Kematian 3 harimau Sumatera di Aceh (24/4/2022), sita banyak perhatian. Satwa yang dilindungi ini mati lantaran terkena jerat babi di kawasan hutan PT Aloer Timur, Desa Trimulya, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur. Kritik bermunculan, termasuk Alshad Ahmad dikritik perihal ini.
Tragedi kematian harimau memang menjadi atensi influencer Alshad Ahmad. Sebagai seorang pecinta satwa, saudara Raffi Ahmad ini angkat bicara. Namun, karena opininya itu Alshad Ahmad justru menuai kritik.
Opini Kematian Harimau, Alshad Ahmad Dikritik
Sudah sejak lama, Alshad Ahmad terkenal karena kecintaannya dengan binatang. Hal ini dibuktikan dengan tiga ekor harimau yang dipelihara di lingkungan rumahnya.
Alshad berpendapat bahwa binatang harimau sudah tidak aman lagi jika dilepas. Sehingga ia enggan melepaskan tiga harimaunya yang diberi nama Ehsan, Jinora, dan Selen.
Di akun Instagramnya, ia meneruskan berita kematian tiga harimau itu, sambil menuliskan pendapatnya. “Alam emang tempat terbaik untuk rumah satwa2 seperti ini, tapi skrng hutan kita lagi gak baik-baik aja guys. Masih mau bilang Ehsan Jinora Selen lepasin ke alamnya?” tukasnya.
Sontak, hal ini membuat Alshad Ahmad dikritik. Banyak orang yang tidak setuju dengan apa yang disampaikan oleh Alshad. Alshad dinilai mengkritisi sesuatu hal yang sejatinya juga ia lakukan, memelihara satwa harimau di rumahnya.
“Anda marah liat harimau mati dijerat tapi muji2 dan kagum ama influencer piara harimau. Ga paham lg gw. Lo itu problematik.” ujar seseorang di Twitter dengan nama pengguna @piyokavet.
Tak sedikit yang menilai Alshad melakukan justifikasi terhadap tindakannya. “Bengis nih influencer, tragedi dijadiin justifikasi” ungkap seseorang dengan nama pengguna @jawasedunia .
Alshad Ahmad juga merupakan pembuat konten di Youtube maupun media sosial lainnya. Ia sering mendokumentasikan hewan peliharaannya di kanal Youtube miliknya. Banyak yang menilai menjadikan satwa-satwa yang dipeliharanya adalah konten tidak baik.
“Setelah disanggupi, apa layak satwa liar diperlakukan sebagaimana hewan peliharaan seperti ini? Bila memang tujuannya adalah edukasi” – @MHanifah_pny, pengguna Twitter ini juga melampirkan tangkapan layar video-video di kanal Youtube Alshas.
Artikel terkait: 8 Momen Jerome Polin Main ke Rumah Alshad, Bikin Ngakak!
Ingin Pelihara Harimau Sejak SD
Dilansir dari Kompas.com, Alshad sudah memiliki keinginan untuk memelihara harimau sejak masih duduk di bangku SD.
“Sebenarnya dari dulu kepengin, dari kecil lah, dari SD bisa dibilang pengin pelihara harimau,” ungkapnya. Di kanal Youtube SULE Channel ia mengungkapkan awalnya ia sangat menyukai kucing.
Namun, kesukaannya berubah ketika ia mengetahui jenis terbesar kucing adalah harimau. Keinginannya itu awalnya ditentang oleh orang tuanya. Namun, karena Alshad bertekad kuat dia pun mengusahakan untuk mencari tahu, bagaimana dan apa yang harus ia lakukan untuk dapat memelihara satwa liar.
Alshad pun mendapatkan izin untuk memelihara harimau-harimau itu dirumahnya. Saat ini Alshad mempunyai 3 harimau. Selen adalah harimau yang baru diadopsinya pada bulan Februari 2022.
Artikel terkait: Kompak Kocaknya, Berikut Momen Kebersamaan Alshad Ahmad dan Kakak
Bahaya Memelihara Satwa Liar
Meski sanggup untuk memelihara, menjadikan satwa liar sebagai hewan peliharaan adalah hal yang penuh risiko. Bukan hanya berisiko terhadap kesejahteraan hewan, tapi ada beberapa risiko yang tidak boleh dipandang sebelah mata dan berpotensi membahayakan.
Parents, ini beberapa alasan mengapa memelihara satwa liar bukanlah ide yang baik.
1. Penularan Penyakit Berbahaya
Memelihara hewan liar berisiko membawa penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Mungkin hewan-hewan ini menarik dan eksotis.
Jangan lupa, hewan ini juga membawa berbagai serangga, mikroba, bahkan parasit-parasit yang jika terkena kontak dengan manusia berpotensi menyebabkan penyakit.
Contohnya seperti yang dilansir dari BBC.com, jika seseorang terkena bakteri salmonela dari ular, maka penyakit akibat bakteri salmonela yang dirasakan manusia akan jauh lebih serius dan butuh perawatan lebih daripada terjangkit bakteri salmonela yang bersumber dari anjing atau kucing.
2. Mendukung Tindak Penyelundupan Spesies Langka
Mengambil satwa liar dari alam adalah tindakan yang berisiko menurunkan populasi dan mengancam kepunahan spesies hewan. Dengan memelihara satwa liar sebagai hewan peliharaan sama saja meningkatkan permintaan.
3. Mereka Tidak Pernah Melupakan Insting Alaminya
Meski sudah melalui proses penjinakan, hewan liar tetaplah hewan liar, dan insting alami mereka tidak akan pernah pergi. Banyak contoh kasus hewan liar yang menyerang pemiliknya.
Salah satunya adalah kasus Norman Buwalda yang diserang harimau peliharaannya. Dilansir dari Reuters.com, Norman kehilangan nyawanya ketika ia hendak memberi makan hewan peliharaannya itu.
Parents, kasus kematian tiga harimau Sumatera itu tentu sangat disayangkan. Bagaimana menurut Anda?
Baca Juga:
6 Fakta Alshad Ahmad, Sepupu Raffi Ahmad yang Dikabarkan Dekat dengan Tiara Andini
8 Artis Pelihara Hewan Anti Mainstream, Harimau hingga Ular, Siapa Saja?
6 Manfaat Anak Punya Hewan Peliharaan, Bukan Hanya Jadi Teman Bermain