadi pada balita karena berbagai faktor. Dalam istilah kedokteran, ngompol disebut juga dengan enuresis yang terjadi bukan karena faktor disengaja atau karena kemalasan anak. Normalnya, kebiasaan ini akan menurun seiring bertambahnya usia si kecil.
Nah, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seorang anak masih normal memiliki kebiasaan mengompol ketika usianya hingga 5 tahun. Lebih dari itu, sebaiknya Parents periksakan kondisi si kecil kepada dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat sesuai permasalahannya.
Artikel Terkait : Anaknya tumbuh aktif dan pintar, begini cara Rachel Vennya mengurus Xabiru!
Di sisi lain, menurut National Sleep Foundation, kebiasaan mengompol pada anak yang usianya 5 tahun perlu diawasi oleh dokter. Terlebih, bila kebiasaan tersebut terjadi lebih dari 2-3 kali per bulannya atau si kecil mengompol secara rutin pada siang dan malam hari.
Tentu kondisi ini bila dibiarkan akan mengganggu kepercayaan diri si kecil, khususnya bila ia sudah mulai memasuki masa sekolah. Ia bisa malu dan tidak percaya diri ketika bergaul dengan anak seusianya.
Sebetulnya ada beberapa alasan anak masih mengompol, di antaranya :
- Karakteristik anak yang memperpadukan urin berlebih saat tidur
- Anak tidak bangun ketika kandung kemihnya penuh
- Beberapa anak memiliki kandung kemih yang tidak mencukupi urin
Potty training ini memang penting untuk dilakukan. Sebab, mulai usianya 3 tahun ketika belajar untuk ke kamar mandi sendiri, tubuh akan menghasilkan zat yang disebut hormon antidiuretik (ADH). Hormon inilah yang bisa menghambat produksi urine.
Saat usianya bertambah, anak-anak akan terlatih untuk lebih peka menahan urine, sehingga bisa mencegahnya untuk mengompol. Inilah yang memang membutuhkan proses dan kesabaran.
Bila setelah usianya 5 tahun ia masih mengompol, memang perlu observasi ulang. Bisa jadi ia memang belum cukup menghasilkan hormon ADH pada waktu tersebut. Ia pun belum bisa menangkap sinyal dari otak bahwa kandung kemihnya penuh dengan urine.
Nah Parents, apakah si kecil sudah berhenti dari kebiasaan mengompol ini?